Forummuslim.org - Terkait konflik Suriah, almarhum Syaikh Ramadhan Al
Buthi, memiliki sikap yang dilandasi dengan kaidah syariat. Sikap
tersebut tidak condong ke satu pihak, atau mendukung pihak lainnya,
akan tetapi berpegangan pada dua hal, hukum syariat menentang ulil
amri (pemerintah) merujuk hadis dan pendapat ulama terkait masalah
ini. Dan kedua, fitnah ini adalah siasat pihak luar terutama Zionis
yang menginginkan pertumpahan darah di Suriah juga kehancuran dan
perpecahan negara ini.
Dr Taufik Ramadhan Al Buthi mengungkapkan, "Telah terjadi agenda besar
untuk memecah belah Suriah secara sekterian dan sukuisme, hingga
menjadi negara-negara kecil yang saling bersiteru. Kami punya
buktinya. Posisi ini menempatkan almarhum ayah saya sangat netral,
tidak memuji pemerintah tak pula mencelanya, justru menjelaskan hukum
syari'inya dan memperingatkan dampak dari fitnah ini. Anda bisa simak
sikap beliau dalam film dokumentasi pendek di youtube dari awal krisis
meletus hingga jelang hari syahidnya dengan judul "watsaiqi haula
mauqi al-'Allamah al-Buthi min al-Azmat as-Suriyah". Faktanya,
'serangan' bertubi-tubi ditujukan kepada beliau dari stasiun tv yang
berpihak mengobarkan fitnah dan menjulukinya dengan beragam gelar,
seperti ulama pemerintah. Padahal begitu jelas, ayah saya tak pernah
seharipun memuji Basyar al-Asad. Tiap bertemu Asad, Al-Buthi justru
menasehati langsung, tidak menyanjung. Berbeda dengan ulama lainnya
yang bermanis-manis ria di depan Assad, lalu mereka mengobarkan fitnah
tatkala berada di belakang Sang Presiden itu. Intimadasi dan ancaman
yang dialamatkan ke ayah saya pun bermunculan".
Dr Taufik Ramadhan Al Buthi juga menjelaskan, "Konflik di negara kami
bukan konflik sekterian dan agama, yang membenturkan antara Sunni dan
Syiah, atau Muslim dan non-Muslim. Ada tiga target utama dari konflik
yang melanda Suriah sekarang. Pertama menghancurkan Suriah, kedua,
mendistorsi dan mencoreng wajah Islam di mata dunia, sebagai agama
yang menyeramkan sekaligus menakutkan agar mereka menjauh dari risalah
ini. Kita punya contoh bukti. Misalnya, perang Suriah sekarang
faktanya tidak melibatkan sesama warga Suriah asli, sama sekali.
Tetapi, konflik ini di-setting agar melibatkan warga sesama Suriah.
Kita lihat sekarang ISIS, tak semuanya orang Suriah, begitu juga Jubha
el-Nusra, mereka gabungan dari jihadis dari berbagai negara. Apakah
mereka datang hanya untuk Assad? Tidak. Sederhana saja, jika
masalahnya adalah Assad, maka lihatlah yang terjadi di Libya, apakah
saat Qaddafi berhasil dilengserkan dan dibunuh, masalah selesai?
Tidak! Justru di sanalah permulaannya. Demikian juga, ketika Shadam
Husein mati di tiang gantugan, Irak bebas masalah? Tidak. Mereka ingin
Suriah porak poranda karena negara ini dianggap sulit ditaklukkan.
Suriah hingga sekarang tak mau menyerahkan kehormatannya untuk
mereka".
Dr Taufik Ramadhan Al Buthi membeberkan beberapa bukti bahwa banyak
sekali para jihadis yang berasal dari Prancis, Inggris, ratusan hingga
ribuan berdatangan ke Suriah bersama dengan istri mereka bahkan
melibatkan media dan beranggapan, bahwa pintu surga terbuka melalui
Suriah. Mereka datang bukan tanpa sepengetahuan negara-negara Barat,
jelas Barat tahu. Mustahil intelijen mereka tak mampu mendeteksi
gerak-gerak para jihadis itu. Kita punya rekaman bagaimana aktivitas
jihadis itu. Lihat saja, bagaimana seorang jihadis membunuh tentara
Suriah, mengeluarkan jantung lalu memakannya. Apa maksudnya? Tak lain
menunjukkan ke Barat, ini lho potret seram Islam jika kalian memeluk
agama ini, ujung-ujungnya akan seperti ini. Jadi, apa yang terjadi di
Suriah sekarang, ialah mengatasnamakan Islam tetapi justru untuk
'menyembelih' agama ini.
Tetapi mereka melandasi doktrin mereka dengan agama? Di titik ini,
saya menyangsikan, keislaman mereka. Kalaupun Islam, mereka adalah
kalangan yang tak mengerti hukum-hukum syariat. Islam masuk ke Eropa
hanya kulitnya, permukaan saja. Dalam keyakinan para jihadis itu,
pintu surga terbuka langsung di Suriah. Memang tidak semua termakan
dengan propaganda negatif Islam itu, 20 persen mungkin bersikap bijak
bahwa aksi teror di Suriah ini bukan wajah Islam, tapi 80 persen tak
banyak tahu.
Kondisi tersebut ternyata juga dimanfaatkan oleh Barat. Inilah tujuan
ketiga dari krisis Suriah, yaitu menghabisi umat Islam di Eropa.
Biarkan Muslim Eropa berjihad ke Suriah, ratusan bahkan ribuan, dan
biar mereka meninggal di sana. Ini pula tujuan ketika Barat
membiarkan Muslim Eropa berjihad ke Afganistan dan Irak. Kita sudah
dalam level target ketiga ini. Barat tak takut dengan Islam di timur,
tetapi yang mereka takuti adalah kebangkitan Islam di Barat. Jika
mereka takut Islam di Timur pasti mereka akan menutup jihadis sejak di
imigrasi.
Komentar
Posting Komentar