Forummuslim.org - Menembak jatuh sebuah pesawat Rusia di Suriah adalah
sebuah bentuk tindakan dukungan untuk teroris ISIS yang selama ini
menjadi sasaran serangan udara Rusia. Hal ini diungkap oleh Gilbert
Collard, wakil partai Front Nasional Perancis, kepada Sputnik, Selasa
(24/11).
"Saya menganggap kenyataan bahwa pesawat Rusia telah ditembak saat
sedang memerangi ISIS adalah sebuah bentuk pengakuan status negara
Turki sekarang," ungkap Collard, "Turki menembaki orang-orang dan
pesawat yang sedang bertempur melawan ISIS. Dengan demikian, ia
memilih berada di sisinya, dan itu adalah sisi teroris," tambahnya.
"Turki bisa saja melakukan panggilan untuk pertemuan luar biasa, tapi
itu tidak mengubah fakta bahwa dalam memerangi teroris, Anda harus
memilih sekutu Anda. Sayangnya, Turki belum melakukan itu."
Jean-Vincent Brisset, ahli hubungan internasional dari Institute
Perancis untuk urusan-urusan Strategis dan Internasional (IRIS)
mengatakan bahwa reaksi terhadap Turki sekarang dalam tahap kritis.
"Saya tidak percaya pesawat Rusia melanggar wilayah udara Turki.
Sekarang sudah jelas, siapa mendukung siapa (dalam perang ini). Selama
ini hal ini belum benar-benar jelas hingga hal ini terjadi," ungkap
Brisset yang menambahkan bahwa posisi Turki dalam perang terhadap
terorisme menjadi semakin kontroversial di Barat.
"Turki telah menjadi lebih agresif kepada Kurdi daripada ISIS.
Sekarang, ketika semua orang berbicara tentang pembentukan koalisi dan
berbicara tentang kerjasama, perlu untuk mendefinisikan siapa musuh
bersama."
"Saya berpikir bahwa Rusia telah cukup baik untuk menahan diri demi
menghindari konfrontasi serius. Kini waktunya telah tiba untuk
meletakkan kartunya diatas meja. Apakah kita akan bersama dengan Rusia
dan anggota lain dari koalisi melawan ISIS, atau sebaliknya . "
"Saya sarankan agar kini Erdogan lebih baik menyatakan secara terbuka
dukungannya untuk ISIS atau kalau tidak, memplokamirkan diri untuk
bersikap netral dan tidak mengambil tindakan-tindakan melawan mereka
yang sedang memerangi ISIS.
Di hari Selasa, jet tempur Rusia, Su-24 ditembak jatuh oleh pasukan
Turki saat sedang terbang di wilayah udara Suriah. Pesawat tersebut
sedang dalam tugas memerangi target ISIS dan tidak sama sekali
memasuki wilayah udara Turki.
Menurut laporan, dua pilot jet tempur tersebut berhasil keluar dari
pesawat sebelum pesawat tersebut jatuh, meski belum diketahui
keberadaannya. (ARN)
sebuah bentuk tindakan dukungan untuk teroris ISIS yang selama ini
menjadi sasaran serangan udara Rusia. Hal ini diungkap oleh Gilbert
Collard, wakil partai Front Nasional Perancis, kepada Sputnik, Selasa
(24/11).
"Saya menganggap kenyataan bahwa pesawat Rusia telah ditembak saat
sedang memerangi ISIS adalah sebuah bentuk pengakuan status negara
Turki sekarang," ungkap Collard, "Turki menembaki orang-orang dan
pesawat yang sedang bertempur melawan ISIS. Dengan demikian, ia
memilih berada di sisinya, dan itu adalah sisi teroris," tambahnya.
"Turki bisa saja melakukan panggilan untuk pertemuan luar biasa, tapi
itu tidak mengubah fakta bahwa dalam memerangi teroris, Anda harus
memilih sekutu Anda. Sayangnya, Turki belum melakukan itu."
Jean-Vincent Brisset, ahli hubungan internasional dari Institute
Perancis untuk urusan-urusan Strategis dan Internasional (IRIS)
mengatakan bahwa reaksi terhadap Turki sekarang dalam tahap kritis.
"Saya tidak percaya pesawat Rusia melanggar wilayah udara Turki.
Sekarang sudah jelas, siapa mendukung siapa (dalam perang ini). Selama
ini hal ini belum benar-benar jelas hingga hal ini terjadi," ungkap
Brisset yang menambahkan bahwa posisi Turki dalam perang terhadap
terorisme menjadi semakin kontroversial di Barat.
"Turki telah menjadi lebih agresif kepada Kurdi daripada ISIS.
Sekarang, ketika semua orang berbicara tentang pembentukan koalisi dan
berbicara tentang kerjasama, perlu untuk mendefinisikan siapa musuh
bersama."
"Saya berpikir bahwa Rusia telah cukup baik untuk menahan diri demi
menghindari konfrontasi serius. Kini waktunya telah tiba untuk
meletakkan kartunya diatas meja. Apakah kita akan bersama dengan Rusia
dan anggota lain dari koalisi melawan ISIS, atau sebaliknya . "
"Saya sarankan agar kini Erdogan lebih baik menyatakan secara terbuka
dukungannya untuk ISIS atau kalau tidak, memplokamirkan diri untuk
bersikap netral dan tidak mengambil tindakan-tindakan melawan mereka
yang sedang memerangi ISIS.
Di hari Selasa, jet tempur Rusia, Su-24 ditembak jatuh oleh pasukan
Turki saat sedang terbang di wilayah udara Suriah. Pesawat tersebut
sedang dalam tugas memerangi target ISIS dan tidak sama sekali
memasuki wilayah udara Turki.
Menurut laporan, dua pilot jet tempur tersebut berhasil keluar dari
pesawat sebelum pesawat tersebut jatuh, meski belum diketahui
keberadaannya. (ARN)
Komentar
Posting Komentar