يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ ( الماۤئدة : ٩٥) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka'bah atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa y
Malam kembali tiba ada secercah harapan hasratku untuk kembali di rantau telah lama berjuang mengadu nasib membangun harapan di negeri orang. Malam ini sunyi tanpa bintang gemintang sedangkan kerinduanku begitu kokoh bertahta ku nyalakan lilin yang tinggal sebatang agar remang cahayanya menerangi bilik kamar yang kian hari rapuh ditelan usia. Dalam sujudku aku menangis mengeluh betapa lelahnya jiwa dan raga menikmati hidup yang penuh mimpi menghikmati suka duka yang penuh misteri pada biru lazuardi di sanalah mata memandang kaki menapak tanah-tanah kering berbatu menelusuri padang ilalang inilah hidup ! hidupku, ibunda ! Ibunda di malam yang gelap sunyi kembali aku terkenang betapa indahnya masa kanak-kanak dulu bermain kelereng mandi di kali di seberang rumah kau memanggilku berteriak cemas takut anak nakal ini hilang tenggelam di telan deras air kali yang dalam. Ibunda tentunya pohon mawar dan melati yang dulu kau tanam kini telah berbunga menebarkan ar