Selama ini kita dimanja dengan fasilitas seluler yang luar biasa dari para operator seluler di indonesia, dari bonus ngobrol sampai puas milik XL, SimPati PEDE, bicara tanpa batas milik AXIS, bahkan gratis internetan milik Three maupun Telkomsel.
Semua program promo ditujukan untuk kepuasan pelanggan dan menjaring
pelanggan baru. Berdasarkan hasil survey, tarif seluler di indonesia
merupakan tarif termurah di asia. Prospek yang cerah karena pangsa
pasar yang luar biasa besar menjadikan para operator cenderung
meluncurkan promo dengan persaingan yang kurang sehat.
Okelah itu kebijaksanaan operator yang barangkali sudah
dipertimbangkan masak-masak untung ruginya. Tinggal bagaimana kita
sebagai pelanggan memanfaatkan berbagai fasilitas dan bonus dengan
bijaksana. Banyak sekarang para pelanggan memanfaatkan kemudahan ini
untuk mengumbar kesenangan nafsu dengan berpacaran jarak jauh
menggunakan kata-kata kotor yang membawa dosa,berkirim gambar
porno,dan lain sebagainya. Sekarang dunia maya berada di ujung jari
kita. Kita sendiri yang akan menentukan mau dibawa kemana diri kita
dengan qerangkat seluler kita,mau menuju keberkahan hidup atau jalan
meluncur ke neraka jahanam.
French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i
Komentar
Posting Komentar