لَقَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ فَقِيْرٌ وَّنَحْنُ اَغْنِيَاۤءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوْا وَقَتْلَهُمُ الْاَنْۢبِيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۙ وَّنَقُوْلُ ذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ ( اٰل عمران : ١٨١) Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar". ( QS. Ali 'Imran ayat 181 ). Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang Yahudi yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya." Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa perintah berinfak di jalan Allah atau bersedekah untuk kepentingan sosial menunjukkan bahwa Allah miskin sehingga butuh pinjaman harta dari manusia. Seandainya Allah kaya, menurut mereka, niscaya Allah tidak menyuruh untuk berinfak dan bersede
Ilustrasi Baitul Haram By. Ahmad Sarwat, Lc.,MA Tulisan ini Penulis susun untuk mengungkap fakta tak terbantahkan bahwa ada anggota keluarga dan orang dalam dalam rumah tangga Rasulullah SAW yang agamanya bukan Islam. Pada seri ini Penulis ingin mengangkat satu nama : Abu Al-Ash sebagai menantu. Abu Al-Ash menikahi puteri sulung Rasulullah SAW, Zainab binti Rasulullah SAW. Dia adalah menantu pertama Rasulullah SAW. Tapi bagaimana ceritanya kok sampai seorang Rasulullah SAW punya mantu yang kafir kayak gitu? Apakah Beliau SAW terlalu sibuk berdakwah sehingga jadi kurang perhatian pada puterinya sampai kepincut dengan laki-laki non muslim? Apakah Zainab puteri Rasulullah SAW ini salah bergaul, sehingga dapat suami yang lain agama? Jawabannya tidak dan tidak. Sebab kejadian dimana Zainab menikah dengan suaminya yang non muslim itu memang jauh sebelum turunnya agama Islam. Kalau secara hitung-hitungan, ya semua orang masih 'kafir dalam tanda petik' saat itu. Sebab a