ketika jiwaku menghikmati diri,
tentang makna cinta yang kau beri,
kekasihku,
biarlah rinduku tiada bertepi,
cintaku bagai bengawan yang mengalir, abadi…..
Namun kesunyian ini seakan harga mati,
semati cintamu yang berlalu pergi,
Berandaku sunyi berkabut perih,
menitikkan embun menggores mata hati,
begitu angkuh kau berdiri di puncak tebing,
mencampak asaku menghujam lukaku,
cintaku ini,
kau apakan kini
Layu,
perih,
sendu,
Mati….
Di beranda sunyi ini,
sahara jiwaku,
gersang dan kering,
ketika jiwaku menghikmati diri,
tentang makna cinta yang kau beri.
Kekasihku,
biarlah rinduku tiada bertepi,
cintaku bagai bengawan yang mengalir abadi,
karena inilah cintaku yang suci dan abadi sampai mati……
Puisi ini diciptakan oleh Muhammad Saroji
Komentar
Posting Komentar