Oleh : Emir Sadikin Beredar surat SBY, yang mempertanyakan ketidaklaziman kampanye 02 di Stadion Gelora Bubg Karno (GBK), hari ini. Oleh SBY, juga dianggap tidak _inklusif._ Saya tahu arahnya ke mana. Yakni adanya tahajjud bersama, subuh berjamaah dan lantunan sholawat. Nah, dalam hal ini saya ingin membahas dua hal yakni : (1) Kenapa sampai terjadi ketidaklaziman kampanye. (2) Apa yang dimaksud dengan kampanye tidak lazim dan tidak _inklusif._ Kampanye ini dianggap SBY tidak lazim karena adanya tahajud, subuh berjamaah dan sholawat, dalam _run down_ acara. Dari pengalaman Gerakan 212, saya ingin mengatakan, ketidaklaziman ini dimulai dari adanya pihak yang tidak ingin acara sukses. Gerakan 212, diupayakan tidak sukses dengan misalnya, mencegah bus yang mengangkut peserta/ penumpang dari luar kota. _"Ada aksi ada reaksi"._ Alih-alih mencegah. Justru reaksi spontan yang muncul. Santri Ciamis memutuskan jalan k
Media Dakwah, Komunikasi dan Persatuan Umat Islam