Hari demi hari,
entah berapa lama keresahan menguasai diri,
bukan sekedar menguasai, bukan!
bahkan mencengkeram hingga sepanjang mimpi,
mestikah kujunjung namamu setinggi langit,
atau ku sucikan wajah cintamu yang penuh misteri…….
Sepanjang malam seperti penjara sunyi,
akulah sang narapidana,
mendengar lantunmu berdawai perih,
menyeru memanggil rinduku menjadi benci.
Entahlah menjadi apa cinta ini,
Entahlah kau apakan romantika ini…,
Engkaulah kebahagiaanku yang telah lama hilang,
kesucian yang tercampakkan.
Di peraduan ini tak hendak ku abaikan,
cinta sucimu yang telah kau semayamkan
hingga akhir menutup mata
karena engkaulah kebahagiaanku
kebahagiaanku….
Puisi ini diciptakan oleh Muhammad Saroji
Komentar
Posting Komentar