اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah ayat 258) Tidakkah kamu memperhatikan keadaan yang sangat menakjubkan dari peristiwa orang yang mendebat Ibrahim mengenai keesaan da
Aku secarik kertas rindu dendam menoreh warna menyibak cakrawala melukis cinta dalam bait alpa. Betapa kejamnya hati manusia jiwa ini menjadi saksinya haruskah hati lemah jadi korban di antara semua orang yang mengaku pahlawan? Aku hanyalah sebait alpa yang bernyanyi tentang kematian kematian pangkat kematian derajat kematian harta kematian air mata…… Mencampak kematian hakiki kematian nurani….. Betapa berdayanya manusia ini namun sombong di antara sesama tapi betapa lemahnya manusia ini selalu dilanda resah dan gelisah. Duhai jiwaku yang bergelora duhai amarahku yang membabi buta duhai kecewaku yang berkepanjangan, inilah nurani kalau hendak engkau terjemahkan..!! Aku selalu kecewa dan menyesali diri lukisan cinta hanya nyata di hamparan kertas torehan warnanya hanya tipu daya belaka kesetiaan hanyalah sebait alpa… Pemalang 29 Juli 2000 -- © Copyright - All Rights Reserved