Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 33

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 33 قَالَ يٰٓاٰدَمُ اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْ ۚ فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" ( QS. Al-Baqarah ayat 33 ) Kemudian Allah memberikan kesempatan kepada Nabi Adam untuk menyebutkan nama benda-benda yang telah Allah ajarkan kepadanya. Dia berfirman, "Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!" Lalu Nabi Adam pun menyebutkan nama benda-benda itu dengan segala macam kegunaan dan manfaatnya. Pada saat itulah malaikat memahami bahwa manusialah

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 32

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 32 قَالُوْا سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ "Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". ( QS. Al-Baqarah ayat 32 ) Mereka, para malaikat, tidak sanggup menyebutkan nama bendabenda tersebut dan menjawab, "Mahasuci Engkau dari segala kekurangan, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana". Jawaban malaikat ini adalah jawaban yang penuh santun. Pertama, malaikat mengemukakan ketidakmampuan mereka untuk menyebutkan nama-nama benda itu dengan ungkapan yang menunjukkan kemahasucian Allah. Kedua, malaikat merasa bahwa pengetahuan mereka sangatlah sedikit. Pengetahuan mereka adalah pemberian dari Allah semata. Ketiga, malaikat memuji Allah

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 31

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 31 وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" ( QS. Al-Baqarah ayat 31 ) Salah satu sisi keutamaan manusia dijelaskan pada ayat ini. Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, yaitu nama bendabenda dan kegunaannya yang akan bisa membuat bumi ini menjadi layak huni bagi penghuninya dan akan menjadi ramai. Benda-benda tersebut seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan benda-benda lainnya. Kemudian Dia perlihatkan benda-benda tersebut kepada para malaikat dan meminta mereka untuk menyebutkan namanya seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!" Allah ingin me

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 30

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 30 وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". ( QS. Al-Baqarah ayat 30 ) Setelah pada ayat-ayat terdahulu Allah menjelaskan adanya kelompok manusia yang ingkar atau kafir kepada-Nya, maka pada ayat ini Allah menjelaskan asal muasal manusia sehingga menjadi kafir, yaitu kejadian pada masa Nabi Ad

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 29

Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 29 هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ "Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". ( QS. Al-Baqarah ayat 29 ) Tuhan yang patut untuk disembah dan ditaati itu Dialah Allah yang menciptakan dan memberikan karunia berupa segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan-mu, kemudian bersamaan dengan penciptaan bumi dengan segala manfaatnya, kehendak Dia menuju ke penciptaan langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit yang sangat beraturan, baik yang tampak olehmu maupun yang tidak. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu Allah mencakup segala ciptaan-Nya. Ayat ini menegaskan peringatan Allah swt yang tersebut pada ayat-ayat yang lalu yaitu Allah telah menganugerahkan karunia y

Tanda-Tanda Wali Ada Pada Diri Buya Syafi'i

Gus Mus dan Buya Syafi'i Ma'arif Buya Ahmad Syafii Ma’arif (ASM) telah mangkat pada jumat 27 Mei 2022. Ia adalah sosok yang istiqomah menjadi guru bangsa. Istiqomah menjadi teladan umat. Istiqomah di dalam akhlakul karimah. Hal ini disampaikan oleh KH. Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil dengan Gus Mus, Jumat (27/05). Berperilaku sederhana itu mudah. Berperilaku jujur itu mudah. Memiliki tekad perjuangan untuk bangsa dan agama itu mudah. Yang sulit adalah terus bersikap dan berperilaku seperti itu. Dalam Islam dikenal dengan istiqomah. “Dengan sikap istiqomah ini, saya yakin bahwa Buya Syafii adalah waliyyun min auliyaillah (wali Allah),” kata Gus Mus seperti yang dikutip Ibtimesid, Jumat (29/05). Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatuth Tholibin Rembang ini menyebutkan bahwa Buya Syafii tidak pernah ditundukkan oleh rasa takut dan tidak pernah ditundukkan oleh kesedihan. Hal ini dikarenakan Buya adalah wali Allah. “Beliau tidak takut melarat. Tidak takut dihinakan orang. Y

