Langsung ke konten utama

Nabi SAW dan Non Muslim : Abu Al-Ash

Ilustrasi Baitul Haram
Ilustrasi Baitul Haram



Tulisan ini Penulis susun untuk mengungkap fakta tak terbantahkan bahwa ada anggota keluarga dan orang dalam dalam rumah tangga Rasulullah SAW yang agamanya bukan Islam.  

 Pada seri ini Penulis ingin mengangkat satu nama : Abu Al-Ash sebagai menantu. 

Abu Al-Ash menikahi puteri sulung Rasulullah SAW, Zainab binti Rasulullah SAW. Dia adalah menantu pertama Rasulullah SAW. 

Tapi bagaimana ceritanya kok sampai seorang Rasulullah SAW punya mantu yang kafir kayak gitu? 

Apakah Beliau SAW terlalu sibuk berdakwah sehingga jadi kurang perhatian pada puterinya sampai kepincut dengan laki-laki non muslim? 

Apakah Zainab puteri Rasulullah SAW ini salah bergaul, sehingga dapat suami yang lain agama?

Jawabannya tidak dan tidak. Sebab kejadian dimana Zainab menikah dengan suaminya yang non muslim itu memang jauh sebelum turunnya agama Islam.   

Kalau secara hitung-hitungan, ya semua orang masih 'kafir dalam tanda petik' saat itu. Sebab agama Islam pun belum diturunkan dari langit. Dan ayahandanya juga belum menerima wahyu di Gua Hiro. Secara teknis belum ada agama ISlam saat Zainab menikah dengan suaminya.

Jadi tidak bisa dibilang Zainab puteri Rasulullah SAW menikah dengan non-muslim. Bukan begitu ceritanya.

Zainab dan suami sudah menikah jauh sebelum Islam diturunkan. Namun ketika Rasulullah SAW berdakwah mengajak orang-orang memeluk Islam, suami Zainab ternyata tidak mau masuk Islam. 

Padahal hampir semua anggota keluarga Rasulullah SAW yang masuk Islam. Rupanya si menantu satu ini belum dapat hidayah, dia ogah masuk Islam. Padahal Zainab istrinya itu langsung menyatakan diri masuk Islam begitu dakwah ayahandanya dimulai. 

Namanya juga hidayah, kalau Allah SWT anugerahkan, tidak ada yang bisa melarangnya. Sebaliknya, kalau Allah inginkan dia tersesat, tidak ada seorang pun yang bisa memberi hidayah. Tidak terkecuali Rasulullah SAW sendiri. 

Tentu posisi 'offside' si Abu Al-Ash ini bikin Rasulullah SAW serba salah. Dia ibarat kerikil di dalam sepatu bagi perjalanan dakwah Rasulullah SAW. Memang hanya kerikil, tapi tetap saja bikin masalah. Justru masalahnya karena dia kerikil. 

Maksudnya bahwa Abu Al-Ash ini secara kepribadian sangat baik kepada sang mertua dan amat mencintai puterinya, Zainab binti Rasulullah SAW. Abu Al-Ash ini tidak membenci agama Islam, tidak benci Rasulullah SAW, dan tidak ikut-ikutan memusuhi dakwah Islam.

Tapi dia juga tidak mau beriman atau menyatakan masuk Islam. Posisinya buat sebagian orang jadi agak tanggung. Secara status kafir sih, tapi secara hubungan sangat baik dan tidak memusuhi.

Perbedaan iman tidak harus melunturkan cintanya pada puteri Rasulullah SAW. Zainab pun demikian, tidak terpikir dalam dirinya untuk minta cerai lalu kawin lagi dengan laki-laki muslim yang shaleh. 

Zainab tetap setia kepada suaminya, meski masih belum masuk ikut agama Islam. Situasi ini menjadi kisah dilemma dan drama. Haruskah cinta dikorban karena perbedaan iman?

Haruskan suami istri yang saling mencinta, harus dibubarkan hanya karena hidayah belum turun?

Inilah lakon romantis namun merupakan kejadian nyata yang langsung dialami puteri Rasulullah SAW. 

Cinta kasih pasangan ini mulai teruji ketika turun perintah berhijrah ke Madinah. Rupanya Zainab rela tetap tinggal di Mekkah tidak ikut rombongan yang hijrah ke Madinah. 

Rasulullah SAW sendiri juga amat memahami dilemma ini. Tidak sampai hati memerintahkan puteri yang amat disayanginya untuk berpiusah dari laki-laki yang disayangi. Cintanya begitu suci, begitu juga cinta suaminya padanya. Haruskah perbedaan keyakinan memisahkan keduanya? 

Maka Zainah setia menemani suaminya tinggal di Mekkah, sampai terjadi Perang Badar di tahun kedua hijriyah. Abu Al-Ash ternyata ikut dalam perang itu, sebagai orang kafir dan menjadi salah satu dari 1000 orang musyrikin Mekkah. 

Namun pasukan muslimin berhasil mematahkan serangan kalangan musyrikin Mekkah. Sebagian mati dan sebagian ditawan jadi tahanan.  Abu Al-Ash ternyata ada di dalam daftar tawanan itu. 

