Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Selamat Hari Guru Nasional

HAKEKAT GURU 💚 Al-Imam Ibnu Athoillah al-Askandary r.a berkata;  ليس شيخك من سمعت منه وإنما شيخك من أخذت عنه و ليس شيخك من واجهتك عبارته وإنما شيخك الذى سرت فيك إشارته وليس شيخك من دعاك الى الباب وإنما شيخك الذى رفع بينك وبينه الحجاب وليس شيخك من واجهك مقاله وإنما شيخك الذى نهض بك حاله شيخك هو الذى أخرجك من سجن الهوى و دخل بك على المولى شيخك هو الذى مازال يجلو مرآة قلبك حتى تجلت فيها انوار ربك Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja. Tapi,  dia adalah seorang yang menjadi tempatmu didalam mengambil hikmah dan akhlaq.  Bukanlah guru sejati, seseorang yang hanya membimbingmu sekedar makna dari kata-kata Tapi, orang yang disebut guru sejati bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu menyusup dalam sanubarimu. Dia bukan hanya seorang yang mengajakmu sampai ke pintu. Tapi, yang disebut guru bagimu itu adalah orang yang (bisa) menyingkap hijab (penutup) antara dirimu dan dirinya. Bukanlah gurumu, orang yang ucapan-ucapannya membimbin

Jangan Tumbang

Muhammad Saroji - File Pribadi Perjalanan masih panjang, Titian pematang masih belum kelihatan ujungnya, Jangan tumbang, Karena masih banyak yang belum terselesaikan. Matahari masih setia memancarkan sinarnya, Bulan pun tetap indah di pandang mata, Kadang gerimis mengiringi sepanjang perjalanan, Jangan tumbang, Karena perjalanan masih panjang dan belum terlihat kapan ujungnya. Cintamu yang tak seberapa, Kasihmu yang sebatas helaan nafas, Mungkin itulah puncak pengabdianmu, Menghikmati teduhnya Firman, Menghayati ayat-ayat suci, Jangan tumbang, Karena perjalanan masih panjang, Pengabdian belum diselesaikan. ============================================== Batu Ceper - Tangerang, 19-11-2021 Created by Muhammad saroji

Ingat Kamu

Ingat Kamu Di tempat terpencil ini, Di hamparan sajadah tubuh lelahku terbaring, Masih semerbak harum minyak kasturi, Minyak pengharum di kala ku bersujud kepada Ilahi, Tapi kenapa pikiran liarku mengajaku ke sini, Tempat dimana aku bukan siapa- siapa lagi, Masa dimana jazad ini sudah tidak muda lagi. Kenapa aku harus ingat kamu, Karena selalu benar apa kata-katamu, Kenapa harus muncul ingatan pada wajahmu, Karena binar matamu penuh sinar yang teduh dan kasih, Kenapa harus lirih kusebutkan namamu, Karena kau bersemayam dalam hati. Di tempat terpencil ini, Selalu ku ingat desah nafasmu, Indah pesonamu, Seharum minyak kasturi, Seindah mawar dan melati, Mengiringi ruku' dan sujud ku, Di sajadah Kumal ini. Batu Ceper - Tangerang, 11-11-2021

Asyuro: Membaca Kembali Sejarah Islam

Bagi sebagian masyarakat Islam di Nusantara bulan Muharram adalah bulan istimewa. Sebagai bulan pertama tahun hijriyah, Muharram menjadi ruang ruang muhasabah (intropeksi diri) akan amal masa lalu guna menjadi pedoman langkah masa depan. Muharram menjadi serambi sebuah rumah yang berisikan sebelas bulan lainnya. Oleh karena itu Muharram dipercaya memantulkan nuansa peribadatan seseorang dalam satu tahun ke depan. Seperti halnya serambi yang bagus biasaya dimiliki sebuah rumah yang mewah. Begitu pula bulan Muharram, amal yang shalih di bulan ini mencitrakan sebelas bulan lainnya. Dengan demikian Muharram mempunyai kedudukan yang istimewa dibandingkan bulan lainnya. Wajar saja jika umat muslim berbondong-bondong melakukan kebaikan dan sedekah pada bulan ini.Secara historis, bulan Muharram juga memiliki keistimewaan. Pada bulan inilah Nabi Muhammad saw. memutuskan berpindah dari Makkah menuju Madinah demi kesuksesan dakwah Islam. Bulan ini merupakan waktu yang berharga yang di dalamnya Ra

