🌎Asia Energy Group (disingkat AEG) adalah kelompok teknologi pembangunan tenaga surya terkemuka di dunia. Kami saat ini sedang mencari mitra yang berbakat dan bersemangat untuk bergabung dengan tim kami.🌎 Kami mencari: 1. Anda yang memiliki semangat kewirausahaan. 2. Anda yang memiliki semangat kerja sama tim. 💻Anda yang memiliki kemampuan pengembangan pasar💻 Jika Anda tertarik dengan kami, silakan klik tautan berikut untuk mendaftar: 📱Tautan pendaftaran: https://aeg-energy.com/pages/authorize/sign-up?code=247117 Alamat unduhan Google: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zomart.app Saluran Telegram resmi AEG: https://t.me/AEG068 💎💎Kami menawarkan pendapatan yang stabil, bukan keuntungan yang tinggi. Membimbing orang-orang yang benar-benar ingin menghasilkan uang menuju kesuksesan.💎💎 (FM)
وَهِيَ تَجْرِيْ بِهِمْ فِيْ مَوْجٍ كَالْجِبَالِۗ وَنَادٰى نُوْحُ ِۨابْنَهٗ وَكَانَ فِيْ مَعْزِلٍ يّٰبُنَيَّ ارْكَبْ مَّعَنَا وَلَا تَكُنْ مَّعَ الْكٰفِرِيْنَ ( هود : ٤٢)
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir". (QS. Hud ayat 42)
Setelah Nabi Nuh bersama pengikutnya masuk ke dalam kapal dan kapal itu pun mulai berlayar membawa mereka ke dalam gelombang yang tingginya laksana gunung-gunung, dan sebelum itu Nabi Nuh pun memanggil anaknya yang tidak ikut bersamanya, ketika dia, yakni Kan'an, anak yang tidak beriman itu, berada di tempat yang jauh terpencil. Lalu Nabi Nuh memanggilnya dengan penuh kasih dan harap, "Wahai anakku, kemari dan naiklah ke kapal bersama kami agar engkau selamat, dan janganlah engkau tetap dalam keingkaran bersama orang-orang kafir, nanti kamu akan tenggelam binasa. Suatu petunjuk tentang kebenaran risalah walaupun sudah disertai keterangan dan bukti yang kuat, tidak akan bermanfaat kecuali bila ada taufik dari Allah.
Ayat ini menerangkan bahwa kapal itu berlayar membawa Nuh a.s. beserta para pengikutnya, yang beriman, mengarungi lautan yang amat luas dan melalui gelombang-gelombang ombak yang dahsyat, bergulung-gulung menjulang tinggi laksana gunung.
Setelah Nabi Nuh dan para pengikutnya masuk ke dalam kapal, dia melihat anaknya yang bernama Kanan pergi ke arah gunung, menjauhkan diri. Nabi Nuh memanggil-manggil anaknya seraya mengajak turut masuk ke dalam kapal, tetapi anaknya menolak, sehingga Nabi Nuh merasa sedih dan risau.
Para ulama berbeda pendapat tentang apakah Nabi Nuh a.s. sebelum peristiwa itu tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari anaknya itu. Ada yang berpendapat bahwa Nuh a.s. memang tidak tahu, karena sebelum peristiwa itu anaknya bersikap munafik kepadanya. Pendapat lain mengata-kan bahwa ia tahu kekafiran anaknya, tetapi setelah anaknya itu menyaksi-kan sendiri bahwa topan sudah mulai datang, maka Nuh mengharap kesadaran anaknya, sehingga ia mengajaknya supaya masuk ke dalam kapal itu, namun usahanya sia-sia karena anaknya tetap menolak.
(FM)
Komentar
Posting Komentar