Langsung ke konten utama

Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua (5)

Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua
Bapak Tarban - Kisah Perjalanan Sang Pertapa Tua



Pada waktu hari pernikahanku yang dilangsungkan di kantor KUA, yang hari dan tanggalnya saya sendiri yang menentukan, Bapak Tarban bertindak sebagai wali, hatiku sedih, peristiwa bersejarah dalam hidupku berlalu tanpa hiasan janur kuning, tanpa baju pengantin, tanpa pelaminan, tanpa taburan kembang melati, tanpa alunan doa dan restu dari kerabat dan bila kedua orang tuaku mengetahui hal ini, inilah anak durhaka, sudah pasti.

Tapi acara pernikahan sendiri berjalan lancar disaksikan dua orang saksi dan cuaca yang cerah, tanpa hujan dan petir, seperti yang biasa Bapak Tarban alami ketika menikahkan anak-anaknya selalu disambut dengan hujan dan petir. Padahal 5 tahun kemudian setelah pernikahanku, ketika Bapak Tarban menikahkan kedua anaknya sekaligus yaitu Casmono dan Murani, saya dapat menyaksikan sendiri betapa perhelatan besar upacara pengantin menjadi kalang kabut karena hujan dan angin, bahkan loudspeaker yang dipasang di ujung tiang bambu pun disambar petir. Padahal saat itu sedang musim kemarau!.

Pada saat Bpk Tarban sedang menjalankan pertapaan di rumahnya, Ibu Dri'ah, istrinya yang selam itu menemani dan mengurusi segala keperluan hidupnya mengalami sakit keras. Berbagai usaha dilakukan oleh Bapak Tarban dan seluruh kelurganya untuk mencarikan obat bagi Ibu Dri'ah. Namun usahanya pun sia-sia, mungkin karena sudah takdir Allah Yang Maha Kuasa, Ibu Dri'ah pun meninggal di pangkuan Bapak Tarban disaksikan anak-anak tercintanya yang menangisi kepergiannya.

Dalam berbagai kesempatan Bapak Tarban sering menceritakan kepada saya tentang betapa besar cinta beliau kepada istrinya, dan beliau amat sedih dan menyesal karena istrinya yang telah menemaninya dalam suka maupun duka, yang telah berjuang bersama membangun rumah tangga dan membesarkan anak-anaknya, telah pergi menghadap Ilahi sebelum Bapak Tarban menyelesaikan lelakon batinnya.

Dalam berbagai kesempatan, saya juga pernah mengajak Bapak Tarban untuk berziarah ke makam Ibu Dri'ah di Pemakaman Umum Kapurinjing yang letaknya tidak jauh dari rumah. Namun Bapak Tarban selalu menjawab : apakah kamu ingin Bapakmu ini pingsan di samping makam Ibumu ?
Atas jawabannya itu, sayapun memahami perasaan beliau yang walaupun memiliki tabiat yang keras, tapi kalau sudah membicarakan masa lalu dengan istrinya, sering beliau menitikkan air mata.

Sesungguhnya, saya menantikan dan ingin menjadi saksi apa yang akan Bapak Tarban dapatkan dari kanugerahan itu di penghujung pertapaannya. Tahun demi tahun hingga menjelang tahun 2000 sebagaimana janji Bapak Tarban untuk mengakhiri pertapaannya. Tapi setelah tahum 2000 tiba, saya tidak menyaksikan Bapak Tarban secara lahiriyah sebagai orang yang mendapatkan kanugerahan, apalagi di usianya yang sudah lanjut meski guratan wajah kerasnya masih jelas kelihatan. Yang saya saksikan dan saya rasakan adalah imbas kesengsaraan dari badai krisis moneter yang menjalar ke berbagai bidang kehidupan, baik politik, sosial, budaya dsb. Inilah yang selalu oleh Bapak Tarban digembar-gemborkan sebagai Perang Brotoyudho Joyobinangun. Bila sesekali saya membatin ( karena tidak enak untuk bertanya ) tentang apa yang Bapak Tarban dapatkan dari pertapaannya, maka tanpa ada yang mengajak bicarapun Bapak Tarban seperti tahu kegundahanku, dan dia mengatakan : JONGKO JANGKAHE AKU WIS TAK JONGKOTI.

Barangkali Bapak Tarban hendak menerangkan kesempurnaan kehidupannya lahir batin dalam bahasa yang njawani, tapi maknanya terlalu dalam untuk saya selami.

Bapak Tarban telah mengakhiri perjalanan spiritualnya pada tahun 2000 setelah 25 hidup menyendiri di kamar rumahnya yang terbuat dari lempeng kayu, karena sejak tahun 1998 telah ikut pindah bersama saya dan istriku ke kapurinjing yang lebih dekat ke Pemakaman Umum Kapurinjing. Setelah mengakhiri pertapaannya, kehidupan Bapak Tarban lebih tenang dan tidak pernah meramal lagi. Hari-harinya disibukkan dengan makan dan tidur, tetapi ada yang berubah secara drastis, mulutnya selalu melafalkan kalimat Istighfar dan dua kalimat Syahadat baik siang maupun malam dengan lafal yang fasih, padahal selama menjalani pertapaan belum pernah sekalipun kalimat-kalimat itu kudengar meluncur dari mulutnya. Memang Bapak Tarban belum pernah sekalipun kulihat mengerjakan sholat, tapi barangkali cahaya iman telah menitik di kalbunya. (bersambung)

---
Jakarta,
16 Februari 2010 00:14

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing