الَّذِيْنَ عَاهَدْتَّ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِيْ كُلِّ مَرَّةٍ وَّهُمْ لَا يَتَّقُوْنَ ( الانفال : ٥٦)
(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya). (QS. Al-Anfal ayat 56)
Di sini lebih ditegaskan lagi bahwa mereka, Yahudi Bani Quraidhah, itu adalah orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, wahai Nabi Muhammad, kemudian setiap kali berjanji mereka mengkhianati janjinya, sedang sikap semacam itu berarti mereka tidak mengagungkan Allah dan tidak takut terhadap azab-Nya.
Orang-orang Yahudi telah beberapa kali mengadakan perjanjian dengan kaum Muslimin tetapi mereka selalu mengkhianati janjinya dan mereka tidak takut kepada Allah dan berbagai akibat dari pengkhianatan itu.
Setelah Nabi Muhammad hijrah ke Medinah, beliau mengadakan perjanjian dengan orang-orang Yahudi di Medinah. Dalam perjanjian itu, mereka dibiarkan menetap di Medinah dengan tetap memeluk agamanya, dan mereka diberi jaminan keamanan bagi dirinya dan harta bendanya. Dengan ini Nabi ikut menjaga keamanan Medinah dari musuh. Tetapi masing-masing kabilah Yahudi itu melanggar perjanjian tersebut.
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abbas, bahwa orang-orang Yahudi Medinah yang melanggar janji adalah kabilah Bani Quraidhah. Mereka telah melanggar janjinya kepada Rasulullah, karena memberi bantuan senjata kepada orang-orang kafir Quraisy waktu Perang Badar. Kemudian mereka berkata, "Kami terlupa dan merasa berbuat kesalahan." Lalu Rasulullah mengadakan perjanjian kedua, tetapi dilanggar pula dengan menghasut orang, agar memerangi Rasullah ketika terjadi Perang Khandak. Salah seorang pemimpin mereka sengaja datang ke Mekah mengadakan perjanjian dengan orang-orang Quraisy untuk bersama-sama memerangi Nabi Muhammad.. (FM)
Komentar
Posting Komentar