Hati,
hatiku berdebar,
berbolak-balik,
kadang ragu dan bimbang,
kadang teguh dan yakin.
Hati,
hatiku perih mendengar suara tangis,
bahagia mendengar suara tawa,
kadang bergetar dan ketakutan,
kadang marah dan ingin diam.
Hati,
hatiku lemah dan kecil,
tapi memendam selaksa misteri,
tempat bersemayam berjuta giga memori.
Hati,
hatiku ingin bergetar agar tak mati,
ingin berujar agar jadi mengerti,
ingin berjuang agar mencapai jati diri,
ingin bertindak dengan hati-hati,
tapi hatiku entahlah berdinding sepi,
tak berdaya seakan kehilangan energi.
Hati,
hatiku mengapakah kau kini,
bagai tak ada cahaya mentari,
bagai kumpulan asa tinggal setitik,
tak ada bahagia,
resah pun jadi.
Hati,
tapi kau adalah hatiku,
sukma dan jiwaku,
getar tasbih dan kehidupanku.
Hati,
hatiku tak usahlah menangis
demi permainan kehidupan yang bukan hakiki,
tak usahlah melaknat nasib diri,
karena semua itu hanyalah cobaan,
tidak abadi.
Hati,
Tempalah hati dalam bara perjuangan,
berjalanlah tabah menapaki puncak tebing,
kata hati itu nyata,
suara hati itu petuah,
pertimbangan hati itu wasiat,
bahasa hati itu kejujuran,
hati-hati itu keselamatan dan kebijaksanaan.
===============
Muhammad Saroji, 01 November 2011
Komentar
Posting Komentar