Di zaman Kanjeng Nabi, orang yang buang hajat, harus menggali tanah dulu. Saat selesai, baru dikubur. Itu pun ada jejaknya berupa jejak timbunan tanah untuk menimbun kotoran. Tapi beda dengan para Nabi termasuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Dalam Asy Syifa disebut bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW saat akan buang air besar atau air kecil di satu tempat, merekahlah permukaan bumi untuk menampung kotoran dan air kencing Kanjeng Nabi. Setelah selesai, bumi yang dipakai buang hajat tersebut menutup kembali, menelan kotoran tersebut. Sehingga di tempat tersebut bersih dan tidak ada jejak kotoran Kanjeng Nabi.
Mukjizat ini banyak saksi matanya. Salah satunya Siti Aisyah yang heran saat melihat kamar kecil yang habis dipakai Kanjeng Nabi, bersih tidak ada tanda-tanda habis dipakai.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW menjawab
يا عئيشة! لما علمت أن الله أمر الأرض أن تبتلع ما خرج من الأنبياء؟
"Wahai Aisyah, apa kamu belum tahu bahwa Gusti Allah memerintahkan bumi untuk menelan apapun yang keluar dari tubuh para Nabi?"
Salah satu ciri kenabian adalah selalu bersih dan suci secara lahiriyah. Bahkan tidak pernah punya jejak kotoran setelah buang hajat. Sehingga para Nabi tidak dikenal orang yang jorok. Begitu juga Kanjeng Nabi Muhammad SAW. (Mugi manfaat.)
Komentar
Posting Komentar