Perang Masa Kini

Saya menjelaskan tentang kewajiban menjaga damai seperti yang telah diwariskan oleh para ulama sejak dulu dan mempertahankan tidak berperang. Pada sesi tanya jawab dalam acara Khatib Wasathiyah ada yang bertanya tentang perang yang tidak dalam bentuk membunuh. Yakni dialog, diskusi bahkan berdebat. Saya sampaikan hasil keputusan Bahtsul Masail di Pondok Al-Hikam, Malang, yang bersumber dari uraian ulama maha guru para kiai Nusantara di zaman penjajahan, Sayid Abu Bakar Dimyathi Syatha: ﺇﺫ اﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺑﺎﻟﻘﺘﺎﻝ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ اﻟﻬﺪاﻳﺔ. "Tujuan dari Jihad dalam bentuk perang adalah untuk mendapatkan hidayah" ﻭﺃﻣﺎ ﻗﺘﻞ اﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻠﻴﺲ ﺑﻤﻘﺼﻮﺩ، ﺣﺘﻰ ﻟﻮ ﺃﻣﻜﻦ اﻟﻬﺪاﻳﺔ ﺑﺈﻗﺎﻣﺔ اﻟﺪﻟﻴﻞ ﺑﻐﻴﺮ ﺟﻬﺎﺩ ﻛﺎﻥ ﺃﻭﻟﻰ ﻣﻦ اﻟﺠﻬﺎﺩ. "Membunuh orang-orang Kuffar bukan tujuan dari Jihad. Sehingga bila memungkinkan datangnya hidayah dengan menegakkan dalil tanpa membunuh maka cara itu lebih utama dari pada membunuh" (Ianah ath-Thalibin, 4/206) Alhamdulillah dihadiri oleh Kiai Bahrul Widad . Sementara Kiai Zainur Rahma

Prof Dr Ahmad Syafii Ma'arif Meninggal Dunia

Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma'arif Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma'arif Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un Telah wafat Guru Bangsa dan tokoh Muslim yang banyak saya teladani salam kehidupan, Prof Dr. Syafi'i Ma'arif, pernah menjadi Ketua Umum Muhammadiyah. رحمه الله رحمة واسعة ونور قبره ووسع مدخله وضاعف حسناته وكفر سيئاته ونفعنا بعلومه Ikut berbelasungkawa atas wafatnya Prof Dr Ahmad Syafii Ma'arif. Semoga semua amal amal beliau diterima disisi Allah SWT dan semua dosa dosanya diampuni yang maha kuasa. Duka ini bukan hanya duka warga Muhammadiyah, tapi ini adalah duka bagi bangsa Indonesia atas wafatnya salah satu tokoh rakyat dan tokoh umat ini. Inna Lillahi Wa Inna ilaihi Roji'un. (FM)

KH Hasyim Asy'ari, Ulama Pendiri NU

KH Hasyim Asy'ari Ini versi foto keluarga dari almaghfurlah KH Wachid Hasjim yg diberikan kepada Haji Abubakar Aceh pas asisten Kiai Wachid di Kemenag ini menerbitkan buku Sejarah Hidup KH Wachid Hasjim dan Karangan Tersiar pada tahun 1957 ... dan sudah ditashih oleh 1000-an santri santri beliau masa itu yg bertebaran di seantero Pulau Jawa ...  jadi potret atau picture ini jelas sanadnya ...

Hukum mengumandangkan Azan Saat Pemakaman

Di Mazhab Syafi'i sudah terbiasa dengan khilafiyah antar ulama di internal Mazhab. Menjadi tabu ketika dikutip oleh Salafi yang mengklaim kebenaran hanya pendapatnya dan lainnya bidah. Di poster ini mereka mengutip dari salah satu ulama besar Syafi'iyah, Imam Ibnu Hajar Al Haitami. Uniknya kitab Ibnu Hajar banyak sekali tetapi mereka hanya mengambil dari Fatawa Al-Kubra yang memang agak keras dalam penolakan azan saat pemakaman. Coba saya tampilkan pendapat Imam Ibnu Hajar di kitab paling muktamad, yaitu Tuhfah: قَدْ يُسَنُّ الْأَذَانُ لِغَيْرِ الصَّلَاةِ كَمَا فِي آذَانِ الْمَوْلُودِ وَالْمَهْمُومِ وَالْمَصْرُوعِ وَالْغَضْبَانِ وَمَنْ سَاءَ خُلُقُهُ مِنْ إنْسَانٍ أَوْ بَهِيمَةٍ وَعِنْدَ مُزْدَحَمِ الْجَيْشِ وَعِنْدَ الْحَرِيقِ قِيلَ وَعِنْدَ إنْزَالِ الْمَيِّتِ لِقَبْرِهِ قِيَاسًا عَلَى أَوَّلِ خُرُوجِهِ لِلدُّنْيَا لَكِنْ رَدَدْته فِي شَرْحِ الْعُبَابِ وَعِنْدَ تَغَوُّلِ الْغِيلَانِ أَيْ تَمَرُّدِ الْجِنِّ لِخَبَرٍ صَحِيحٍ فِيهِ ، وَهُوَ وَالْإِقَامَةُ خَلْفَ الْمُسَافِرِ “Te