Makna dan Nama Muharram

Sebelum Khalifah Umar Bin Khattab menentukan momentum hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah sebagai titik penentu perhitungan hijriyah, bulan Muharram disebut dengan bulan Shafar Awal, karena posisinya yang terletak sebelum bulan shafar.   Nama Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan. Yaitu bulan yang didalamnya orang-orang Arab diharamkan dilarang (diharamkan) melakukan peperangan. Begitulah kebiasaan mereka tempo dulu mengkhususkan bulan-bulan peperangan dan bulan-bulan gencatan senjata. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir terdapat keterangan berikut.   أَنَّ الْمُحَرَّمَ سُمِّيَ بِذَلِكَ لِكَوْنِهِ شَهْرًا مُحَرَّمًا، وَعِنْدِي أَنَّهُ سُمِّيَ بِذَلِكَ تَأْكِيدًا لِتَحْرِيمِهِ؛ لِأَنَّ الْعَرَبَ كَانَتْ تَتَقَلَّبُ بِهِ، فَتُحِلُّهُ عَامًا وَتُحَرِّمُهُ عَامًا   Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali dikarenakan orang arab tempo dulu

Sayangi Binatang Agar Disayang Tuhan

 Sayangi Binatang Agar Disayang Tuhan Tentu kita geram bila ada kucing atau binatang lain memakan makanan kesukaan kita tanpa sepengatahuan. Bahkan, karena ulahnya itu terkadang kita lepas kontrol. Memukulnya habis-habisan. Padahal, jika kita mau berfikir sejenak, kita akan menyadari bahwa tindakan yang sedemikian itu salah. Binatang seperti kucing tidak akan memakan makanan seseorang kecuali pemiliknya lalai, tidak menjaganya atau tidak menaruh pada tempat yang aman.   Sebagai seorang Muslim, kita dilarang berbuat semena-mena terhadap binatang, apalagi menyiksanya. Sebagai agama yang tinggi dan luhur, Islam mengajarkan kepada umatnya berbuat baik bukan hanya kepada sesama manusia, tapi juga kepada binatang. Bahkan binatang yang najis sekalipun, semisal anjing. Sebab, pada hakikatnya segala makhluk di dunia ini seperti binatang dan lainnya senantiasa bertasbih (memuji) Allah SWT. (17/44).   Berikut akan dijelaskan adab-adab terhadap binatang.   Memberi Makan dan Minum   Sama seperti ha

Profil KH. Zaini Mun'im, Paiton, Probolinggo - Jawa Timur

KH. Zaini Mun'im oleh :  Syamsul Akbar Adalah KH. Zaini Mun’im, pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo. Ia berasal dari Desa Galis, Pamekasan Madura. Lahir pada tahun 1906 silam, putra pertama dari dua bersaudara pasangan KH. Abdul Mun’im dan Ny. Hj. Hamidahini memiliki nama kecil Abdul Mughni. Ayahnya, KH. Abdul Mun’im adalah putra Kiai Mudarik bin Kiai Ismail yang merupakan generasi kedua penerus Pesantren Kembang Kuning, Pamekasan Madura. Sedangkan ibunya, Ny. Hj. Hamidah merupakan keturunan Raja Pamekasan melalui jalur KH. Bujuk Azhar atau dikenal dengan Ratoh Sidabulangan, penguasa Kraton Pamekasan Madura. Tahun 1937, Lora Abdul Mughni, yang juga dikenal dengan nama KH. Zaini Mun’im ini menikah dengan keponakan Kiai Abdul Majid Banyuanyar, Nafi’ah. Dari pernikahannya, ia dikaruniai enam putra dan satu putri. Yaitu, KH. Moh. Hasyim, BA, Alm. Drs. KH. A. Wahid Zaini, SH, Nyai Hj. Aisyah, KH. Fadlurrahman, BA, KH. Moh. Zuhri Zaini, BA, Alm. KH. Abdul H

