Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

Jejak Yang Hilang

Jejak yang hilang Menuju kotamu di antara gerimis dan senja yang kelabu menelusuri deretan gedung-gedung tinggi, kekar dan kelihatan angkuh hingga terlintas di hati andai tangan ini mengetuk masih adakan kesempatan bagiku untuk dibukakan pintu ? Lapak-lapak kaki lima itu mungkinkah saudaraku ada di dalam sana andai ya oh betapa malang kiranya karena penggusuran itu hanya menunggu detik tiba dengan deru bolduser, menebar genderang perang memberantas kemiskinan memberantas kebodohan. Senja itu kucari jejak-jejak yang hilang bukan diguyur air hujan, bukan kekasihku telah hilang nyanyianku tak lagi berkumandang kasih sayangku tak lagi ramah perjuanganku tak lagi indah, terjajah ternoda runtuh berserakan di kota tua. Gerimis masih berkepanjangan ketika seruan adzan berkumandang di lantaiMu hamba berserah badan bersujud menangis sedu-sedan benarkah telah hilang jejak-jejak harapan tempat tumbuhnya bunga-bunga kasih sayang ? Anak kecil tidur terlena tiada menangisi ibunya yang kecewa Mengapa

Larut

Jakarta, ketika mata ini masih enggan untuk terpejam beranda kamar makin sepi gelap malam makin sunyi hingga fajarkah peraduan ini tanpa mimpi ? jazad ini begitu lelah memeras keringat membanting tulang seharian toh belum tentu 10 ribu aku dapatkan toh ucapan syukur harus tetap dikumandangkan. Aku tak peduli itu 6,7 trilyun hilang dicolong maling aku lebih tak peduli itu maling dilaknat mati toh jeritan rakyat ini tak berguna lagi toh darah dan air mata ini kelak akan kembali ke Illahi Robbi...

Gini-Gini Nggak Pernah Korupsi Lho...

Mawar Putih

Mawar Putih

Bunga Mawar Merah

Bunga Mawar Merah

Bunga Mawar Esmeralda

Bunga Mawar Esmeralda

Hampir-Hampir Langit Pecah Dan Bumi Terbelah

Hampir Langit Pecah dan Bumi Belah karena Ucapan: Allah Punya Anak... Assalamu'alaikum wr wb, Hampir Langit Pecah dan Bumi Belah karena Ucapan: Allah Punya Anak... Sesungguhnya ucapan di atas adalah ucapan yang sangat mungkar dan sesat. Dari Surat Maryam: [19.88] Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". [19.89] Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, [19.90] hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, [19.91] karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. [19.92] Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. [19.93] Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. [19.94] Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. [19.95] Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendi

Jakarta-Jakarta

Jakarta, ketika hati ini mulai membanding-bandingkan ketika mulai mencoba untuk mengerti bahwa hidup ini ada damai dan kemarahan ada cemburu dan kealpaan bukankah kekurangan itu wajar ? Bukankah kebodohan itu bagaian dari kehidupan ? Wajar bukan ? Jakarta, ketika aku mulai menyadari bahwa ada yang menganggap tidak wajar terhadap kewajaran itu, aku mencoba untuk introspeksi diri barangkali hatiku ini memang bodoh jahat dan jahiliyah ! Ya ! Barangkali di Jakarta ini aku bodoh, jahat dan jahiliyah !! Jakarta, ketika kembali aku berintrospeksi diri ketika aku menyadari bahwa kekerdilan tidak harus menjadi alasan untuk membenci toh aku tetap orang kecil yang masih mempunyai mimpi.

Jejak Yang Hilang

Jejak yang hilang Menuju kotamu di antara gerimis dan senja yang kelabu menelusuri deretan gedung-gedung tinggi, kekar dan kelihatan angkuh hingga terlintas di hati andai tangan ini mengetuk masih adakan kesempatan bagiku untuk dibukakan pintu ? Lapak-lapak kaki lima itu mungkinkah saudaraku ada di dalam sana andai ya oh betapa malang kiranya karena penggusuran itu hanya menunggu detik tiba dengan deru bolduser, menebar genderang perang memberantas kemiskinan memberantas kebodohan. Senja itu kucari jejak-jejak yang hilang bukan diguyur air hujan, bukan kekasihku telah hilang nyanyianku tak lagi berkumandang kasih sayangku tak lagi ramah perjuanganku tak lagi indah, terjajah ternoda runtuh berserakan di kota tua. Gerimis masih berkepanjangan ketika seruan adzan berkumandang di lantaiMu hamba berserah badan bersujud menangis sedu-sedan benarkah telah hilang jejak-jejak harapan tempat tumbuhnya bunga-bunga kasih sayang ? Anak kecil tidur terlena tiada mena

