hanya untuk sekedar memohon ampun
sekali lagi.
Tapi tiada kabar berita
angin sepi
malam sunyi
aku berharap bertemu kembali
hanya untuk memohon ampun
memohon ampun
Tapi tiada kabar berita
angin sepi
malam sunyi
aku berharap bertemu kembali
hanya untuk memohon ampun
memohon ampun
Adalah kau
kemudian menilaiku pengkhianat
tapi pecundang dan bedebah !
Kemudian ku katakan
inikah kehidupan ?
Saling tusuk saling tikam ?
Bukankah cinta dan kasih sayang
telah mengajarkan kita
untuk arif bijaksana ?
|
Semar,
pernahkah Anda melihat Semar, sosok lelaki tua bertubuh bundar yang ada di pewayangan ?
Barangkali sebagian dari kita beranggapan bahwa sosok Semar dan tokoh-tokoh wayang yang lain hanyalah hasil sebuah pemikiran imajinatif yang kemudian melahirkan mahakarya seni dan budaya yang adiluhung di tanah Jawa. Aku sendiri tidak mengetahui hakikat Semar yang sebenarnya karena aku bukan dalang, bukan pujangga, bukan pula sastrawan. Yang akan aku ceritakan hanya sebatas pengalaman pribadi yang pernah melihat sosok Semar persis seperti yang kita lihat di pewayangan.
Perjalanan Mencari Jalan ~ 1 |
Semar,
pernahkah Anda melihat Semar, sosok lelaki tua bertubuh bundar yang ada di pewayangan ?
Barangkali sebagian dari kita beranggapan bahwa sosok Semar dan tokoh-tokoh wayang yang lain hanyalah hasil sebuah pemikiran imajinatif yang kemudian melahirkan mahakarya seni dan budaya yang adiluhung di tanah Jawa. Aku sendiri tidak mengetahui hakikat Semar yang sebenarnya karena aku bukan dalang, bukan pujangga, bukan pula sastrawan. Yang akan aku ceritakan hanya sebatas pengalaman pribadi yang pernah melihat sosok Semar persis seperti yang kita lihat di pewayangan.
![]() |
Muhammad Saroji - File Pribadi |
Ketika mataku terpejam
dalam kegelapan jiwaku berkelana
aku kira hanyalah lamunan
dengan menyebut AsmaMu pelan-pelan
tubuhku bergetar
berguncang hebat
seakan separuh nyawaku keluar
meninggalkan ragaku mengambang di angkasa
aku mencoba tersadar
tapi memang bukan mimpi ataupun hayalan
dalam kesadaran yang sempurna
tapi ragaku bergetar semakin hebat
semakin aku mencoba tersadar
semakin aku tak berdaya
semakin lirih ku sebut AsmaMu
semakin diri ini terbelah dua
mata terpejam
lisan terbungkan
tapi aku sadar aku ada
dengan kesadaran kehendakku
aku berharap menuju kehadiratMu
memelukMu
melepas rindu
mengagungkan AsmaMu
dalam cahaya dan jalanMu
tapi aku tak berdaya
menembus tiraiMu aku tak kuasa
aku lemah
aku lelah
kemudian ku buka kelopak mata
aku sadar aku bukan siapa-siapa
tapi aku tahu
merinduMu bukan sia-sia.
Sesungguhnya keserakahan akan membawa malapetaka bagi dirinya sendiri.
Andaikan seseorang diberikan sebuah gunung emas, tentu dia akan mencari lagi gunung emas yang kedua, ketiga dan seterusnya.
Begitulah manusia, memperturutkan hawa nafsunya dan rela berperang dengan bangsa-bangsa lain demi kekuasaan, kekayaan dan kejayaan yang tidak abadi
Bila seseorang bekerja dengan ikhlas, maka keberkahan yang akan dia dapatkan.
Bekerjalah dengan niat karena mengharap Ridho Allah SWT, agar semua yang kita kerjakan bernilai ibadah
Allah,
maafkan
dalam sujudku aku menggigil kedinginan.
Allah,
dalam kedinginan yang mencekam
semoga dengan subuhMu ini
Kau karuniakan di hatiku
kesabaran dan keikhlasan.
Tuhan,
dalam sunyi ini aku sendiri
menanti kehadiranMu
merengkuhku.
Tuhan
apakah aku menanti kehadiranMu
padahal akulah yang mesti menujuMu
mengetuk pintuMu
merebahkan diri
bersujud mohon ampun.
Tuhan
maafkan kelemahanku
aku rendah
hampir binasa
pegang tanganku
jangan padamkan lentera
biarkan aku melangkah
menuju kasihMu.
Malam
menikmati perjalananmu
merangkai tasbih
merayapi lubuk nurani
indah
semoga menjadi karunia indah
cinta kasih ini.
Masih pagi sekali, dan hawa masih dingin, di dalam bis ini aku
sempatkan untuk ngeblog untuk menghilangkan rasa capek dan jenuh sambil
sesekali memandang ke pemandangan gunung dan perbukitan yang hijau.
Di langit timur tampak semburat cahaya kemerahan, pertanda matahari
pagi akan menyapa dan menghangati kota Pekalongan.
Sungguh tragis dan ironis ketika aku harus melewati kampung halamanku
dan memandangi ujung gang tempat biasa anak-anakku berangkat menuju ke
sekolah, tanpa aku harus mampir ke rumah untuk menengok keluarga
tercinta di rumah. Tapi ini juga demi keluarga tercinta, untuk
memuliakan mereka, meski harus menjalani perjalanan yang seakan tidak
masuk di akal, dan inilah bagian dari cobaan hidup, dan hanya melalui
ponsel kecil ini aku ngeblog dan menyapa kabar berita anak-anak dan
istri tercinta.
Ya Allah,
berkahkanlah kehidupan keluarga kami
dan anak-anak keturunan kami,
amin.
Created in Batang
Di senja ini
telah pasti mendekati malam
tempat jiwa-jiwa mendekati haribaan
bersembah sujud pada Tuhan.
Tapi tidak bagi para pendosa
pemuja maksiat yang terlaknat
nikmat menikmati kedurhakaan
menantang api neraka,
melupakan tragedi kematian
sampai kematian benar-benar di ujung mata
binasa dalam lumpur dosa
sampai binasa...