يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ ( الماۤئدة : ٩٥) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka'bah atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa y
Sepi,
Berjalan sendiri di kegelapan yang sunyi,
Menengok ke kanan dan ke kiri,
Kini tiada lagi yang peduli.
Sepi,
Dalam keriuhan tapi sebenarnya tiada kawan beriring,
Setarikan nafas menemani langkah yang tertatih-tatih,
Hidup ini penuh misteri,
Berharap mutiara tapi nista yang menghampiri.
Sepi,
Bersenandungkan lantunan lagu-lagu yang sedih,
Menelusuri firman dari kitab yang suci,
Pada akhirnya semua kan berjalan sendiri-sendiri,
Gerbang kematian hanyalah awal dari kehidupan yang abadi.
Sepi,
Tiada engkau hanyalah aku yang setia menanti,
Di pelabuhan kapal telah lama menepi,
Perjalanan panjang telah diakhiri,
Karena kini tiada lagi yang peduli.
=========================
M. Saroji , Pemalang - 21-10-2022
Komentar
Posting Komentar