Kadang Kita Harus Mengalah Karena Bijaksana

KADANG KITA HARUS MENGALAH KARENA KITA HARUS MENUNJUKKAN RASA KEBIJAKSANAAN KITA KEPADA DIRI DAN KELUARGA. BERBAGAI KEINGINAN TERKADANG HARUS MEMISAHKAN KASIH SAYANG DAN KEDAMAIAN DALAM KELUARGA,   DAN INILAH SAATNYA KITA HARUS TUNJUKKAN RASA KASIH SAYANG KITA KEPADA KELUARGA DENGAN SELALU BERDOA, SEMOGA KEBAHAGIAAN SELALU MENYERTAI BAHTERA RUMAH TANGGA KITA Jakarta

Luna Maya Juga Manusia

Luna Maya juga manusia, Punya hati dan perasaan

Biarkan Cinta Itu Mengajak Bicara

Kekasihku biarkan Cinta itu mengajak bicara dari hati ke hati menceritakan warna-warna di antara hitam dan putih cinta itu membagi kisah dalam suka dan duka ketika memandang purnama cinta itu terang berbinar-binar dan ketika memandang mendung yang tebal berharap akan turun hujan mencurahkan kehidupan. Itulah cinta kita memaknai dalam keindahan karena cinta itu berbicara dalam pesona menceritakan hidup itu romantika membagi kisah kita lahir dan hidup dari cinta yang penuh keindahan

Mahligai Cinta

Kekasihku biarkan Cinta itu mengajak bicara dari hati ke hati menceritakan warna-warna di antara hitam dan putih cinta itu membagi kisah dalam suka dan duka ketika memandang purnama cinta itu terang berbinar-binar dan ketika memandang mendung yang tebal berharap akan turun hujan mencurahkan kehidupan. Itulah cinta kita memaknai dalam keindahan karena cinta itu berbicara dalam pesona menceritakan hidup itu romantika membagi kisah kita lahir dan hidup dari cinta yang penuh keindahan

Mahligai Cinta

Kekasihku biarkan Cinta itu mengajak bicara dari hati ke hati menceritakan warna-warna di antara hitam dan putih cinta itu membagi kisah dalam suka dan duka ketika memandang purnama cinta itu terang berbinar-binar dan ketika memandang mendung yang tebal berharap akan turun hujan mencurahkan kehidupan. Itulah cinta kita memaknai dalam keindahan karena cinta itu berbicara dalam pesona menceritakan hidup itu romantika membagi kisah kita lahir dan hidup dari cinta yang penuh keindahan

Orang Kecil....Juga Punya Mimpi

Jakarta, ketika hati ini mulai membanding-bandingkan ketika mulai mencoba untuk mengerti bahwa hidup ini ada damai dan kemarahan ada cemburu dan kealpaan bukankah kekurangan itu wajar ? Bukankah kebodohan itu bagaian dari kehidupan ? Wajar bukan ? Jakarta, ketika aku mulai menyadari bahwa ada yang menganggap tidak wajar terhadap kewajaran itu, aku mencoba untuk introspeksi diri barangkali hatiku ini memang bodoh jahat dan jahiliyah ! Ya ! Barangkali di Jakarta ini aku bodoh, jahat dan jahiliyah !! Jakarta, ketika kembali aku berintrospeksi diri ketika aku menyadari bahwa kekerdilan tidak harus menjadi alasan untuk membenci toh aku tetap orang kecil yang masih mempunyai mimpi.

