🌎Asia Energy Group (disingkat AEG) adalah kelompok teknologi pembangunan tenaga surya terkemuka di dunia. Kami saat ini sedang mencari mitra yang berbakat dan bersemangat untuk bergabung dengan tim kami.🌎 Kami mencari: 1. Anda yang memiliki semangat kewirausahaan. 2. Anda yang memiliki semangat kerja sama tim. 💻Anda yang memiliki kemampuan pengembangan pasar💻 Jika Anda tertarik dengan kami, silakan klik tautan berikut untuk mendaftar: 📱Tautan pendaftaran: https://aeg-energy.com/pages/authorize/sign-up?code=247117 Alamat unduhan Google: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.zomart.app Saluran Telegram resmi AEG: https://t.me/AEG068 💎💎Kami menawarkan pendapatan yang stabil, bukan keuntungan yang tinggi. Membimbing orang-orang yang benar-benar ingin menghasilkan uang menuju kesuksesan.💎💎 (FM)
BELENGGU
Bertahun-tahun tanganmu terbelenggu
tanpa bisa mengurai ataupun mengeja
huruf-huruf yang terpampang di dinding istanamu
bahkan belenggu itupun membelenggu kebebasanku
kemerdekaanku yang hakiki
hingga aku tak dapat melihat atau meraba
warna merah dan putih di balik bilik kamarku
hingga aku ragu, seorang patriotis kah aku
Biarpun terbelenggu tapi tanganmu memegang peluru
aku takut kau di singgasana lupa diri lupa ingatan
membunuh dirimu sendiri bahkan orang di belakangmu
aku yang tak berdaya hanya bisa menyaksikan
kau tertawa-tawa di antara orang-orang yang menjerit kesakitan
Akulah saudaramu
bapak kita dulu membesarkan kita
kakek nenek kita dulu merawat para pejuang yang menjadi korban
mereka sama-sama berdoa
demi keadilan
kemerdekaan dan kemakmuran
Tapi biarpun tanganmu terbelenggu
meriammu memenjarakanku ke balik dinding
hingga aku tersisih dari mereka sesama pejuang
pejuang hak asasi dan kemanusiaan
mungkin sampai nanti aku mati
dan orang-orang tak lagi menyanyikan lagu bagimu negeri
bernyanyi tentang kepiluan rakyat kecil
bernyanyi tentang mereka yang mati
diterjang peluru orang-orang republik
....
Pemalang
29 Mei 1998
Bertahun-tahun tanganmu terbelenggu
tanpa bisa mengurai ataupun mengeja
huruf-huruf yang terpampang di dinding istanamu
bahkan belenggu itupun membelenggu kebebasanku
kemerdekaanku yang hakiki
hingga aku tak dapat melihat atau meraba
warna merah dan putih di balik bilik kamarku
hingga aku ragu, seorang patriotis kah aku
Biarpun terbelenggu tapi tanganmu memegang peluru
aku takut kau di singgasana lupa diri lupa ingatan
membunuh dirimu sendiri bahkan orang di belakangmu
aku yang tak berdaya hanya bisa menyaksikan
kau tertawa-tawa di antara orang-orang yang menjerit kesakitan
Akulah saudaramu
bapak kita dulu membesarkan kita
kakek nenek kita dulu merawat para pejuang yang menjadi korban
mereka sama-sama berdoa
demi keadilan
kemerdekaan dan kemakmuran
Tapi biarpun tanganmu terbelenggu
meriammu memenjarakanku ke balik dinding
hingga aku tersisih dari mereka sesama pejuang
pejuang hak asasi dan kemanusiaan
mungkin sampai nanti aku mati
dan orang-orang tak lagi menyanyikan lagu bagimu negeri
bernyanyi tentang kepiluan rakyat kecil
bernyanyi tentang mereka yang mati
diterjang peluru orang-orang republik
....
Pemalang
29 Mei 1998
Komentar
Posting Komentar