🌎Asia Energy Group (disingkat AEG) adalah kelompok teknologi pembangunan tenaga surya terkemuka di dunia. Kami saat ini sedang mencari mitra yang berbakat dan bersemangat untuk bergabung dengan tim kami.🌎 Kami mencari: 1. Anda yang memiliki semangat kewirausahaan. 2. Anda yang memiliki semangat kerja sama tim. 💻Anda yang memiliki kemampuan pengembangan pasar💻 Jika Anda tertarik dengan kami, silakan klik tautan berikut untuk mendaftar: 📱Tautan pendaftaran: https://aeg-energy.com/pages/authorize/sign-up?code=247117 Alamat unduhan Google: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zomart.app Saluran Telegram resmi AEG: https://t.me/AEG068 💎💎Kami menawarkan pendapatan yang stabil, bukan keuntungan yang tinggi. Membimbing orang-orang yang benar-benar ingin menghasilkan uang menuju kesuksesan.💎💎 (FM)
Oleh: Ahmad Ishomuddin Kebanyakan orang mengucapkan suatu kata, kalimat, atau serangkaian kalimat karena merasa sudah paham. Tujuan ucapannya itu antara lain agar lawan bicaranya bisa memahami maksudnya. Padahal belum tentu demikian. Terkadang pembicara tidak atau belum memahami makna dari setiap kata dalam kalimat yang diucapkannya itu, apalagi secara lebih rinci dan detil. Jadi sebenarnya, benar dalam berbicara bukanlah perkara yang mudah. Berbicara terkesan jauh lebih mudah bila dibandingkan dengan memahami lebih dahulu dengan benar apa yang akan atau sedang dibicarakan. Saya ambilkan contoh, tentang setiap khatib dalam ibadah Jum'at yang wajib berwasiat takwa. Para khatib Jum'at itu belum tentu memiliki pemahaman yang benar, rinci dan detil tentang kata "taqwa" yang berulangkali diucapkannya, apalagi jamaah dari kalangan muslim awam yang mendengarkannya. Kata "taqwa" berasal dari Bahasa Arab. Maknanya sudah dianggap maklum oleh para pengucap dan pende