وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَبَقُوْاۗ اِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَ ( الانفال : ٥٩)
Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah). (QS. Al-Anfal ayat 59)
Melihat perilaku buruk mereka itulah, Allah mengancam dengan firman-Nya pada ayat ini. Dan janganlah orang-orang kafir itu, baik Yahudi Bani Quraizah, sesuai konteks ayat ini, maupun siapa saja yang merusak perjanjian dan pengkhianatan, mengira bahwa mereka akan dapat lolos menyelamatkan diri dari kekuasaan atau azab Allah sebagai akibat dari sikap pengkhianatan tersebut. Sungguh, mereka tidak dapat melemahkan Allah atau menghindar dari pengawasan-Nya; dan Allah pasti membalasnya dengan balasan yang setimpal. Rangkaian ayat ini memberi pelajaran kepada kita, bahwa siapa saja yang berlaku khianat dan merusak perjanjian akan menerima laknat Allah, bahkan seandainya ia beragama Islam sekalipun. Karena itu, pengkhianatan dalam konteks apa pun dan dengan alasan apa pun tidak dibenarkan dalam agama.
Dan janganlah orang-orang kafir itu mengira bahwa mereka dapat lolos dari kekuasaan Allah, dan dapat selamat dari akibat kejahatan dan pengkhianatan mereka, karena sesunguhnya mereka sama sekali tidak dapat melemahkan Allah. Sebaliknya Allah akan memberi balasan kepada mereka di dunia dengan cara dikalahkan oleh Rasulullah dan kaum Muslimin, sehingga mereka merasakan akibat pengkhianatannya, dan di akhirat pun mereka akan merasakan azab dari Allah yang lebih menghinakan. (FM)
Komentar
Posting Komentar