Oleh : Ust. Ahmad Sarwat
Firaun itu beda dengan musuh-musuh para nabi yang lain. Firaun tidak menyekutukan Allah, juga tidak menyembah berhala-berhala sebagaimana arab jahiliyah.
Firaun lebih dari sekedar musyrik, sebab dia malah mengankgat dirinya sebagai tuhan dengan kata-katanya : ana rabbukumul a'la. Akulah tuhanmu yang tertinggi.
Karakteristik Firaun inilah yang sekarang ini banyak ditiru secara buta oleh orang jahil yang merasa pintar agama. Dai tidak lagi menjadi wakil tuhan di muka bumi, tapi lebih dari sudah sampai ke derajat mengangkat diri jadi tuhan.
Dengan posisi sebagai 'tuhan', dia lantas merasa berhak menentukan sendiri ukuran kebenaran sesuai selera pribadinya.
Dan lebih parah lagi, seenaknya lalu menjatuhkan hukuman kepada siapa saja yang tidak disukainya semau dia.
Padahal yang bisa melakukan hal seperti itu hanyalah tuhan yang sesungguhnya, bukan tuhan amatiran yang sosoknya cuma manusia biasa, tetapi dia merasa dirinya tuhan.
Bemain peran sebagai tuhan, padahal bukan.
Komentar
Posting Komentar