Forummuslim.org - Kedutaan AS di Ankara telah memperingatkan
orang-orangnya mengenai kemungkinan adanya ledakan di Ankara hanya 2
hari sebelum ledakan benar-benar terjadi. Bahkan surat resmi dari
kedutaan menuliskan tempat tepatnya terjadinya ledakan.
Seperti dirilis oleh Situs ARN, Media Islamic InvitationTurkey
mempertanyakan mengapa hal ini tidak diberitahukan kepada warga Turki
jika AS telah tahu akan ancaman ledakan. Mereka juga berspekulasi
dengan menduga sebenarnya ledakan sudah direncanakan pihak-pihak
berwenang dengan sebelumnya memberitahukan hal ini kepada pemerintah
AS?
"Tidak perlu menulis lebih banyak karena semuanya jelas. Mereka bahkan
tahu tempat tepat terjadinya pengeboman. Apakah Erdogan memperingatkan
saudaranya Obama untuk menginformasikan warga negara Amerika? mengapa
mereka tidak memperingatkan orang-orang Turki?" tulis media tersebut
pada Senin (14/03), mengomentari peringatan resmi dari website
pemerintah AS.
Media tersebut juga menjelaskan bahwa pemerintah Turki selalu
memblokir media setelah terjadinya setiap ledakan di Turki. Pemerintah
selalu melarang peliputan media manapun untuk mengambil video atau
foto langsung di TKP. IIT menulis, hal itu dikarenakan pemerintah
tidak mau mereka berhasil menangkap detil apapun dalam video atau
gambar yang bisa mengarah pada keterkaitan pemerintah dengan ledakan.
IIT menjelaskan pemerintah Turki melakukan pelarangan itu dengan
menempatkan banyak sekali pasukan keamanan di sekitar area bahkan
sebelum ledakan terjadi.
Menurut IIT, angka kematian pada kenyataannya jauh lebih besar dari
yang disebutkan pemerintah. Setelah bom Ankara, lagi-lagi media sosial
dibatasi oleh otoritas Turki. (Baca juga: Pemerintah Turki Blokir
Facebook dan Twitter Pasca Ledakan)Pengeboman ini selalu menargetkan
Media. Menurut IIT, alasannya adalah agar kebenaran yang sesungguhnya
tidak tersebar. (ARN)
orang-orangnya mengenai kemungkinan adanya ledakan di Ankara hanya 2
hari sebelum ledakan benar-benar terjadi. Bahkan surat resmi dari
kedutaan menuliskan tempat tepatnya terjadinya ledakan.
Seperti dirilis oleh Situs ARN, Media Islamic InvitationTurkey
mempertanyakan mengapa hal ini tidak diberitahukan kepada warga Turki
jika AS telah tahu akan ancaman ledakan. Mereka juga berspekulasi
dengan menduga sebenarnya ledakan sudah direncanakan pihak-pihak
berwenang dengan sebelumnya memberitahukan hal ini kepada pemerintah
AS?
"Tidak perlu menulis lebih banyak karena semuanya jelas. Mereka bahkan
tahu tempat tepat terjadinya pengeboman. Apakah Erdogan memperingatkan
saudaranya Obama untuk menginformasikan warga negara Amerika? mengapa
mereka tidak memperingatkan orang-orang Turki?" tulis media tersebut
pada Senin (14/03), mengomentari peringatan resmi dari website
pemerintah AS.
Media tersebut juga menjelaskan bahwa pemerintah Turki selalu
memblokir media setelah terjadinya setiap ledakan di Turki. Pemerintah
selalu melarang peliputan media manapun untuk mengambil video atau
foto langsung di TKP. IIT menulis, hal itu dikarenakan pemerintah
tidak mau mereka berhasil menangkap detil apapun dalam video atau
gambar yang bisa mengarah pada keterkaitan pemerintah dengan ledakan.
IIT menjelaskan pemerintah Turki melakukan pelarangan itu dengan
menempatkan banyak sekali pasukan keamanan di sekitar area bahkan
sebelum ledakan terjadi.
Menurut IIT, angka kematian pada kenyataannya jauh lebih besar dari
yang disebutkan pemerintah. Setelah bom Ankara, lagi-lagi media sosial
dibatasi oleh otoritas Turki. (Baca juga: Pemerintah Turki Blokir
Facebook dan Twitter Pasca Ledakan)Pengeboman ini selalu menargetkan
Media. Menurut IIT, alasannya adalah agar kebenaran yang sesungguhnya
tidak tersebar. (ARN)
Komentar
Posting Komentar