Langsung ke konten utama

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 38-41



Ali Imran, ayat 38-41

{هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ (38) فَنَادَتْهُ الْمَلائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ (39) قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلامٌ وَقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَأَتِي عَاقِرٌ قَالَ كَذَلِكَ اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ (40) قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً قَالَ آيَتُكَ أَلا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلاثَةَ أَيَّامٍ إِلا رَمْزًا وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالإبْكَارِ (41) }

Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedangkan ia tengah berdiri salat di mihrab (katanya), "Sesungguhnya Allah menggembirakan kalian dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi serta keturunan orang-orang saleh. Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?" Allah berfirman, "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya." Berkata Zakaria, "Berilah aku suatu tanda (bahwa istriku telah mengandung)." Allah berfirman, "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di wakyu petang dan pagi hari."

Ketika Zakaria melihat bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberi Maryam rezeki berupa buah-buahan musim dingin pada musim panas dan buah-buahan musim panas pada musim dingin, maka saat itulah ia menginginkan punya seorang anak, sekalipun usianya telah lanjut dan tulang-tulang tubuhnya telah rapuh, uban telah mewarnai semua rambut kepalanya, istrinya pun sudah berusia lanjut lagi mandul.

Akan tetapi, sekalipun demikian ia tetap memohon kepada Tuhannya dan bermunajat kepadanya dengan doa-doa yang dibacanya pelan-pelan, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:  

{رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ} أَيْ: مِنْ عِنْدِكَ {ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً}

Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. (Ali Imran: 38)

Yakni dari sisi-Mu seorang anak yang saleh.

{إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ}

Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. (Ali Imran: 38)

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

فَنادَتْهُ الْمَلائِكَةُ وَهُوَ قائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرابِ

Kemudian malaikat (Jibril) memanggil Zakaria yang tengah berdiri salat di mihrab. (Ali Imran: 39)

Yakni malaikat berbicara langsung kepadanya dengan pembicaraan yang dapat didengar Zakaria, sedangkan ia tengah berdiri salat di mihrab tempat ibadahnya yang khusus buat dia sendiri di saat ia bermunajat dan melakukan salat menyembah Tuhannya.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan perihal berita gembira yang disampaikan oleh malaikat kepada Zakaria:

أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيى

Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya. (Ali Imran: 39)

Yaitu seorang anak laki-laki yang diciptakan buatmu dari tulang sul-bimu, bernama Yahya.

Qatadah dan lain-lainnya mengatakan bahwa anak tersebut dinamakan Yahya tiada lain karena Allah menghidupkannya melalui iman (Zakaria).

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

مُصَدِّقاً بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ

yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah. (Ali Imran: 39)

Al-Aufi dan lain-lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Al-Hasan, Qatadah, Ikrimah, Mujahid, Abusy Sya'sa, As-Saddi, Ar-Rabi' ibnu Anas, Ad-Dahhak dan lain-lainnya (dari kalangan tabi'in) sehubungan dengan ayat ini, yaitu firman-Nya: yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah. (Ali Imran: 39). Bahwa yang dimaksud dengan kalimah Allah ialah Isa ibnu Maryam.

Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa Yahya adalah orang yang mula-mula percaya kepada Isa ibnu Maryam. Qatadah mengatakan, yang dimaksud ialah berada pada sunnah dan tuntunannya.

Ibnu Juraij mengatakan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah. (Ali Imran: 39). Yahya dan Isa adalah saudara sepupu. Tersebutlah bahwa ibu Yahya pernah berkata kepada Maryam, "Sesungguhnya aku merasakan anak yang ada di dalam perutku ini bersujud kepada anak yang berada di dalam perutmu." Yang demikian itu merupakan pembenaran yang dilakukan oleh Yahya kepada Isa selagi Isa masih berada di dalam perut ibunya. Yahya adalah orang yang mula-mula percaya kepada Isa. Isa diciptakan melalui kalimat (perintah) Allah. Yahya lebih tua daripada Isa 'alaihissalam

Hal yang sama dikatakan pula oleh As-Saddi.

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

وَسَيِّداً

menjadi ikutan. (Ali Imran: 39)

Menurut Abul Aliyah, Ar-Rabi'-ibnu Anas, Qatadah, Sa'id ibnu Jubair, dan lain-lainnya, yang dimaksud dengan sayyidan ialah halimah, yakni orang yang penyantun.

Menurut Qatadah, dia adalah seorang yang dijadikan ikutan dalam hal ilmu dan ibadah.

Ibnu Abbas, As-Sauri, dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa as-sayyid artinya orang yang penyantun lagi bertakwa.

Sa'id ibnul Musayyab mengatakan, yang dimaksud dengan sayyid ialah orang yang mengerti fiqih lagi alim.

Menurut Atiyyahyas-sayyid artinya orang yang dijadikan ikutan dalam akhlak dan agama.

