يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ ( الماۤئدة : ٩٥) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka'bah atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa y
Seandainya jalan kaum sufi bisa di tempuh dengan mengandalkan kefahaman ilmu saja tanpa bimbingan Guru Mursyid yang membimbing perjalanan Ruhani murid, maka tentu sekelas imam Al Ghozali (Hujjatul Islam) dan Syekh 'Izzuddin bin 'Abdissalam (Sulthonul Auliya') tidak perlu belajar adab pada Guru Mursyid. Nyatanya, imam Al Ghozali menjalani suluk thoriqoh dibawah bimbingan syekh Abu Muhammad Al Bazighoni, sementara Syekh 'Izzuddin menjalani suluk thoriqoh dibawah bimbingan syekh Abul Hasan As Syadzili. Sebelum masuk thoriqoh, beliau berdua sempat berkata; "Setiap orang yang menganggap ada jalan menuju ilmu ma'rifat selain jalan yg kami tempuh (hanya fikih/tekstual AlQur'an-Hadits) maka sungguh ia berbuat bohong pada Allah Swt". Namun, setelah masuk thoriqoh, beliau berdua berkata "Sungguh kami telah menyia-nyiakan umur kami dalam pengangguran dan terhalang dari Allah (hanya berkutat pada il