Kebahagiaan, Demi Siapakah

Jakarja, ketika menjelang mata hampir terlelap ketika hujan baru saja reda masih juga menunggu rembulan sebesar mayang menunggu sinar keperakan semburatkan keindahan cakrawala. Jakarta, ketika itu aku bimbang pertemuan jiwa dan jiwa mestinya mengalunkan dendang keindahan merengkuh damai dan kebahagiaan seperti curah hujan membasahi bumi gersang, tapi tidak jiwa dan jiwa saling curiga kata dan kalimat meluncur menikam pedih merusak kebahagiaan. Jakarta, ketika kebahagiaan itu mesti diperjuangkan dengan tetesan keringat dan air mata, toh tidak cukup ! Seperti ada panggilan dan bersumpah untuk memerah darah hingga tetes penghabisan hingga aku ragu kebahagiaan itu untuk siapa kebahagiaan itu milik siapa. Jakarta, yang memisahkan Ibunda dari kasih sayang yang berkata ini hidup dan kehidupan ganas dan mencekam. Jakarta, di puncak gedung ini aku bertanya kebahagiaan, demi siapakah ? [tags Jakarta, hujan, bulan, mayang, kebahagiaan, demi siapakah ?]

Kebahagiaan, Demi Siapakah

Jakarja, ketika menjelang mata hampir terlelap ketika hujan baru saja reda masih juga menunggu rembulan sebesar mayang menunggu sinar keperakan semburatkan keindahan cakrawala. Jakarta, ketika itu aku bimbang pertemuan jiwa dan jiwa mestinya mengalunkan dendang keindahan merengkuh damai dan kebahagiaan seperti curah hujan membasahi bumi gersang, tapi tidak jiwa dan jiwa saling curiga kata dan kalimat meluncur menikam pedih merusak kebahagiaan. Jakarta, ketika kebahagiaan itu mesti diperjuangkan dengan tetesan keringat dan air mata, toh tidak cukup ! Seperti ada panggilan dan bersumpah untuk memerah darah hingga tetes penghabisan hingga aku ragu kebahagiaan itu untuk siapa kebahagiaan itu milik siapa. Jakarta, yang memisahkan Ibunda dari kasih sayang yang berkata ini hidup dan kehidupan ganas dan mencekam. Jakarta, di puncak gedung ini aku bertanya kebahagiaan, demi siapakah ? [tags Jakarta, hujan, bulan, mayang, kebahagiaan, demi siapakah ?]

Hukum darah yang keluar setelah keguguran

Bagaimana hukum darah yang keluar setelah keguguran? Jika janin keluar, maka darah keluar mengikuti keluarnya janin tersebut. Jika telah nampak bentuk manusia pada janin tersebut, tampak tangan, kaki dan anggota badan lainnya, maka darah yang keluar adalah darah nifas sehingga dia tidak boleh shalat dan puasa sampai suci dari darah tersebut. Jika belum nampak bentuk manusia maka darahnya bukan darah nifas, sehingga dia tetap shalat dan puasa kecuali pada hari-hari yang biasanya dia mengalami haidh. Sehingga pada hari-hari tersebut dia tidak melaksanakan shalat dan puasa sampai berakhir masa kebiasaan haidhnya. Para ulama berkata: Jika janin yang keluar telah jelas berbentuk manusia, maka darahnya darah nifas, dia harus meninggalkan shalat dan puasa serta tidak boleh digauli sampai suci dari darah tersebut. Jika janin yang keluar belum berbentuk manusia, maka tidak dianggap sebagai darah nifas tetapi dihukumi darah fasad yang tidak menghalanginya dari shalat, puasa dan perbuatan lainnya

Bersyukur Itu Indah

Ingin sehat dan panjang umur? Biasakanlah selalu bersyukur terhadap semua karunia Allah yang kita terima. Karena dengan membiasakan bersyukur terhadap segala nikmat, akan menjadikan hati kita menjadi lapang dan terbebas dari perasaan iri dan dengki kepada orang lain. Dan bersabarlah terhadap segala kesulitan dan penderitaan yang kita alami. Bersabar, berarti kita bertahan untuk tidak mengeluh, tidak mengutuk, tidak mencela, apalagi berprasangka bahwa Allah tidak adil dan tidak sayang terhadap kita, karena apapun yang kita terima, itulah yang terbaik untuk kita di mata Allah agar kita mengetahui hikmahnya. Biasakanlah bersyukur kepada sesama manusia (terhadap pemberian orang tua, suami, istri dll) agar kita diberi kemudahan untuk selalu bersyukur kepada Allah.