Menurut Ikrimah, as-sayyid artinya orang yang tidak terpengaruh oleh emosinya. Sedangkan menurut Ibnu Zaid, artinya orang yang mulia. Dan menurut yang lainnya, artinya orang yang bersikap mulia kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

وَحَصُوراً

menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu). (Ali Imran: 39)

Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Abusy Sya'sa, dan Atiyyah Al-Aufi, bahwa mereka mengatakan, "Yang dimaksud dengan hasur ialah orang yang tidak mau beristri."

Diriwayatkan dari Abul Aliyah dan Ar-Rabi' ibnu Anas bahwa yang dimaksud dengan hasur ialah orang yang tidak beranak dan tidak mempunyai air mani.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Qabus, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna al-hasur dalam ayat ini, bahwa makna yang dimaksud ialah orang yang tidak pernah mengeluarkan air mani.

Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan masalah ini meriwayatkan sebuah hadis yang garib (aneh) sekali. Dia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad ibnu Galib Al-Bagdadi, telah menceritakan kepadaku Sa'id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Abbad (yakni Ibnul Awwam), dari Yahya ibnu Sa'id, dari Al-Musayyab, dari Ibnul As —tetapi dia tidak mengetahui apakah yang dimaksud adalah Abdullah ibnul As ataukah Amr ibnul As—, dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam sehubungan dengan firman-Nya: menjadi ikutan dan menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu). (Ali Imran: 39) Ibnul As melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam mengambil sebuah benda dari tanah dan bersabda,

«كَانَ ذَكَرُهُ مِثْلَ هَذَا»

"Kemaluannya (Yahya) adalah semisal dengan ini (yakni kecilnya)."

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan, dari Yahya ibnu Sa'id Al-Ansari, bahwa ia pernah mendengar Sa'id ibnul Musayyab sebuah asar dari Abdullah ibnu Amr ibnul As yang mengatakan bahwa tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang menghadap kepada Allah tanpa membawa dosa kecuali Yahya ibnu Zakaria. Kemudian Sa'id membacakan firman-Nya: dan seorang yang menjadi ikutan serta menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu). (Ali Imran: 39) Kemudian Sa'id mengambil sebuah benda dari tanah, lalu berkata, "Al-hasur ialah orang laki-laki yang kemaluannya seperti ini." Lalu Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan mengisyaratkan dengan jari telunjuknya.

Asar yang mauquf ini lebih sahih sanadnya daripada yang marfu'.

Ibnul Munzir di dalam kitab tafsirnya meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Daud As-Samnani, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Mishar, dari Yahya ibnu Sa'id, dari Sa'id ibnul Musayyab yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr ibnul As menceritakan hadis berikut, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:

«ما من عبد يلقى الله إِلَّا ذَا ذَنْبٍ إِلَّا يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا، فإن الله يقول وَسَيِّداً وَحَصُوراً

Tidak ada seorang hamba pun yang bersua dengan Allah melainkan pasti membawa dosa, kecuali Yahya ibnu Zakaria. Karena sesungguhnya Allah telah berfirman, "Dan menjadi ikutan serta menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu)." (Ali Imran: 39)

Selanjutnya Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

«وإنما ذكره مثل هدبة الثوب»

Sesungguhnya kemaluan Yahya lemas seperti ujung kain.

Abdullah ibnu Amr ibnul As menceritakan hadis ini seraya memperagakannya dengan ujung jarinya (yakni kemaluan Yahya kecil sekali).

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Hammad dan Muhammad Ibnu Salimah Al-Muradi; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Sulaiman Al-Muqri, dari Al-Lais ibnu Sa'd, dari Muhammad ibnu Ajlan, dari Al-Qa'qa', dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:

«كُلُّ ابْنِ آدَمَ يَلْقَى اللَّهَ بذنب يُعَذِّبُهُ عَلَيْهِ إِنْ شَاءَ أَوْ يَرْحَمُهُ، إِلَّا يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا فَإِنَّهُ كَانَ سَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ»

Semua anak Adam menghadap kepada Allah dengan membawa dosa yang jika Allah menghendaki, Dia pasti mengazabnya karena dosanya itu atau Allah membelaskasihaninya, kecuali Yahya ibnu Zakaria. Karena sesungguhnya dia adalah orang yang menjadi ikutan, menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu), dan seorang nabi serta dari keturunan orang-orang yang saleh.

Kemudian Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam membungkukkan tubuhnya ke arah sebuah kerikil kecil di tanah, lalu mengambilnya, kemudian bersabda:

«وكان ذكره مثل هذه القذاة»

Dan tersebutlah bahwa kemaluan dia (Yahya) kecil sekali seperti batu kerikil kecil ini.

Al-Qadi Iyad di dalam kitab Asy-Syifa mengatakan, "Perlu diketahui bahwa pujian Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Yahya —yang mengatakan bahwa Yahya adalah seorang yang hasur— tidaklah seperti yang dikatakan oleh sebagian dari mereka yang mengatakan bahwa Yahya adalah lelaki yang impoten atau tidak mempunyai zakar, melainkan hal ini dibantah oleh ahli tafsir yang jeli dan para ulama ahli kritik."

