Langkah ini untuk mengamankan jalur keamanan Turki sekitar 30km di sepanjang perbatasan Suriah selatan.
Langkah Erdogan ini diyakini akan semakin memanaskan hubungan Turki dan AS apalagi saat ini Turki berseberangan dengan AS dalam isu bergabungnya Swedia dan Finlandia ke NATO.
Operasi militer Erdogan ini tentu dikecam oleh AS, karena disana ada 900 tentara AS yang sedang bertugas melawan apa yang mereka sebut perang melawan IS*S.
Operasi militer Turki ini ditujukan untuk memerangi kelompok teroris PKK PYD YPG Kurdi yang bekerjasama dengan AS dalam kampanye perang sesat melawan IS*S.
AS tahu, bahwa operasi militer ini bukan hanya akan menargetkan teroris PKK dkk nya, tapi lebih jauh akan membahayakan kepentingan kerjasama AS dengan kelompok teroris itu yang selama ini memang AS diam diam mensupport PKK untuk melawan Erdogan.
Erdogan dikecam oleh Washington, tapi seperti yang sudah sudah, biasanya Erdogan akan tetap melakukan operasi militer tanpa mau mendengar keluhan Washington.
Erdogan sudah pernah melakukan 3x operasi militer di wilayah ini dan sangat merugikan misi AS disana. Inilah mengapa AS dan Turki selalu panas dingin.
Suriah itu saat ini adalah negara dimana AS dan Rusia sedang berperang dengan kebutuhan GeoPolitik masing-masing.
Sedangkan Turki ikut terlibat karena Suriah memiliki perbatasan dengan Turki dan teroris PKK sering melakukan serangan ke Turki lewat perbatasan itu.
Turki juga ikut terlibat dalam misi melindungi para pengungsi Suriah yang lari dari negara mereka akibat konflik dan perang berkepanjangan.
AS dan sekutunya di Suriah bisa dibilang juga ketar ketir. Karena misi AS menguasai Suriah gagal karena Suriah dipertahankan oleh Rusia dengan bantuan penuh.
AS di Suriah sangat lemah sejak Rusia ikut dalam perang mengamankan Basyar Asad 2015 lalu dari ambisi Washington ingin menggulingkannya.
Rusia memarkir sistem pertahanan udara S300 dan S400 di Suriah yang memaksa semua jet tempur AS untuk parkir tidak berani terbang.
Bahkan pesawat tempur Israel 5hari lalu juga diberikan tembakan peringatan dari sistem S300 Rusia yang membuat Israel segera kabur.
Perang Suriah adalah salah satu spot panas geopolitik di dunia. Bedanya, barat dan sekutunya tidak bisa masuk lebih jauh karena senjata canggih Rusia parkir berjejer dengan rapi disana.
Rusia memberikan ultimatum ke AS dkk, agar tidak menggangu rezim Assad atau Rusia akan menghabisi semua aset AS di Suriah dan negara tetangga lain.
Konflik geopolitik Suriah meninggalkan efek samping, yaitu muslim menjadi korban atas konflik ini. Ini sejatinya bukan hanya sebatas konflik rezim Assad dengan Muslim Sunni. Tapi Suriah adalah Ukraina dalam bentuk lain di timur tengah.
Perang selalu saja memakan korban dan bencana. Tapi konflik besar biasanya dimainkan oleh adidaya bukan oleh rakyat biasa.
Konflik AS dan Rusia di Suriah diyakini akan semakin memanas kedepannya terutama setelah Rusia menginvasi Ukraina yang di support oleh AS dan NATO.
Saat ini semua ambisi AS di Suriah di setop oleh Rusia dan Turki memainkan peran lain disana diwaktu yang sama untuk kepentingan nasional dan juga kepentingan GeoPolitik Turki.
Jadi, perang Suriah itu bukan hanya soal Syiah Assad melawan Sunni oposisi. Itu isu sangat receh sekali ya bos, ini juga yang yang sering diperdebatkan oleh aktivis Islam.
Perang Suriah adalah bagian dari aplikasi artikel kementerian luar negeri AS yang mengharuskan AS menyetop langkah Rusia di timur tengah. Ini konflik geopolitik ya bos bukan tema kecil perang suku atau perang agama semata.
Perang Suriah juga adalah bagian dari kampanye Putin untuk mengamankan kepentingan GeoPolitik mereka di timur tengah dan men-setop ambisi AS, khususnya di Suriah yang merupakan sekutu Rusia terbesar di dunia.
Sumber : Tengku Zulkifli Usman
Komentar
Posting Komentar