By Ahmad Sarwat, Lc.MA
Al-Quran banyak sekali bicara tentang Bani Israil, bahkan ikut juga menjadi nama salah satu surat, yaitu urutan ke-17, Surat Bani Israil. Memang nama lainnya disebut Surat Al-Isra', karena ayat pertamanya bercerita tentang isra'-nya Nabi Muhammad SAW
Siapakah sebenarnya Israil itu sampai namanya jadi nama surat dalam Al-Quran.
Israil sebenarnya nama seorang nabi, yaitu Nabi Ya'qub alaihissalam. Beliau putera dari Nabi Ishaq dan Nabi Ishaq adalah putera kedua dari Nabi Ibrahim alaihimussalam.
Israil punya 12 anak, salah satunya Nabi Yusuf alaihissalam, dimana surat ke-12 juga dinamakan Surat Yusuf.
Jadi sebenarnya Israil ini seorang nabi, anak nabi dan cucu nabi, bahkan ayah dari seorang nabi.
Nanti keturunan Nabi Yusuf pun ada juga yang jadi nabi, seperti Nabi Musa alaihissalam.
Yang menarik, sekarang mereka para keturunan Bani Israil sepakat mendirikan sebuah negara tersendiri yang mereka beri nama dengan nama kakek moyang mereka, Israel.
Ceritanya panjang hingga perang berdarah-darah selama puluhan tahun, karena rebutan lahan di tanah yang memang sejak dulu pun sudah jadi rebutan hampir semua agama. Harus diakui bahwa Israel akhirnya berhasil menahan semua serangan dari bangsa Arab dan mendudukkan hampir semuanya di meja perundingan.
Hari ini nyaris seluruh musuh Israel sudah mengakui keberadaan mereka, termasuk mantan musuh besarnya yaitu Mesir. Lewat perjanjian Camp David di tahun 1978, perang Arab Israel selama 30 tahun pun berakhir. Cairo dan Tel Aviv saling membuka Kedutaan Besar masing-masing di ibukota bekas lawan perangnya.
Kalau pun sekarang masih ada konflik bersenjata, tidak secara official perang antar dua negara. Yang bermain adalah milisi-milisi tertentu yang disponsori secara diam-diam dan terselubung oleh pihak tertentu dari berbagai penjuru dunia. Kalau pun ada negara yang anti Israel, sebatas main ancam saja, tidak secara fisik menembakkan nuklir atau mengirim pasukan.
Yang menarik, ternyata kita Indonesia sampai hari ini masih konsisten secara officially tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara. Selain kita ada Malaysia, Brunai Darussalam, Iran, dan Arab Saudi. Palestina tentu ikut juga. Semua memang negara berpenduduk mayoritas muslim.
Yang aneh menurut saya kok ada juga Venezuela dan Bolivia, yang ternyata mereka ikut-ikutan tidak mengakui Israel. Saya tidak tahu motivnya apa.
Selain 5 negara muslim di atas, hampir semua negara Arab atau berpenduduk mayoritas muslim justru punya hubungan diplomatik dengan Israel, termasuk Mesir, Suriah, Irak, Yaman, Qatar, Emirat, Kuwait, Turki, Libanon, Jordan, Oman, Libya, Tunis, Aljazair, Maroko, India, Pakistan, Bangladesh, dan lainnya.
Yang lucu kita orang Indonesia, meski tidak punya hubungan diplomatik, namun arus wisatawan kita kesana terus mengalir sepanjang tahun. Masuknya tidak lewat Mesir atau jalur Gaza, tapi lewat border di Jordan.
Tidak pakai passport tapi pakai pass masuk khusus. Banyak travel yang menawarkan umroh plus Aqsha yang berada di dalam daerah yang diklaim sebagai Israel.
Lalu banyak orang berdebat tentang boleh tidaknya secara hukum, karena menurut sebagian kalangan dianggap seperti mengakui Israel. Namun ada hadits Nabi SAW yang amat mengajurkan kita ziarah ke tiga masjid, salah satunya Masjid Al-Aqsha.
Komentar
Posting Komentar