قومٌ اَقاَمهُمُ الحَق ُّ لِخِدمتِهِ وقومٌ اِخـْتصَّهُمْ بِمَحَبَّتِهِ ،كُلا ًّنُمِدُّ هٰـءوُلاَءِ وهٰـءُولاَءِ من عطاَءِ رَبِّكَ وماكانَ عَطاءُ رَبِّكَ كانَ مَحْظُوراً
"Sebagian dari kaum ada yang oleh الله didudukan dalam bagian ibadah semata-mata dan ada kaum yang diistimewakan oleh الله dengan kecintaan-Nya. ‘Untuk masing-masing Kami [الله] memberi karunia dan pemberian-pemberian, dan pemberian Tuhan-mu tidak terbatas’.”
Alloh sendiri yang memilih hamba-Nya, maka ada yang dipilih untuk melaksanakan ibadah yang lahir, ialah mereka para aabid dan zahid, dan ada pula yang dipilih oleh الله untuk Kesayangan [Kekasih] الله dan mereka ini orang-orang aarif dan muhibbin yang tidak ada tempat dalam hati mereka kecuali dzikrulloh semata-mata. Menganggap dunia ini kosong tidak ada apa-apa kecuali الله yang menciptakan dan melaksanakan segala sesuatunya.
Jadi ketika hamba melihat pada pilihan الله atas hambanya dan mengkhususkan kedudukan pada hamba tersebut, bisa menjadikan si hamba tidak memandang rendah pada kedudukan yang telah الله berikan kepada sebagian hamba. Syeikh Abu Yazid al-Busthomy berkata, “الله تعالى melihat hati para hamba (kekasihnya), lalu sebagian ada yang tidak pantas/ kuat memikul beratnya nur makrifat, lalu الله menyibukkan hamba tersebut dengan Ibadah”.
قَـلَّما تَكونُ الواَرِداَتُ الاِلٰهِيَّة ُ اِلاَّ بَغْتَة ً لـءَـلاَّ يَدَّعِيَهاَ العِبَادُ بِوجوُدِ الاِسْتِعدادِ
"Jarang sekali terjadi karunia besar dari الله (warid) itu kecuali datang secara mendadak [tiba-tiba], supaya tidak ada orang yang mengaku bahwa ia dapat karena telah mengadakan persiapan untuk menerima karunia itu.”
Yang dimaksud Warid disini adalah ilmu-ilmu Wahbiyyah dan ilmu yang halus yang berhubungan dengan kemakrifatan, yang oleh الله diberikan pada hamba-hambanya.
Dan pemberian itu biasanya dalam kondisi mendadak tanpa persiapan seperti sholat, puasa dll. Supaya hamba tidak mengku-aku bahwa dia ahli Warid/kehebatan.
Singkatnya : Warid itu hadiyah dan anugerah dari الله. jadi bukan hasil setelah mengerjakan macam-macamnya ibadah.
Sumber : https://telegram.me/kitabhikam
Komentar
Posting Komentar