Forummuslim.org - Ikhwanul Muslimin, atau kita singkat IM adalah
sebuah organisasi yang dipelopori oleh sosok yang dihormati oleh
banyak orang, Hasan Al Banna. Luar biasa cerita tentang beliau
mengenai kegigihan dan keteladanannya. Nama beliau juga harum sebagai
pejuang dan tentu bagi Indonesia, kita hormat karena beliau juga
mendukung kemerdekaan Indonesia.
Organisasi ini menjadi contoh banyak orang untuk memajukan dakwah
Islam di abad sains dan teknologi. Berbondong- bondong kalangan
terdidik Islam mempelajari IM ini dan tidak sedikit yang mengaguminya
dan bahkan menjadi inspirasi pergerakan Islam di seluruh dunia.
Perjuangannya dalam melawan zionis juga jelas dan ikut bertempur
bersama tentara Mesir.
Ketika arab spring bergulir sejak 5 tahun yang lalu, IM pun tergoda
untuk mengambil peran politik untuk dapat merebut kekuasaan, mulai
dari Tunisia, Mesir, Libya dan Syria. IM terlibat sebagai pihak
oposisi dalam Arab Spring ini.
Di Tunisia IM sempat berkuasa lalu kalah dalam pemilu. Di Mesir pun IM
meraih kekuasan tertinggi. Tapi kekuasaan itupun akhirnya rontok oleh
gerakan demonstrasi rakyat yang tidak kalah besarnya dari demonstrasi
saat menurunkan rezim Husni Mubarak. Lalu militer mengambil kesempatan
untuk mengambil alih kekuasaan.
Di Libya, IM menaruh kader-kadernya dalam pemerintahan Transisi, tapi
tidak diberi peranan yang signifikan dalam perjalanan ke depan.
Di Syria, IM juga terlibat sebagai pihak oposisi dan juga mempunyai
pasukan bersenjata yang dominan dalam tahap awal-awal konflik Syria,
baik di FSA maupun di tanzim-tanzim yang lain. Bahkan kader IM duduk
dominan di NSC (National Syrian Council) yang didalamnya juga ada
Basma Kadmani sebagai head foreign affair yang pernah menghadiri
pertemuan Bilderberg beberapa kali.
Dalam perjalanan konflik Syria, ternyata peranan FSA melemah, akhirnya
yang dominan adalah AL NUSRA dan ISIS, dua organisasi yang berafiliasi
ke Al Qaeda pada awalnya tapi akhirnya Al Nusa yg ditunjuk sebagai
wakil Al Qaeda dalam konflik Syria.
Pertanyaan tentu muncul, kenapa IM mau melibatkan diri dalam Arab
Spring ini padahal Arab Spring sangat jelas rancangan zionis dan
sekutu-sekutunya untuk to be fragmented of the middle east?
Hijab bahwa Arab Spring ini adalah rancangan zionis dan sekutunya
terbuka sangat jelas di Syria saat ini. Kehancuran negara-negara yang
ditumbangkan penguasanya sangat jelas terlihat di Libya. Walaupun
Mesir terutama di Sinai juga masih bergejolak dan Tunisia relatif
lebih tenang tapi bukan tanpa kekerasan.
Jadi sudah sangat jelas to be fragmented nya.
Apakah negara zionis terusik selama Arab Spring ini? Jelas tidak,
perlu evaluasi dari keputusan IM untuk melibatkan diri dalam Arab
Spring ini karena toh IM juga tidak mendapat apa-apa lagi selain
kehancuran negara-negara Arab yang kuat secara militer yang
membahayakan zionis dan korban berjatuhan di kalangan kaum muslimin
terutama. (Dr. Joserizal Jurnalis)
sebuah organisasi yang dipelopori oleh sosok yang dihormati oleh
banyak orang, Hasan Al Banna. Luar biasa cerita tentang beliau
mengenai kegigihan dan keteladanannya. Nama beliau juga harum sebagai
pejuang dan tentu bagi Indonesia, kita hormat karena beliau juga
mendukung kemerdekaan Indonesia.
Organisasi ini menjadi contoh banyak orang untuk memajukan dakwah
Islam di abad sains dan teknologi. Berbondong- bondong kalangan
terdidik Islam mempelajari IM ini dan tidak sedikit yang mengaguminya
dan bahkan menjadi inspirasi pergerakan Islam di seluruh dunia.
Perjuangannya dalam melawan zionis juga jelas dan ikut bertempur
bersama tentara Mesir.
Ketika arab spring bergulir sejak 5 tahun yang lalu, IM pun tergoda
untuk mengambil peran politik untuk dapat merebut kekuasaan, mulai
dari Tunisia, Mesir, Libya dan Syria. IM terlibat sebagai pihak
oposisi dalam Arab Spring ini.
Di Tunisia IM sempat berkuasa lalu kalah dalam pemilu. Di Mesir pun IM
meraih kekuasan tertinggi. Tapi kekuasaan itupun akhirnya rontok oleh
gerakan demonstrasi rakyat yang tidak kalah besarnya dari demonstrasi
saat menurunkan rezim Husni Mubarak. Lalu militer mengambil kesempatan
untuk mengambil alih kekuasaan.
Di Libya, IM menaruh kader-kadernya dalam pemerintahan Transisi, tapi
tidak diberi peranan yang signifikan dalam perjalanan ke depan.
Di Syria, IM juga terlibat sebagai pihak oposisi dan juga mempunyai
pasukan bersenjata yang dominan dalam tahap awal-awal konflik Syria,
baik di FSA maupun di tanzim-tanzim yang lain. Bahkan kader IM duduk
dominan di NSC (National Syrian Council) yang didalamnya juga ada
Basma Kadmani sebagai head foreign affair yang pernah menghadiri
pertemuan Bilderberg beberapa kali.
Dalam perjalanan konflik Syria, ternyata peranan FSA melemah, akhirnya
yang dominan adalah AL NUSRA dan ISIS, dua organisasi yang berafiliasi
ke Al Qaeda pada awalnya tapi akhirnya Al Nusa yg ditunjuk sebagai
wakil Al Qaeda dalam konflik Syria.
Pertanyaan tentu muncul, kenapa IM mau melibatkan diri dalam Arab
Spring ini padahal Arab Spring sangat jelas rancangan zionis dan
sekutu-sekutunya untuk to be fragmented of the middle east?
Hijab bahwa Arab Spring ini adalah rancangan zionis dan sekutunya
terbuka sangat jelas di Syria saat ini. Kehancuran negara-negara yang
ditumbangkan penguasanya sangat jelas terlihat di Libya. Walaupun
Mesir terutama di Sinai juga masih bergejolak dan Tunisia relatif
lebih tenang tapi bukan tanpa kekerasan.
Jadi sudah sangat jelas to be fragmented nya.
Apakah negara zionis terusik selama Arab Spring ini? Jelas tidak,
perlu evaluasi dari keputusan IM untuk melibatkan diri dalam Arab
Spring ini karena toh IM juga tidak mendapat apa-apa lagi selain
kehancuran negara-negara Arab yang kuat secara militer yang
membahayakan zionis dan korban berjatuhan di kalangan kaum muslimin
terutama. (Dr. Joserizal Jurnalis)
Komentar
Posting Komentar