Bersyukur Itu Indah

Ingin sehat dan panjang umur? Biasakanlah selalu bersyukur terhadap semua karunia Allah yang kita terima. Karena dengan membiasakan bersyukur terhadap segala nikmat, akan menjadikan hati kita menjadi lapang dan terbebas dari perasaan iri dan dengki kepada orang lain. Dan bersabarlah terhadap segala kesulitan dan penderitaan yang kita alami. Bersabar, berarti kita bertahan untuk tidak mengeluh, tidak mengutuk, tidak mencela, apalagi berprasangka bahwa Allah tidak adil dan tidak sayang terhadap kita, karena apapun yang kita terima, itulah yang terbaik untuk kita di mata Allah agar kita mengetahui hikmahnya. Biasakanlah bersyukur kepada sesama manusia (terhadap pemberian orang tua, suami, istri dll) agar kita diberi kemudahan untuk selalu bersyukur kepada Allah.

Hati Yang Berdebu

Jakarta, ketika telah sampai aku di sebuah tanah lapang ketika setia menanti turunnya hujan menunggu Rahmat kapan akan tiba angin semilir menyentuh kulit mukaku kulit yang semakin lama semakin tua. Di ujung lapangan sana suara hingar bingar musik band memekakkan telinga mengapa harus aku tiba sampai di sini menikmati alunan musik menerawang orang yang lalu lalang menebak dan menerka siapa mereka. Toh di Jakarta ini aku juga bagian dari mereka mengais rejeki menghitung receh demi receh berharap kelak menjadi kepingan emas atau butir-butir intan berlian. Tuhan, benarkah perjalanan ini bukankah sudah seharusnya hamba sujud dan tafakur memuja dan bersyukur ? Tiap helaan nafas ini bukankah telah kau catat sebagai nikmat ? Jangan biarkan hidupku ini penuh laknat jangan biarkan hati ini lusuh dan berdebu, hamba hanya berdoa bermunajat dan meratap semoga selaksa dosa ini mendapat ampunan. [category munajat] [tags Jakarta, Tuhan, hati, meratap, berdoa, ampunan, karunia]

Geger 2012

Siapa yang tidak mendengar geger-geger kiamat 2012, hampir semua orang mendengarnya, isu adanya Planet Nibiru yang mendekati tata surya kita yang membawa dampak adanya daya tarik menarik grafitasi antar planet yang luar biasa sehingga menyebabkan bencana dimana-mana, ditanggapi dengan perasaan ngeri yang juga luar biasa dahsyat, hingga kitapun bertanya-tanya benarkan akan terjadi kiamat pada tahun 2012 ? Bencana alam, apapun bentuknya adalah sebuah keniscayaan, ada yang disebabkan secara langsung oleh kesalahan manusia dalam mengelola alam seperti penggundulan hutan tanpa disertai penghijau kembali sehingga menyebkan kebanjiran. Bersambung... -- CREATED BY : MUHAMMAD SAROJI

Cinta, Antara Perjuangan dan Pengorbanan

Tuhan, di Jakarta ini masihkah ada nafas cinta seharum bunga. Ketika kaki melangkah menuju masjidMu membasuh muka pucat berdebu dalam sujudku hamba mengadu meratap mohon ampun. Tuhan, di Jakarta ini pada saat purnama tak menampakkan sinarnya, di saat dingin angin malam menusuk mencekam disana di kampung halaman bundaku meratap memohon belas kasihan bukan kasih hamba yang lemah tiada daya tapi kasih sayangMu yang melebihi hangatnya sinar surya di sana bundaku meratap memohon ampun bukan ampunan hamba karena hamba juga samudra kilaf tapi ampunanMu yang melebihi kekuasaan raja di raja. Tuhan, di Jakarta ini di saat aku mengeja kembali guratan nasib hamba toh hamba hanya bisa merenungi tanpa berteriak tanpa bersuara karena air mata ini jelas sejelas mata memandang ibunda bergelimang dalam kepayahan kefakiran dan ketidakberdayaan karena ibunda dalam genggamanMu dalam kasihMu... [category oase iman] [tags Jakarta, purnama, ibunda, doa, harapan]

