Lantunan Ayat-Ayat Suci
menyentuh ke dalam kalbuku, mengiringi gema adzan subuh.
Aku terbangun,
bergeliat, menatap liar pada langit-langit kamar,
seketika tubuh menggigil kedinginan,
bukan dingin cuaca, bukan!
Tapi dingin hati,
hati yang dirasuki mimpi penuh misteri, buruk sekali.
Seketika ku berbisik lirih :
“ada apa Sayang…?,
bukankah aku telah melupakanmu,
dan kamu telah melupakanku.
Itulah kesepakatan kita….”.
Tapi malam ini kau bagai bara api,
menaburkan amarah dan benci,
meski hadir di dalam mimpi,
membakar tubuhku,
melumat jantungku,
menghujam nadiku,
meski ku berteriak “tidak” karena aku perkasa,
kau amarah yang memburu, memburu…
Oh jiwaku,
sekeping hati
yang menyimpan kenangan indah bersama kasihku,
berjuta giga byte memori….
Oh,
jiwa yang hadir dalam mimpi,
memohon maaf kepadamu
berulang kali
sampai aku mati…
Komentar
Posting Komentar