Aktualinf.com – Pemerintah Ankara terus berusaha meredakan kemarahan Moskow pasca peristiwa penembakan jet bomber Su-24 Rusia. Dalam catatannya di surat kabar Inggris Times, sebagaimana dilaporkan kantor berita Turki Anadolu, Jumat (27/11), Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoğlu menyatakan militer Turki memang tidak tahu pesawat bomber itu milik Rusia dan karena itu penembakan tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai tindakan anti-Rusia.
"Tindakan membela kedaulatan masih tetap pada posisinya, tapi di saat yang sama kami berusaha bekerjasama dengan Rusia dan negara-negara lain sekutu kami untuk meredakan ketegangan," tulisnya.
Dia juga menyebutkan, "Penambak jatuhan pesawat tak dikenal di angkasa Turki bukan – dan bukan- tindakan melawan negara tertentu."
Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa Turki menghendaki persatuan dunia melawan musuh bersama, karena jika tidak "maka pemenangnya tak lain adalah DAESH (ISIS) dan rezim Suriah."
Dilaporkan bahwa untuk sementara waktu Turki menghentikan operasinya di angkasa Suriah demi mengurangi tensi hubungannya dengan Rusia.
Seperti pernah diberitakan LI, Turki yang semula bersikukuh bahwa jet tempur Su-24 Rusia telah melanggar wilayah udara Turki sehingga terpaksa ditembak jatuh oleh F-16 Turki, belakangan malah mengendurkan sikapnya dengan menyatakan bahwa militer Turki tidak mengetahui bahwa Su-24 itu milik Rusia.
Menanggapi pengakuan Turki ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tidak mungkin Turki tidak mengetahui pesawat itu milik Rusia, sebab Rusia sebelumnya sudah memberi tahu Amerika Serikat (AS) rencana penerbangan pesawat tersebut.
"AS yang memimpin koalisi di mana Turki ambil bagian, tahu mengenai waktu dan tempat di mana pesawat kami berada," ujar Putin. (liputanislam.com)
Komentar
Posting Komentar