🌎Asia Energy Group (disingkat AEG) adalah kelompok teknologi pembangunan tenaga surya terkemuka di dunia. Kami saat ini sedang mencari mitra yang berbakat dan bersemangat untuk bergabung dengan tim kami.🌎 Kami mencari: 1. Anda yang memiliki semangat kewirausahaan. 2. Anda yang memiliki semangat kerja sama tim. 💻Anda yang memiliki kemampuan pengembangan pasar💻 Jika Anda tertarik dengan kami, silakan klik tautan berikut untuk mendaftar: 📱Tautan pendaftaran: https://aeg-energy.com/pages/authorize/sign-up?code=247117 Alamat unduhan Google: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zomart.app Saluran Telegram resmi AEG: https://t.me/AEG068 💎💎Kami menawarkan pendapatan yang stabil, bukan keuntungan yang tinggi. Membimbing orang-orang yang benar-benar ingin menghasilkan uang menuju kesuksesan.💎💎 (FM)
وَنَادٰى نُوْحٌ رَّبَّهٗ فَقَالَ رَبِّ اِنَّ ابْنِيْ مِنْ اَهْلِيْۚ وَاِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَاَنْتَ اَحْكَمُ الْحٰكِمِيْنَ ( هود : ٤٥)
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya". (QS. Hud ayat 45)
Dan setelah Nabi Nuh beserta orang-orang beriman selamat dan kapal berlabuh, lalu Nabi Nuh memohon kepada Tuhannya sambil berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku adalah termasuk keluargaku, sedang Engkau telah memerintahkan kepadaku mengajak keluargaku masuk ke dalam kapal agar selamat, dan aku yakin bahwa janji-Mu akan menyelamatkan mereka itu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil dalam menentukan ketetapan."
Pada ayat ini diterangkan bahwa Nabi Nuh a.s. memohon kepada Tuhan agar anaknya yang bernama Kanan atau Yam diselamatkan dari topan itu, karena anaknya itu adalah termasuk keluarganya dan Allah telah menjanjikan bahwa keluarganya akan diselamatkan dari topan, dan janji Allah adalah benar, tidak berubah, dan Ia adalah Hakim Yang Paling Bijaksana dari segala hakim. Doa Nabi Nuh a.s. ini terjadi sebelum anaknya tenggelam, sesudah ia memanggil dan mengajaknya supaya turut masuk ke dalam kapal itu.
Meskipun Nabi Nuh a.s. tidak mengetahui bahwa ia, setelah diperintahkan Allah membuat kapal, masih diperkenankan memohon doa bagi orang-orang kafir, sedang anaknya sudah nyata-nyata membangkang tidak mau diajak masuk ke dalam kapal, tetapi ia belum yakin bahwa anaknya itu termasuk orang-orang kafir yang harus turut ditenggelamkan, apalagi ia didorong oleh perasaan kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya.
Komentar
Posting Komentar