لَقَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ فَقِيْرٌ وَّنَحْنُ اَغْنِيَاۤءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوْا وَقَتْلَهُمُ الْاَنْۢبِيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۙ وَّنَقُوْلُ ذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ ( اٰل عمران : ١٨١) Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar". ( QS. Ali 'Imran ayat 181 ). Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang Yahudi yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya." Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa perintah berinfak di jalan Allah atau bersedekah untuk kepentingan sosial menunjukkan bahwa Allah miskin sehingga butuh pinjaman harta dari manusia. Seandainya Allah kaya, menurut mereka, niscaya Allah tidak menyuruh untuk berinfak dan bersede
Musholla Nurul Huda dusun Kapurinjing, Desa Iser - Petarukan -Pemalang , didirikan pada tahun 1995 dengan dana swadaya dari seluruh masyarakat desa Iser. Berdiri di atas lahan 10x15 meter yang merupakantanah wakaf dari Nyai Dakisem. Dalam kurun waktu satu tahun pembangunan Musholla dapat dirampungkan. Diresmikan dan diberi nama Musholla Nurul Huda oleh Kyai Sepuh Mbah Surip atau Kyai Haji Syarif Hidayatullah yang terkenal kemakrifatannya dari desa Sikandang. Pada waktu itu Mbah Surip memberi nama musholla tersebut dengan nama Masjid Nurul Huda, meskipun ukuran bangunan fisiknya hanya 8x12 meter. Tapi mungkin Beliau yang Makrifat mempunyai harapan-harapan agar kelak keberadaan Masjid Nurul Huda benar-benar menjadi sarana terpancarnya cahaya petunjuk yang akan membimbing Masyarakat dusun Kapurinjing dan sekitarnya pada keimanan yang benar-benar istiqomah, karena sejak dahulu kala sebagaian besar masyarakat dusun Kapurinjing hidup suasana alam kebatinan berbasis kejawen. Dan memang se