Meniti Hari

Kekasihku biarkan Cinta itu mengajak bicara dari hati ke hati menceritakan warna-warna di antara hitam dan putih cinta itu membagi kisah dalam suka dan duka ketika memandang purnama cinta itu terang berbinar-binar dan ketika memandang mendung yang tebal berharap akan turun hujan mencurahkan kehidupan. Itulah cinta kita memaknai dalam keindahan karena cinta itu berbicara dalam pesona menceritakan bahwa hidup itu romantika membagi kisah bahwa kita lahir dan hidup dari cinta yang penuh keindahan

Sahabatku

Usia ini telah menorehkan kenangan tersendiri kenangan tentang kehidupan hitam dan putih secerah warna pelangi. Satu persatu para sahabat tercinta pergi meninggalkan dunia meninggalkan anak dan istri tercinta menuju alam baqa. Barangkali para sahabatku tidak sempat menorehkan tinta emas untuk memberi warna sejarah tapi paling tidak mereka telah berkarya untuk hidup mereka sendiri menjadi orang yang baik di mata keluarga dan orang-orang tercinta. Selamat jalan para sahabatku semoga Tuhan di tangan kananmu sorga di tangan kirimu. ( untuk sahabat-sahabat tercinta : almarhum Ahmad Suhani, Rokhana, Rusmarno, Maryam ).

Tuhan, Beri Aku Jalan

Jakarta ketika gerimis berkepanjangan menyembunyikan purnama di balik kegelapan bukankah masih ada keindahan dengan berseminya bunga-bunga ? Jakarta ketika aku mulai pasrah menekuni detik-detik perjalanan bukankah masih ada kata-kata untuk ditawarkan dihidangkan diantara duka dan kebahagiaan menghikmati cobaan menikmati karunia dalam doa dan kesendirian. Jakarta di sinilah aku memulai hidup menelusuri jalanan dari tempat ke lain tempat dari pintu ke pintu menjual keringat perjuangan dan pengorbanan demi keluarga tercinta. Walau disini jauh dari kicau burung jauh dari hijau persawahan perkumpulan manusia amat luar biasa dengan tujuan hampir sama mencari nafkah demi keluarga tercinta. Tuhan di Jakarta ini di antara gerimis berkepanjangan di antara dingin dan kegelapan malam beri aku lentera penerang di kegelapan. Tuhan beri aku jalan

Solusi Pengobaan Alternatif

Manusia, diberi anugerah kesehatan dan cobaan penyakit. Keduanya silih berganti dialami manusia sebagai anugrah agar selalu bersyukur dan ujian agar selalu bersabar. Penyakit manusia ada yang wajar dan ada yang tidak wajar. Yang wajar solusinya adalah minum obat atau pergi ke dokter sambil berdoa kepada Allah agar ikhtiar pengobatan cepat mendapatkan kesembuhan. Bagi penyakit yang tidak wajar, yang berhubungan dengan masalah kebatinan, baik gangguan teluh, santet, stress dan sebagainya, Anda bisa berkonsultasi kepada orang yang ahli di bidangnya tanpa khawatir terjerumus ke jurang syirik, karena telah digembleng dengan dasar-dasar tauhid yang kuat di bawah bimbimgan guru-guru yang sholeh. Anda dapat berkonsultasi kepada dua orang kelahiran Pemalang yang sekarang berdomisili di Tangerang dan Karawang. Mereka adalah Mas Abdul Aziz dan Mas Kiswoyo. Dengan metoda pengobatan melalui ruqiyah dan teropong bathin, solusi pengobatan alternatif dapat Anda pilih demi kesembuhan penyakit bathin An