Ketika turun kebijakan bahwa tawanan akan dibebaskan dengan syarat keluarganya harus membayar sejumlah harta tebusan, Abu Al-Ash mengirim utusan ke Mekkah untuk mengirimkan harta untuk menebus dirinya. 

Zainah sebagai istri tentu khawatir sekali atas keselamatan suaminya. Dikiriminya Abu Al-Ash sebuah kalung emas yang selama ini melekat di lehernya, sebagai tebusan atas pembebasan sang suami. 

Ketika Rasulullah SAW menerima harta tebusan itu, Beliau SAW pun kaget. Sebab benda itu amat dikenalinya. Ya, kalung emas itu dulunya milik mendiang istri tercinta Khadijah radhiyallahuanha. 

RAsulullah SAW teringat dulu memang kalung itu diberikan Khadijah kepada puteri pertama mereka, Zaenab, ketika melangsungkan pernikahan dengan Abu Al-Ash. Kalung itu diberikan sebagai hadiah pernikahan. 

Kini kalung emas itulah yang dikirimkan Zaenab kepada ayahanda sendiri untuk dijadikan tebusan bagi Abu Al-Ash. Tidak terasa setetes air mata hangat mengalir dari sudut mata Rasulullah SAW. 

Beliau teringat kenangan masa-masa indah dulu saat bersama istri tercinta Khadijah.  Juga teringat pula dengan puteri pertamanya, Zaenab, yang kini lagi menangisi suaminya yang tertangkap jadi tawanan di Perang Badar. Ditangkap oleh ayahandanya sendiri.

Tentu kebijakan masalah tawanan ini sepenuhnya merupakan hak preogratif Rasulullah SAW. Apapun keputusan Beliau, menjadi hukum yang syar'i. 

Maka Rasulullah SAW berinisiatif membebaskan sang menantu tanpa harus memberinya uang tebusan. Tapi Abu Al-Ash diminta Beliau SAW untuk membolehkan dan merelakan istrinya, Zainab binti Rasulullah SAW, untuk berhijrah ke Madinah. 

Bukan bercerai dalam arti mentalak, bukan. Tapi izin saja Zainah hijrah ke Madinah. Abu Al-Ash pun menerima syarat itu, meski dengan berat hati. Harga pembebasan dirinya harus dibayarkan dengan harga yang jauh lebih mahal, yaitu harus pisah jarak dengan istri tercintanya. 

Mendengar kabar Abu Al-Ash dibebaskan tanpa harus membayar tebusan harta apapun, tentu saja para pemuka Quraisy bergembira. Sebab mereka berpikir bahwa Muhammad itu terlalu mudah unntuk dibohongi oleh tawanan. 

Bayangkan, tawanan di tangan dilepas hanya dengan sebuah janji. Sama sekali tidak ada jaminan apapun. Ini bukan kasus pertukaran tawanan seperti yang sering kita lihat di film. 

Yang terjadi Abu Al-Ash dibebaskan tanpa membayar apapun bahkan tanpa jaminan apapun. Bisa saja sesampainya di Mekkah, Abu Al-Ash mangkir dari janjinya. Toh dia sama sekali tidak kehilangan apa pun.

Namun disitulah uniknya, rupanya Abu Al-Ash tidak sampai hati mendustai lawannya yang begitu jujur itu. Ya, tidak tidak ingin berkhianat atas janji yang sudah diucapkannya sendiri, walau pun isi janjinya itu amat menyakitkan. 

Bagaimana tidak, dia harus rela berpisah dengan istrinya tercinta. 

Tentu saja para pemuka Mekkah menolak mentah-mentah niat Abu Al-Ash untuk merelakan Zainab pergi ke Madinah. 

"Bodoh sekali kalau sampai kamu kehilangan Zainab. Buat apa harus memenuhi janji kepada lawan? Buat apa harus jujur lagi amanah terhadap musuh kita sendiri? You Know, its war. Ini perang Bro. Dan perang itu tipu daya". 

Maka Abu Al-Ash pun kembali mengalami dilemma parah. Di satu sisi dia memang tidak rela berpisah dengan istri tercinta. Lagian para pimpinan Mekkah melarangnya melepas istrinya ke Madinah. 

Tapi di sisi lain, malu rasanya kalau ingkar janji. Hatinya tidak bisa menerima sikap kerdil macam ini.

Maka dia tetapkan untuk memenuhi janjinya kepada mertuanya, meski dia harus bersusah payah menyelundupkan istrinya, menghindari kejaran mata-mata dan tentara Mekkah. 

Bayangkan, menyelundupkan istrinya ke Madinah, hanya demi agar memenuhi janjinya kepada musuhnya, sekaligus mertuanya sendiri. Dan resikonya akan kehilangan istri. Dilema dan dilema.

Lalu akhirnya Abu Al-Ash pun dapat hidayah, dia menyatakan masuk Islam dan menyusul istrinya ke Madinah. Rasulullah SAW tersenyum lebar dan menyambut sang menantu dengan dua tangan terbuka lebar.

Abu Al-Ash langsung bertemu lagi dengan istrinya. Mereka masih tetap suami istri dan tidak perlu ritual akad nikah ulang. Para ulama fiqih 4 mazhab sepakat hal itu.

(selesai)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing