Langsung ke konten utama

Tafsir Al Qur'an Surat Al Kahfi Ayat 52-53


Al-Kahfi, ayat 52-53

{وَيَوْمَ يَقُولُ نَادُوا شُرَكَائِيَ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَوْبِقًا (52) وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا (53) }

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman, "Serulah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kalian katakan itu.” Mereka lalu menyerunya, tetapi sekutu-sekutu itu tidak memba­las seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebi­nasaan (neraka). Dan orang-orang yang berdosa melihat nera­ka, maka mereka meyakini bahwa mereka akan jatuh ke dalam­nya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan tentang khitab-Nya yang ditujukan kepada kaum musyrik pada hari kiamat di hadapan para saksi. Hal ini dimaksud­kan sebagai teguran dan celaan terhadap mereka (agar mereka sadar dari kemusyrikannya). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

{نَادُوا شُرَكَائِيَ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ}

Panggillah oleh kalian sekutu-sekutu-Ku yang kalian katakan itu! (Al-Kahfi: 52)

Yakni saat kalian di dunia, pada hari ini panggillah mereka agar menyela­matkan kalian dari penderitaan azab yang kalian alami ini. Perihalnya semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain:

{وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ}

Dan sesungguhnya kalian datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kalian Kami ciptakan pada mulanya, dan kalian tinggalkan di belakang kalian (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepada kalian dan Kami tiada melihat beserta kali­an pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu seku­tu-sekutu Tuhan di antara kalian. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kalian dan telah lenyap dari kalian apa yang dahulu kalian anggap (sebagai sekutu Allah). (Al-An'am: 94)

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ}

Mereka lalu memanggilnya, tetapi sekutu-sekutu itu tidak mem­balas mereka. (Al-Kahfi: 52)

Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَقِيلَ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ

Dikatakan (kepada mereka), "Serulah oleh kalian sekutu-sekutu kalian," lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka. (Al-Qashash: 64), hingga akhir ayat.

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyem­bah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memper­kenankan (doa)nya. (Al-Ahqaf: 5), hingga akhir ayat.

{وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا كَلا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا}

Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 81-82)

*******************

Mengenai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَوْبِقًا}

dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka). (Al-Kahfi: 52)

Ibnu Abbas dan Qatadah serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf mengatakan, yang dimaksud dengan maubiqan ialah tempat kebinasaan.

Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa Umar Al-Bakkali pernah menceritakan dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa maubiqan adalah nama sebuah lembah yang dalam, yang dengannya terpisahkan antara ahli hidayah dan ahli kesesatan pada hari kiamat nanti; yang dimaksud dengan lembah ialah jurang. Kemudian Qatadah mengatakan bahwa maubiqan adalah nama sebuah lembah (jurang) di dalam neraka Jahannam.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Sinan Al-Qazzaz, telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Zurai', bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan. (Al-Kahfi: 52) Bahwa maubiqan adalah nama sebuah lembah di dalam neraka Jahan­nam yang penuh berisikan nanah dan darah.

Al-Hasan Al-Basri mengata­kan bahwa maubiqan adalah permusuhan.

Yang tersimpulkan dari makna lahiriah konteks ayat menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan maubiqan ialah tempat yang membinasa­kan. Untuk itu, boleh ditakwilkan dengan pengertian nama sebuah lembah di dalam neraka Jahannam, atau lainnya.

Makna ayat menunjukkan, Allah menjelaskan bahwa tidak ada jalan bagi orang-orang musyrik itu untuk sampai kepada sembahan-sembahan mereka yang mereka anggap bahwa sembahan-sembahan itu adalah sekutu-sekutu Allah ketika mereka di dunia. Dan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memisahkan antara mereka dan sesembahan-sesembahannya di akhirat, sehingga tidak ada jalan keselamatan bagi seorang pun dari kedua golongan itu, baik yang menyembah maupun yang disembah. Bahkan masing-masing dari mereka dipisahkan oleh tempat yang membinasakan, kengerian yang sangat dahsyat, dan azab yang besar.

Adapun jika damir yang terdapat di dalam firman-Nya, "Bainahum," kembali kepada kaum mukmin dan kaum kuffar, sehingga artinya menjadi seperti berikut: "Dan Kami adakan tempat kebinasaan di antara mereka." Seperti yang dikatakan oleh Abdullah ibnu Amr, bahwa sesungguhnya di hari kiamat kelak orang-orang yang mendapat petunjuk dan orang-orang yang sesat akan dipisahkan. Berarti pengertian ayat sama dengan apa yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ}

Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. (Ar-Rum: 14)

{يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ}

pada hari itu mereka terpisah-pisah. (Ar-Rum: 43)

{وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ}

Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), "Berpisahlah kalian (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.” (Yasin: 59)

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala lainnya yang mengatakan:

{وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا مَكَانَكُمْ أَنْتُمْ وَشُرَكَاؤُكُمْ فَزَيَّلْنَا بَيْنَهُمْ}

(Ingatlah) suatu hari (ketika itu) Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), "Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat itu.” Lalu Kami pisahkan mereka. (Yunus: 28)

sampai dengan firman-Nya:

وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ

dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (Yunus: 30)

*******************

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا}

Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. (Al-Kahfi: 53)

Yakni di saat mereka menyaksikan neraka Jahannam manakala dihadap­kan kepada mereka seraya diseret dengan tujuh puluh ribu kendali, pada tiap-tiap kendalinya terdapat tuj uh puluh ribu malaikat yang menyeretnya. Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka. (Al-Kahfi: 53)

Mereka merasa yakin dan pasti bahwa diri mereka pasti dijatuhkan ke dalam neraka. Hal tersebut dimaksudkan sebagai kesusahan dan kesedih­an buat mereka sebelum mereka menerima azabnya. Karena sesungguh­nya rasa takut sebelum menerima azab merupakan siksaan lainnya yang tidak kalah mengerikannya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا}

dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. (Al-Kahfi: 53)

Maksudnya, tiada jalan bagi mereka untuk menyimpang dari neraka itu dan neraka merupakan suatu keharusan bagi mereka.

قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنِي يُونُسُ، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ دَرّاج عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "إِنَّ الْكَافِرَ يَرَى جَهَنَّمَ، فَيَظُنُّ أَنَّهَا مُوَاقِعَتُهُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ سَنَةً"

Ibnu Jarir mengata­kan, telah menceritakan kepadaku Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Amr ibnul Haris, dari Darij, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id, dari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam yang telah bersabda: Sesungguhnya orang kafir itu benar-benar dapat melihat nera­ka Jahannam sejauh jarak perjalanan empat ratus tahun, maka ia merasa yakin bahwa dirinya pasti dijatuhkan ke dalamnya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا حَسَنٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ، حَدَّثَنَا دَرَّاجٍ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يُنْصَبُ الْكَافِرُ مِقْدَارَ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ، كَمَا لَمْ يَعْمَلْ فِي الدُّنْيَا، وَإِنَّ الْكَافِرَ لَيَرَى جَهَنَّمَ، وَيَظُنُّ أَنَّهَا مُوَاقِعَتُهُ مِنْ مسيرة أربعين سنة"

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Darij, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id Al-Kudri yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda: Orang kafir diberdirikan selama lima puluh ribu tahun sebagai pembalasan tidak mau beramal di dunia, dan sesungguhnya orang kafir itu benar-benar dapat melihat neraka Jahannam dari jarak perjalanan empat puluh tahim, dan ia merasa yakin bahwa dirinya pasti dijatuhkan ke dalamnya. (Androidkit/FM)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing