🌎Asia Energy Group (disingkat AEG) adalah kelompok teknologi pembangunan tenaga surya terkemuka di dunia. Kami saat ini sedang mencari mitra yang berbakat dan bersemangat untuk bergabung dengan tim kami.🌎 Kami mencari: 1. Anda yang memiliki semangat kewirausahaan. 2. Anda yang memiliki semangat kerja sama tim. 💻Anda yang memiliki kemampuan pengembangan pasar💻 Jika Anda tertarik dengan kami, silakan klik tautan berikut untuk mendaftar: 📱Tautan pendaftaran: https://aeg-energy.com/pages/authorize/sign-up?code=247117 Alamat unduhan Google: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zomart.app Saluran Telegram resmi AEG: https://t.me/AEG068 💎💎Kami menawarkan pendapatan yang stabil, bukan keuntungan yang tinggi. Membimbing orang-orang yang benar-benar ingin menghasilkan uang menuju kesuksesan.💎💎 (FM)
Senja
angin berdebu keras menderu,
daun-daun kering berserakan ke bumi,
meninggalkan ranting-ranting layu dan mati.
Oh bumiku,
jiwaku,
segenap langkah kaki gersang dan perih,
ku berlindung di bawah terik sinar matahari,
malam hari dingin dan amat sunyi,
mimpi mencekam menghantui hati.
Oh bumiku,
jiwaku menangis perih
meratapi nasib bilakah haus terobati,
bilakah lapar terpenuhi,
bilakah kedamaian melingkupi,
bilakah bahagiamerengkuhi.
KepadaMu Tuhan
andai ku lihat Engkau,
kan ku ciumTangan dan KakiMu,
ku ikuti kemana Engkau pergi,
ku turuti segala yang Engkau Kehendaki,
tapi aku hilang diri,
tak ingat betapa Engkau Maha Kasih,
aku lupa diri,
janji apa yang telah aku ingkari,
burung-burung elang melang lang langit
membuatku meratap ngeri,
apakah aku telah benar-benar mati.
Tuhanku
senja ini tidak ada mendung
tapi keresahan bergulung-gulung
bagaikan awan yang kelabu,
aku teringat Kau Maha Kasih,
terima kasih Tuhanku,
dalam siksaMu,
masih Kau beri aku kesempatan berserah diri.
===============================
Bogor
7 Juli 1997
ini tidak ada mendung,angin berdebu keras menderu,
daun-daun kering berserakan ke bumi,
meninggalkan ranting-ranting layu dan mati.
Oh bumiku,
jiwaku,
segenap langkah kaki gersang dan perih,
ku berlindung di bawah terik sinar matahari,
malam hari dingin dan amat sunyi,
mimpi mencekam menghantui hati.
Oh bumiku,
jiwaku menangis perih
meratapi nasib bilakah haus terobati,
bilakah lapar terpenuhi,
bilakah kedamaian melingkupi,
bilakah bahagiamerengkuhi.
KepadaMu Tuhan
andai ku lihat Engkau,
kan ku ciumTangan dan KakiMu,
ku ikuti kemana Engkau pergi,
ku turuti segala yang Engkau Kehendaki,
tapi aku hilang diri,
tak ingat betapa Engkau Maha Kasih,
aku lupa diri,
janji apa yang telah aku ingkari,
burung-burung elang melang lang langit
membuatku meratap ngeri,
apakah aku telah benar-benar mati.
Tuhanku
senja ini tidak ada mendung
tapi keresahan bergulung-gulung
bagaikan awan yang kelabu,
aku teringat Kau Maha Kasih,
terima kasih Tuhanku,
dalam siksaMu,
masih Kau beri aku kesempatan berserah diri.
===============================
Bogor
7 Juli 1997
Komentar
Posting Komentar