Seandainya jalan kaum sufi bisa di tempuh dengan mengandalkan kefahaman ilmu saja tanpa bimbingan Guru Mursyid yang membimbing perjalanan Ruhani murid, maka tentu sekelas imam Al Ghozali (Hujjatul Islam) dan Syekh 'Izzuddin bin 'Abdissalam (Sulthonul Auliya') tidak perlu belajar adab pada Guru Mursyid.
Nyatanya, imam Al Ghozali menjalani suluk thoriqoh dibawah bimbingan syekh Abu Muhammad Al Bazighoni, sementara Syekh 'Izzuddin menjalani suluk thoriqoh dibawah bimbingan syekh Abul Hasan As Syadzili.
Sebelum masuk thoriqoh, beliau berdua sempat berkata;
"Setiap orang yang menganggap ada jalan menuju ilmu ma'rifat selain jalan yg kami tempuh (hanya fikih/tekstual AlQur'an-Hadits) maka sungguh ia berbuat bohong pada Allah Swt".
Namun, setelah masuk thoriqoh, beliau berdua berkata
"Sungguh kami telah menyia-nyiakan umur kami dalam pengangguran dan terhalang dari Allah (hanya berkutat pada ilmu dhohir)".
*Syekh 'Izzuddin menambahkan :*
"Termasuk bukti bahwa kaum sufi konsisten mengamalkan syari'at, dan selain mereka hanya beramal secara tekstual, adalah karomah dan kejadian luar biasa yg tampak pada kaum sufi, dan hal itu tidak akan tampak pada kaum fuqoha' (pakar fikih) kecuali jika mereka menempuh jalan thoriqoh kaum sufi"
(Dari kitab Al Minan Al Kubro, Imam Abdul Wahab Sya'roni)
Komentar
Posting Komentar