Mereka mengatakan bahwa penilaian seperti itu kurang benar dan tercela, mengingat tidak pantas ditujukan kepada para nabi. Sesungguhnya makna yang dimaksud ialah bahwa Yahya terpelihara dari dosa-dosa. Dengan kata lain, dia tidak melakukannya sama sekali sehingga diumpamakan seakan-akan dia impoten.

Menurut pendapat yang lain, makna hasur ialah menahan diri dari pengaruh hawa nafsu. Menurut pendapat yang lainnya lagi Yahya tidak mempunyai selera terhadap wanita. Tetapi pendapat ini jelas bagi Anda, bahwa tidak mampu kawin merupakan suatu kekurangan. Tetapi hal yang utama ialah bila nafsu syahwat itu ada, lalu tidak dituruti adakalanya dengan menahan diri, seperti yang dilakukan oleh Nabi Isa; atau dengan pemeliharaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, seperti yang terjadi pada diri Nabi Yahya.

Selanjutnya masalah wanita ini bagi lelaki yang mampu terhadapnya, lalu ia menunaikan semua kewajibannya tanpa melalaikan kewajibannya terhadap Tuhannya, maka baginya derajat yang tinggi, yaitu seperti derajat yang diperoleh oleh Nabi kita Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi Wasallam Sekalipun istri beliau banyak, tetapi hal tersebut tidak melalaikan dirinya dari menyembah Tuhannya, bahkan menambah pahala ibadahnya, karena memelihara kehormatan mereka, mengatur, dan menafkahi mereka serta memberi mereka petunjuk.

Bahkan beliau Shalallahu'alaihi Wasallam telah menjelaskan bahwa wanita bukanlah merupakan bagian dunianya, sekalipun bagi selainnya wanita merupakan bagian dari dunianya. Seperti yang dinyatakan di dalam salah satu sabdanya:

"حُبِّبَ إليَّ مِنْ دُنْيَاكُمْ"

Diriku dijadikan menyukai sebagian dari urusan dunia kalian.

Makna yang dimaksud ialah bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam memuji Nabi Yahya sebagai orang yang hasur. Tetapi bukan berarti bahwa Nabi Yahya adalah seorang lelaki yang tidak dapat mendatangi wanita (kawin), melainkan makna yang dimaksud ialah sederhana saja, yaitu dia (Yahya 'alaihissalam) dipelihara oleh Allah dari perbuatan-perbuatan keji dan kotor. Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa dia tidak mampu kawin dengan wanita secara halal dan menggauli mereka serta beranak dari mereka. Bahkan tersirat pula pengertian yang menunjukkan bahwa Yahya mempunyai keturunan, seperti yang tersimpul dari doa Zakaria ketika ia berdoa: Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. (Ali Imran: 38)

Seakan-akan dia mengatakan seorang anak yang mempunyai keturunan (karena dalam ayat diungkapkan dengan memakai lafaz zurriyyah yang artinya keturunan).

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ

dan seorang nabi serta keturunan orang-orang saleh. (Ali Imran: 39)

Hal ini merupakan berita gembira kedua, yaitu kenabian Yahya sesudah berita gembira kelahirannya. Berita gembira yang kedua ini lebih utama daripada yang pertama. Perihalnya sama dengan pengertian yang ada dalam ayat lain, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada ibu Nabi Musa 'alaihissalam:

إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ

karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (Al-Qashash: 7)

Setelah nyata bagi Zakaria 'alaihissalam berita gembira tersebut, ia merasa heran akan mempunyai seorang anak, padahal usianya telah lanjut.

{قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلامٌ وَقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَأَتِي عَاقِرٌ قَالَ}

Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana aku dapat beranak, sedangkan aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul? (Ali Imran: 40),

Maka malaikat yang menyampaikan berita gembira itu berkata:

{كَذَلِكَ اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ}

Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Ali Imran: 40)

Yakni demikianlah urusan Allah itu sangat besar. Tiada sesuatu pun yang tidak mampu dilakukan-Nya, dan tiada suatu urusan pun yang berat bagi-Nya; semuanya dapat dilakukan-Nya.

{قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً}

Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda."(Ali Imran: 41).

Maksudnya, suatu tanda yang menunjukkan bahwa istriku telah mengandung dariku.

{قَالَ آيَتُكَ أَلا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلاثَةَ أَيَّامٍ إِلا رَمْزًا}

Allah berfirman, "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat." (Ali Imran: 41).

Yang dimaksud dengan ramzan ialah isyarat, yakni 'kamu tidak dapat berkata-kata, sekalipun kamu adalah orang yang sehat'. Seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya:

ثَلاثَ لَيالٍ سَوِيًّا

selama tiga malam, padahal kamu sehat. (Maryam: 10)

Kemudian Allah memerintahkan kepada Zakaria agar banyak berzikir, bertakbir, dan membaca tasbih selama masa tersebut. Untuk itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

{وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالإبْكَارِ}

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari. (Ali Imran: 41)

Dalam pembahasan yang lain akan diterangkan kelanjutan dari kisah ini, yaitu dalam tafsir surat Maryam. (Androidkit/FM)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing