Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Peraduan

Bumiku peraduanku pembaringan yang sepi beranda yang dingin. Di saat maut menjemput, peraduanku meraup jazad ini sepanjang usia yang telah tertutup pun tulang dan daging ini tak kan pernah menjadi besi atau batu, ini cuaca pertanda lapuk panas dan dingin sepanjang hari derita hidup tak mungkin selamanya teratasi tak ku biarkan peraduan ini memanjakan hati atau biarkan langkah kaki mencari jalan sendiri, mengobati luka perih di bumiku di peraduanku. Bumiku peraduan sepi tempat aku mengerti arti hina dan sedih dalam segala khalwat meratap menangis di sini aku berjuang dan menghikmati segala makna cinta yang hakiki abadi ------- Bogor 23 Desember 1995 @All Righte Reserved

Ahok Tersangka Penistaan Agama, Ini Tanggapan Buya Syafi'i

Forummuslim.org-  JAKARTA – Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akhirnya resmi menyandang status tersangka. Menurut Buya Syafii Maarif, penetapan oleh Bareskrim Polri tersebut harus dihormati. Mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu juga menggarisbawahi adanya dinamika di gelar perkara yang berlangsung sebelumnya. "Saya menghormati proses hukum. Kini kan (Basuki) tersangka. Walaupun, (pendapat-pendapat) saksi ahli kan terbelah. Teruskan saja (proses hukum)," kata Buya Syafii saat dihubungi Republika.co.id , Rabu (16/11). Kasus dugaan penistaan Alquran yang menyeret Ahok telah menuai beragam pandangan. Bahkan, pada 4 November lalu, ratusan ribu umat Islam dari penjuru Indonesia berunjuk rasa di Jakarta dengan menuntut agar Ahok segera diadili. Namun kini status hukum Ahok telah jelas. Oleh karena itu, Buya Syafii berharap agar tidak perlu lagi aksi susulan. "Itu terserah saja. Kalau mereka (penganjur demonstrasi) sudah mel

KH Idham Chalid, Putra Pelosok Jadi Pemimpin Nasional

H Mahbub Djunaidi, kolumnis kenamaan itu, dalam tulisannya yang kocak "Wajah", menggambarkan KH Idham Chalid sebagai berikut: perawakannya tipis tak ubahnya dengan umumnya pedagang batu permata dari Banjar. Meski demikian, menurut Ketua Umum PB PMII pertama tersebut, Kiai Idhamlah yang memegang rekor paling lama menduduki kursi kekuasaan politik negeri ini sejak tahun 1956. Dan paling lama pula menjabat ketua NU. Idham memiliki kelincahan logika tinggi. KH Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 M di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara dari H Muhammad Chalid. Saat usianya baru enam tahun, keluarganya hijrah ke Amuntai dan tinggal di daerah Tangga Ulin, kampung halaman leluhur ayahnya. Keterkaitannya dengan NU dimulai pada tahun 1952 ketika ia aktif dalam Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kepemudaan diba

KH Idham Chalid, Putra Pelosok Jadi Pemimpin Nasional

H Mahbub Djunaidi, kolumnis kenamaan itu, dalam tulisannya yang kocak "Wajah", menggambarkan KH Idham Chalid sebagai berikut: perawakannya tipis tak ubahnya dengan umumnya pedagang batu permata dari Banjar. Meski demikian, menurut Ketua Umum PB PMII pertama tersebut, Kiai Idhamlah yang memegang rekor paling lama menduduki kursi kekuasaan politik negeri ini sejak tahun 1956. Dan paling lama pula menjabat ketua NU. Idham memiliki kelincahan logika tinggi. KH Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 M di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara dari H Muhammad Chalid. Saat usianya baru enam tahun, keluarganya hijrah ke Amuntai dan tinggal di daerah Tangga Ulin, kampung halaman leluhur ayahnya. Keterkaitannya dengan NU dimulai pada tahun 1952 ketika ia aktif dalam Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kepemudaan diba

Ajengan Siroj Garut: Syaikh Al-Qurra Makkah Asal Pasundan

Ajengan Siroj Garut. Forummuslim.org - Dalam deretan nama Masyâyikh al-Qurrâ (Guru Besar Para Ahli Qira'at al-Qur'an) Masjid al-Haram di Makkah pada paruh pertama abad ke-20 M, tersebutlah dua nama ajengan asal Tatar Pasundan, dan dua-duanya dari wilayah Garut, yaitu Ajengan Siroj Garut (Syaikh Sirâj ibn Muhammad ibn Hasan Qârût, 1895-1970) dan Ajengan Musaddad Garut (Syaikh Musaddad Qâqût). Nama Syaikh Siroj Garut banyak disinggung dalam sanad ulama-ulama Qira'ah al-Qur'an yang berkarir di Makkah, juga dalam catatan sejarah studi qira'at al-Qur'an dan para guru besarnya di Makkah pada abad ke-20 M. Biografi Syaikh Siroj juga sedikit disinggung dalam laman Makkawi Qiblah al-Dunyâ. Syaikh Siroj Garut dilahirkan di Makkah pada tahun 1313 H (1895 M) dari keluarga Sunda asal Garut yang bermukim di Makkah. Dalam reportase Snouck Hurgronje ( Mekka in the Latte

Ahok Resmi Berstatus Tersangka Kasus Penistaan Agama

  Forummuslim.org - Kabareskrim Mabes Polri komjen Pol Ari Dono Sukmanto Rabu (16/11) akhirnya menyampaikan kesimpulan gelar perkara kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ia menyatakan Ahok resmi berstatus sebagai tersangka. Demikian dilaporkan Antara , Rabu. Sebelumnya Ahok dianggap melanggar Pasal 156a KUHP dan Pasal 28 Ayat (1) UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang sejak awal mengimbau masyarakat untuk menyerahkan pengusutan kasus Ahok kepada proses hukum menerima keputusan tersebut. Hal ini ia sampaikan sejak usai menerima kunjungan Presiden Joko Widodo Senin (7/11) lalu di kantor PBNU, Jakarta. Menurutnya, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi konstitusi, masyarakat harus menggunakan pendekatan hukum sebagai jalur yang paling sah dalam berdemokrasi. Kang Said juga mendorong umat Islam dan masyarakat secara umum tetap menjaga persatu

Jalan Menuju Istiqlal Sangat Padat, Massa dan Logistik Mengantri Masuk

Menjelang subuh, Jumat (4/11), jalanan menuju masjid Istiqlal mulai padat. Bus dan kendaraan pribadi mengantre untuk menurunkan penumpangnya di gerbang Istiqlal. Umat Islam berdatangan dari berbagai daerah secara perseorangan maupun berkelompok. Berdasarkan pengamatan, pada pukul 03.30 WIB, massa bersorban dan berkopiah putih turun dari sejumlah bus untuk bergabung dengan peserta Aksi Bela Islam II lainnya yang sudah lebih dulu mengisi malam di masjid Istiqlal. Sementara itu, kendaraan pengangkut logistik untuk para pengunjuk rasa juga turut mencari jalan untuk masuk ke Istiqlal. Mbah Warno, relawan di Posko Logistik, mengatakan bantuan tidak saja datang dari Jakarta dan sekitarnya. "Kami juga telah menerima pasokan logistik dari warga Garut," ungkap Mbah Warno. Sumbangan warga beragam jenisnya, mulai dari air mineral, makanan, dan buah-buahan. "Kami dan para donatur tak saling mengenal. Ini Allah SWT yang menggerakkan," ujar Warno terharu. (sumber : republika.co

AJI : Pemblokiran Situs Harus Dapat Diuji Pengadilan

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mempertanyakan tidak adanya mekanisme pengujian atas kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam pemblokiran 11 situs yang diduga mengandung konten Suku, Agama, dan Ras (SARA) yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Ketua AJI Indonesia, Suwarjono menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati kaidah-kaidah pelaksanaan kebebasan berekspresi sebagaimana diatur dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) serta Konvenan Sipil dan Politik. "Pelaksanaan kebebasan berekspresi harus mengacu kepada prinsip-prinsip yang diatur DUHAM maupun Konvenan Sipil dan Politik," kata Suwarjono. Suwarjono menyatakan, lantaran medium internet bersifat seketika dan tanpa batas-batas, misalnya batas geografis, maka pembatasan sebagai pelaksanaan aturan Konvenan Sipil dan Politik memang boleh diberlakukan seketika. "Contohnya dengan memblokir situs-situs yang menganjurkan kebencian atas dasar kebangsaan, ras

Cermin

Aku berkaca di depan cermin, agar dapat ku nikmati wajahku yang bagus rupawan, barangkali di wajahku ini tersembunyi keagungan, agar dapat aku berbangga pada setiap orang, dan cermin itu mengatakan dengan sungguh, aku seperti yang ku sangkakan, barangkali kemuliaan ! Sepuluh tahun telah berlalu, cermin itu telah kusam dan retak-retak, aku berkaca lagi di depan cermin itu, ku hayati dalam-dalam, aku terkejut bukan kepalang, wajahku terpetak-petak ! Seperti rasa hatiku yang terkotak-kotak, aku makin ngeri dan ketakutan, di dalam cermin itu bibir tuaku tersenyum, dengan senyuman yang tak lagi menawan. Ku sangka diri ini bahagia, dengan keagungan dan kemuliaan yang dibangga-banggakan, ku kira diri ini penuh keindahan dan keabadian, ternyata jasad rapuh ditelan usia. Aku gelap mata, cermin itu aku banting  dan hancur berantakan, hilang bayang wajahku, musnah senyum nestapaku. Cermin saksi kejujuran tunjuki aku gamb

Khalwat

Ada rinduku datang tiba-tiba, wahai Kekasihku, tapi kau tak mencintaiku lagi, mungkinkah ada kau dan aku dalam seia sekata ? Ku reguk secawan air kehidupan, asap dupa mengepul menyapa langit, wahai Kekasihku, mestinya ku sanjung dirimu sepanjang siang sepanjang malam, tapi tanpa cintamu, apa arti ? Ku reguk lagi seribu air kehidupan, tenggorokan haus ini bagai disiram air hujan, tapi tanpa cinta kasihmu jiwa ini tetap gersang bukan ? Wahai Kekasihku, tiada lagi air kehidupan, hanya cangkir kosong hampa tersisa, terbias di dalamnya wajah duka nestapa. Ini rinduku masih ada, tapi tiba-tiba menjadi dendam kebencian cinta itu apa, di mana kasih dan sayang, yang bercinta dan berkasih sayang kehilangan makna ! Malam telah berlalu, azan subuh mengalun menggema, Duh, Tuhanku ternyata aku terjatuh pada sebuah prasangka, betapa bolak baliknya hati manusia, ku jemput seruanMu, melupakan perih dari luka sejenak,

Siapa Mengira

Siapa mengira, nikmat kehidupan dalam sekejap bisa berubah menjadi bencana, berharap perjalanan hidup tanpa rintangan, tidur diselimuti hamparan sutra, ditemani para bidadari dalam mimpi indah, kanan kiri puji dan sanjungan. Kehidupan itu tak selamanya indah, kau percaya tidak? Bahkan anak-anak dan istri tersayang bisa menjadi fitnah ! Kasihan pemuja cinta dusta, amat menderita para pendosa dan penggila dunia, kekerdilan itu jangan disembah-sembah, mengkhianati amanat itu amat durhaka ! (aku terdiam sejenak, mengapa aku ngomel-ngomel....) Biarkan langkah kaki mencari jalannya, seperti burung-burung membelah angkasa, indah dan alamiah. Jangan jadikan jiwamu bagaikan burung dalam sangkar, terbelenggu dan terjajah. Di tengah kegersangan padang pasir, siapa sangka bayangan mata air itu ternyata hanya fatamorgana, jiwa-jiwa garang makin kehausan, burung-burung bangkai berteriak lantang, mentertawakan tangisan sedu sedan, kembang

Catatan Kecil Sang Narapidana : Pink

Senja delapan belas hari, rembulan tertutup mendung di ufuk yang tinggi, malam ini perkenankan aku berbaring di lantai dingin, dingin sekali. Inilah hariku, lembar cerita merenda kehidupan, ingin benar aku mengadu sakit dan perih ini benar menyiksa, tapi tanpamu buat apa ? Pink, bias warna itu indah, di lantai dingin ini cerita kita menjadi sejarah, jeritan sukma terpenjara ---- Jakarta 28 Oktober 1995 By Muhammad Saroji © Copyrights - All rights reserved