Langsung ke konten utama

'Illat Safar : Antara Masyaqqah dan Masafah

Ilustrasi Perjalanan
Ilustrasi Perjalanan - File popbela.com


Oleh :  Ahmad Sarwat

A. Musafir Mendapatkan Keringanan

Orang yang musafir itu memang mendapatkan beberapa keringanan dalam Al-Quran dan Hadits. Shalatnya boleh dijamak dan diqashar, puasanya boleh diqadha' di hari lain. Dan seterusnya.
Kalau ditanya, apa alasan atau 'illat keringanan itu diberikan? Jawabannya adalah karena dalam safar itu ada masyaqaah atau sesuatu yang memberatkan.
Bahkan dalam sabdanya sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Nabi SAW sempat menyebut bahwa safar itu bagian dari adzab (السفر قطعة من العذاب).
Namun kalau kita bicara tarikh tasyri' atau sejarah perjalanan pensyariatan, masyaqqah yang awalnya masih menjadi 'illat keringanan itu kemudian di masa berikutnya berubah.
Catatan penting bahwa perubahan 'illat ini bukan terjadi di masa sekarang, tapi justru terjadinya masih di masa pensyariatan itu sendiri, yaitu di masa wahyu masih turun dari langit dan Nabi SAW masih membersamai para shahabat.
oOo
B. Perubahan 'Illat Keringanan
Hal itu terjadi ketika Umar bin Al-Khattab terheran-heran melihat Nabi SAW mengqashar shalatnya, padahal bukan dalam situasi perjalanan perang.
Sebab kalau sesuai dengan pensyariatan dalam Al-Quran, dibolehkannya menghqashar shalat itu hanya apabila terjadi perjalanan perang saja. Kalau bukan karena perjalanan perang, tidak ada keringanan qashar.
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَقْصُرُواْ مِنَ الصَّلاَةِ إِنْ خِفْتُمْ أَن يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُواْ
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar shalat, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. (QS. An-Nisa : 110)
Di dalam ayat ini sebenarnya pensyariatan qashr shalat masih sangat terkait dengan syarat keadaan takut menghadapi musuh, karena terjadinya masih dalam masa peperangan. Hal itu nampak jelas ketika ayat ini menyebutkan : in khiftum an yaftinakumulladzina kafaru. (jika kamu takut diserang orang kafir)
Ketika ayat ini turun di masa Nabi SAW, nyaris hampir seluruh perjalanan Nabi SAW berada di bahwa ancaman orang-orang kafir, yaitu dalam keadaan perang.
Namun ketika sudah terjadi gencetan senjata dengan pihak musyrikin Mekkah lewat Perjanjian Hudaibiyah, bahkan setelah lewat masa Fathu Mekkah, nyaris perjalanan Nabi SAW bukan perjalanan perang lagi, tapi perjalanan yang biasa saja.
Tapi ternyata Nabi SAW tetap meng-qashar shalatnya dalam perjalan di masa damai itu. Sehingga hal itu menggelitik Umar untuk bertanya tentang 'illat kebolehan qashar shalat yang mengalami pergeseran.
Dan pergeseran 'illat itu memang dibenarkan oleh Nabi SAW langsung. Kalau dulu meng-qashar shalat hanya boleh dilakukan dalam perjalanan perang saja, namun setelah itu Allah SWT memberi 'sedekah' dalam bentuk perluasan 'illat. Tidak harus perjalanan perang, tapi cukup perjalanan biasa saja, sudah boleh qashar shalat dilakukan.
Nabi SAW bersabda menjelaskan hal itu :
صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ اللهُ بِهَا عَلَيْكُمْ فَاقْبَلُوا صَدَقَتَهُ
"Itu adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian, maka terima lah sedekah itu". (HR. Muslim)