Solusi Pengobaan Alternatif

Manusia, diberi anugerah kesehatan dan cobaan penyakit. Keduanya silih berganti dialami manusia sebagai anugrah agar selalu bersyukur dan ujian agar selalu bersabar. Penyakit manusia ada yang wajar dan ada yang tidak wajar. Yang wajar solusinya adalah minum obat atau pergi ke dokter sambil berdoa kepada Allah agar ikhtiar pengobatan cepat mendapatkan kesembuhan. Bagi penyakit yang tidak wajar, yang berhubungan dengan masalah kebatinan, baik gangguan teluh, santet, stress dan sebagainya, Anda bisa berkonsultasi kepada orang yang ahli di bidangnya tanpa khawatir terjerumus ke jurang syirik, karena telah digembleng dengan dasar-dasar tauhid yang kuat di bawah bimbimgan guru-guru yang sholeh. Anda dapat berkonsultasi kepada dua orang kelahiran Pemalang yang sekarang berdomisili di Tangerang dan Karawang. Mereka adalah Mas Abdul Aziz dan Mas Kiswoyo. Dengan metoda pengobatan melalui ruqiyah dan teropong bathin, solusi pengobatan alternatif dapat Anda pilih demi kesembuhan penyakit bathin

Mampir Yok Di Dusun Kapurinjing !!

Dusun Kapurinjing terletak di desa Iser, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Mayoritas penduduknya adalah petani dan pedagang dengan sebagaian besar pemudanya merantau ke Ibu Kota. Nuansa hijau dusun Kapurinjing dapat dirasakan karena dekat dengan persawahan, diiringi angin yang semilir, dan penduduknya yang ramah tamah. Bagi Anda yang hobi kuliner, di Kapurinjing disediakan aneka macam jajanan dan pecel serta gorengan khas Kapurinjing yang disediakan di warungnya Mbak Rugiyati. Dengan hanya Rp 1500 Anda bisa menikamti Pecel atau Rujak serta gorengan bikinan Mbak Rugiyati yang terkenal enak dan kondang dimana-mana. Nikmati menu khas Pecel dan Rujak serta Gorengan di warung Mbak Rugiyati sambil berziarah di makam Mbah Kapurinjing yang terkenal keramat.

Mampir Yok Di Dusun Kapurinjing !!

Dusun Kapurinjing Forummuslim.org -  Dusun Kapurinjing terletak di desa Iser, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Mayoritas penduduknya adalah petani dan pedagang dengan sebagaian besar pemudanya merantau ke Ibu Kota. Nuansa hijau dusun Kapurinjing dapat dirasakan karena dekat dengan persawahan, diiringi angin yang semilir, dan penduduknya yang ramah tamah. Bagi Anda yang hobi kuliner, di Kapurinjing disediakan aneka macam jajanan dan pecel serta gorengan khas Kapurinjing yang disediakan di warungnya Mbak Rugiyati. Dengan hanya Rp 1500 Anda bisa menikamti Pecel atau Rujak serta gorengan bikinan Mbak Rugiyati yang terkenal enak dan kondang dimana-mana. Nikmati menu khas Pecel dan Rujak serta Gorengan di warung Mbak Rugiyati sambil berziarah di makam Mbah Kapurinjing yang terkenal keramat.

POTONGAN KAKI YANG TERCECER DI JEMBATAN KALI JAMURAN

Pagi yang masih dingin, ketika burung prenjak bernyanyi bersahut-sahutan, masyarakat dusun Kapurinjing digegerkan dengan penemuan potongan kaki manusia yang tercecer di rel kereta api di dekat jembatan kali Jamuran. Bukan hanya kali ini saja kejadian seperti ini di temukan oleh warga dusun Kapurinjing, tapi sudah sering terjadi, dan hampir dipastikan potongan kaki yang tercecer di rel kereta api di dekat jembatan kali Jamuran adalah bagian tubuh dari korban penumpang kereta api yang mengalami nasib naas terjatuh dari kereta api. Kalau diamati dari seringnya kecelakaan yang menimpa penumpang kereta api yang terjatuh di jembatan kali Jamuran, tanpa mengesampingkan adanya unsur mistis bahwa jembatan kali Jamuqan itu angker, yang kami amati, banyak sekali penumpang kereta api yang duduk di pintu kereta api, padahal kursi dalam gerbong banyak yang kosong, juga banyak penumpang gelap yang tidak memiliki karcis menumpang di kereta barang kontainer, dan mereka nekat menumpang dan duduk di samb