Doa Dalam Ulang Tahun

Doa Dalam Ulang Tahun Al-Hafidz As-Suyuthi menulis ringkasan kitab kecil bernama Wushul Al-Amani bi Ushul At-Tahani, yaitu dalil-dalil yang mendasari ucapan selamat hari raya, pergantian bulan dan tahun serta momentum lain. Di antaranya dalil tentang ucapan selamat adalah ketika ada orang yang baru sembuh dari sakit, ucapan selamat setelah melakukan ibadah haji, ucapan selamat dalam pernikahan, ucapan selamat lahirnya seorang anak, hari raya, tibanya bulan Ramadhan dan lainnya. Di kitab tersebut memang tidak disampaikan dalil secara khusus berkaitan ucapan selamat ulang tahun. Tapi bukan berarti bidah dan dilarang. Sebab ulang tahun adalah hari kebahagiaan sahabat atau tetangga, dan saat mereka berbahagia kita dianjurkan mengucapkan selamat dan doa. Al-Hafidz As-Suyuthi di bagian penutup kitab tersebut menyampaikan riwayat hadis: «ﺃﺗﺪﺭﻭﻥ ﻣﺎ ﺣﻖ اﻟﺠﺎﺭ؟ ﺇﻥ اﺳﺘﻌﺎﻥ ﺑﻚ ﺃﻋﻨﺘﻪ، ﻭﺇﻥ اﺳﺘﻘﺮﺿﻚ ﺃﻗﺮﺿﺘﻪ، ﻭﺇﻥ ﺃﺻﺎﺑﻪ ﺧﻴﺮ ﻫﻨﺄﺗﻪ، ﻭﺇﻥ ﺃﺻﺎﺑﺘﻪ ﻣﺼﻴﺒﺔ ﻋﺰﻳﺘﻪ»  "Tahukah kalian apa hak tetangga? Jika dia min

Tafsir Kemenag : Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 28

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 28 كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ "Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?" ( QS. Al-Baqarah ayat 28 ) Sungguh mengherankan perbuatan kamu itu, wahai orang-orang musyrik! Bagaimana kamu ingkar kepada Allah Yang Maha Esa dengan mempersekutukan-Nya, padahal bukti keesaan-Nya ada dalam diri kamu, yaitu kamu yang tadinya mati dan belum berupa apa-apa, lalu Dia menghidupkan kamu dari tiada, kemudian Dia mematikan kamu setelah tiba ajal yang ditetapkan untukmu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali pada hari Kebangkitan. Kemudian hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan untuk dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan atas segala amal perbuatan. Sebelum menjadi makhluk hidup, manusia adalah makhlu

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 27

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 27 الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang  rugi.  ( QS. Al-Baqarah ayat 27 ) Orang-orang fasik itu adalah orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah perjanjian itu diteguhkan, yaitu perjanjian dalam diri setiap manusia yang muncul secara fitrah dan didukung dengan akal dan petunjuk agama sebagaimana dijelaskan pada Surah al-A 'ra f/7: 172, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, seperti menyambung persaudaran dan hubungan kekerabatan, berkasih sayang, dan saling mengenal sesama manusia, dan berbuat kerusakan di bumi dengan perilaku tidak t

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 26

Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 26 ۞ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, ( QS. Al-Baqarah ayat 26 ) Allah sering membuat perumpamaan untuk menjelaskan kebe-naran dan hakikat yan