Hikmah Angkat Tangan bagi Imam Syafi‘i

   Takbirotul Ihrom Segala sesuatu ada tempatnya? Kurang. Yang pas, segala sesuatu ada tempat dan waktunya. Segala sesuatu itu juga berlaku buat tindakan mengangkat tangan dalam sembahyang. Angkat tangan menjadi sunah tersendiri. Jangan sampai salah waktu. Salah-salah bisa menjadi makruh. Angkat tangan dalam sembahyang disunahkan di empat waktu. Pertama, saat takbiratul ihram. Kedua, bila hendak turun untuk ruku’. Ketiga, ketika i‘itdal (berdiri tegak usai ruku‘). Keempat, bila berdiri kembali setelah duduk tasyahud awal. Tindakan angkat tangan yang disunahkan itu bukan tanpa alasan. Ulama menyatakan sejumlah hikmah angkat tangan. Salah satunya dapat membuka hijab Allah. Perihal ini dicantumkan Syekh Nawawi Banten dalam Kasyifatus Saja berikut ini. وحكمة رفع اليدين فى الصلاة كما قال الشافعى رحم الله تعالى تعظيمه تعالى حيث جمع بين اعتقاد القلب ونطق اللسان المترجم عنه وعمل الأركان. وقيل الإشارة الى طرح ما سواه تعالى والإقبال بكليته على صلاته. وقيل الإشارة الى رفع الحجاب بين العبد وبين رب

Hassan Rouhani

  Hassan Rouhani

Mahmoud Ahmadinejad

Benjamin Netanyahu

Benjamin Netanyahu - File Wikipedia

Ibu adalah Sekolahmu yang Pertama

Oleh: Ahmad Dairobi Selalu ada dilema antara karir dan keluarga, khususnya untuk kaum wanita. Hal itu tidak terlepas dari kodrat alamiah dan kodrat sosial kaum hawa itu sendiri. Secara alamiah, mereka cenderung memiliki naluri ‘seni’ mengasuh anak, melebihi kaum lelaki. Dan, secara otomatis, naluri alamiah ini diikuti oleh kecenderungan sosial yang terjadi pada masyarakat secara umum. Sebenarnya ini merupakan konfigurasi sosial yang ideal. Itu pula yang menjadi gambaran umum kaum Muslimah dari generasi pertama umat ini. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu sebagai istri, ibu rumah tangga dan inang pengasuh bagi anak-anak mereka. Yang menjadi persoalan, pola tersebut mulai bergeser seiring dengan arus perkembangan waktu. Naluri keibuan kaum hawa sedikit demi sedikit mulai menjadi tumpul, barangkali sebagai akibat tidak langsung dari misi kesetaraan gender yang terus menerus dihembuskan oleh Barat. Sebenarnya, dalam Islam sendiri, tidak pernah ada larangan bagi kaum hawa untuk menekuni

Penghias Langit Bumi

Oleh: Muhamad Kurtubi Apakah penghias langit dan bumi. Setidaknya dari ajaran para ulama, ada tiga hal yang menjadi penghiasnya. Ketiganya saling bersinergi dan berkesinambungan. Keseimbangan ketiganya menjadi barometer terciptanya harmonisasi dan keseimbangan yang perlu dijaga. Bila kita perhatikan langit nan biru. Terdapat banyak sekali benda benda-benda angkasa: Matahari, bulan dan bintang. Satu dengan lainnya begitu rapih tertata. Sehingga menjadi indahlah langit itu. Demikian juga ada tiga hiasan memperindah bumi. Keharmonisan akan terjaga jika terus menerus memperhatikan keindahan hiasan itu. Apa saja hiasan langit dan bumi itu? Sepenggal informasi hasil renungan ulama dalam kitab klasik. Salah satu kitab ulama menulis : زين الله السماء بثلاثة: الشمس والقمر والنجوم. وزين الله الاض بثلاثة: العالم والمطر وسلطان العادل . Artinya: “Allah menghiasi langit dengan tiga hal: matahari bulan dan bintang. Demikian pula bumi dihiasi tiga hal: ilmu, hujan dan pemerintah yang adil.“ Hiasan Bum

Tafsir Al Qur'an Surat Al Mursalat Ayat 1-15

Tafsir Al Qur'an Surat Al Mursalat Ayat 1-15 Al-Mursalat, ayat 1-15 وَالْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا (1) فَالْعَاصِفَاتِ عَصْفًا (2) وَالنَّاشِرَاتِ نَشْرًا (3) فَالْفَارِقَاتِ فَرْقًا (4) فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا (5) عُذْرًا أَوْ نُذْرًا (6) إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَوَاقِعٌ (7) فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ (8) وَإِذَا السَّمَاءُ فُرِجَتْ (9) وَإِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْ (10) وَإِذَا الرُّسُلُ أُقِّتَتْ (11) لِأَيِّ يَوْمٍ أُجِّلَتْ (12) لِيَوْمِ الْفَصْلِ (13) وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الْفَصْلِ (14) وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (15) Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya, dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang batil) dengan sejelas-jelasnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu, untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan, sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu itu pasti terjadi. Mak