Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Entri yang Diunggulkan

Tafsir Kemenag : Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 181

لَقَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ فَقِيْرٌ وَّنَحْنُ اَغْنِيَاۤءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوْا وَقَتْلَهُمُ الْاَنْۢبِيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۙ وَّنَقُوْلُ ذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ  ( اٰل عمران : ١٨١) Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar". ( QS. Ali 'Imran ayat 181 ). Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang Yahudi yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya." Orang-orang Yahudi beranggapan bahwa perintah berinfak di jalan Allah atau bersedekah untuk kepentingan sosial menunjukkan bahwa Allah miskin sehingga butuh pinjaman harta dari manusia. Seandainya Allah kaya, menurut mereka, niscaya Allah tidak menyuruh untuk berinfak dan bersede

Kami Menolak LGBT

Membiarkan LGBT berarti menyiapkan diri dan bumi tempat kita berpijak untuk mendapat murka dari Allah SWT. Ada dua macam tarikan negatif yang mesti kita kendalikan. Pertama Hawa nafsu, kedua syahwat. Selama ini dua hal itu kita anggap sama, padahal tidak. Hawa nafsu itu tarikan yang sifatnya ke arah ego. Sedangkan syahwat itu tarikan yang sifatnya fisik/material. Silakan cek di Al Qur'an. Kata syekh Abdul Qadir al-Jailani, puncak dari mempertuhankan hawa nafsu adalah mempertuhankan diri sendiri, yang tercermin dari ucapan Fir'aun yang menyatakan dirinya Rabb (tuhan pemelihara). Sedangkan puncak dari pemujaan terhadap syahwat adalah homoseksual. (kisah kaum nabi Luth). Kenapa kita mesti concern menolak LGBT, karena kalau kita lihat di Quran hukuman bagi para pemuja Hawa nafsu itu beda dengan hukuman bagi pemuja syahwat. Pemuja hawa nafsu seperti Firaun, yang dihancurkan itu cuma Firaun dan tentaranya saja. Kota mesirnya masih tetap ada. Sedangkan

Menulis Yang Ringan-Ringan Saja

Kali ini saya ingin menulis yang ringan-ringan saja, tentang apa ya? Oh ya tentang apa saja. Kadang saya mengamati status fb teman-temanku. Ada yang statusnya selalu marah-marah, ada yang romantis, intelek, ada yang religius, ada yang asal ngejeplak bahkan ada yang alay sukar dimengerti. Ibarat pepatah bilang, tulisanmu adalah cermin kemampuan dirimu. Ah, tapi saya perhatikan, ada yang statusnya biasa-biasa saja, menggunakan bahasa sederhana, mudah dimengerti tapi mengena di hati. Ada pula statusnya yang sok agamis, memberi petuah tapi serasa garing. Hehe, mungkin ini hanya perasaanku saja. Yo wis, sampai di sini dulu saya menulis diariku.