Hadits shahih ini menepis berbagai penafsiran dan spekulasi bahwa shalat qashar terbatas hanya pada situasi perang saja. Dan bahwa dalam keadaan damai pun shalat qashar tetap berlaku.
oOo
C. Masyaqqah Perjalanan di Masa Kenabian
Perjalanan di masa kenabian meski di masa damai, tetap saja ada masyaqqahnya, yaitu resiko-resiko yang nyata ketika melewati gurun tandus.
Ada banyak ancaman untuk menjadi musafir di masa lalu, saya sudah uraikan pada tulisan sebelumnya, yaitu :
1. Tidak ada air
2. Suhu yang ekstrim
3. Berkeliarannya hewan-hewan yang mematikan
4. Ancaman bagai gurun
5. Pembegalan dan perampokan yang bisa mengakibatkan kematian, dilucutinya harta bahkan hingga dijadikan budak.
oOo
D. Masafah Bukan Masyaqqah
Masafah adalah jarak, sedangkan masyaqqah adalah tingkat kesulitan.
Ternyata kalau kita perhatikan kesimpulan akhir para ulama di empat mazhab dalam semua kitab fiqih, keringanan qashar shalat ternyata disebabkan oleh masafah (jarak) dan bukan disebabkan oleh faktor masyaqqah (tingkat kesulitan).
Yang jadi 'illat pada safat itu ternyata justru jaraknya. Kalau safar itu memenuhi jarak tertentu sebagaimana yang ditetapkan oleh Nabi SAW, maka safari itu membolehkan qashar. Walaupun sama sekali tidak ada kesulitan.
Jumhur ulama dari kalangan mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah umumnya sepakat bahwa minimal berjarak empat burud.
Dasar ketentuan minimal empat burud ini ada banyak, di antaranya adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini :
يَاأَهْلَ مَكَّةَ لاَ تَقْصُرُوا فيِ أَقَلِّ مِنْ أَرْبَعَةِ بَرْدٍ مِنْ مَكَّةَ إِلىَ عُسْفَان
Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Wahai penduduk Mekkah, janganlah kalian mengqashar shalat bila kurang dari 4 burud, dari Mekkah ke Usfan". (HR. Ad-Daruquthuny)
Selain dalil hadits di atas, dasar dari jarak minimal 4 burud adalah apa yang selalu dilakukan oleh dua ulama besar dari kalangan shahabat, yaitu Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallahuanhuma.
Mereka berdua tidak pernah mengqashar shalat kecuali bila perjalanan itu berjarak minimal 4 burud. Dan tidak ada yang menentang hal itu dari para shahabat yang lain.
Dalil lainnya adalah apa yang disebutkan oleh Al-Atsram, bahwa Abu Abdillah ditanya,
"Dalam jarak berapa Anda mengqashar shalat?". Beliau menjawab,"Empat burud". Ditanya lagi,"Apakah itu sama dengan jarak perjalanan sehari penuh?".
Beliau menjawab,"Tidak, tapi empat burud atau 16 farsakh, yaitu sejauh perjalanan dua hari".
Para ulama sepakat menyatakan bahwa jarak 1 farsakh itu sama dengan 4 mil. Dalam tahkik kitab Bidayatul Mujtahid dituliskan bahwa 4 burud itu sama dengan 88,704 km .
Meski jarak itu bisa ditempuh hanya dengan satu jam naik pesawat terbang, tetap dianggap telah memenuhi syarat perjalanan. Karena yang dijadikan dasar bukan lagi hari atau waktu, melainkan jarak tempuh.
oOo
E. Contoh Kasus
Mari kita masukkan terori masafah vs masyaqqah di atas dalam contoh kasus yang nyata.
1. Masafah Tanpa Masyaqqah
Kita naik kapal pesiar mewah bintang lima, tentu jauh melebihi masafah qashar. Boleh lah shalatnya kita qashar selama di kapal pesiar mewah, walaupun tidak ada masyaqqah.
Masyaqqah dari mana?
Wong isinya penuh dengan makanan enak-enak, kamar suit-room yang lega dan luas, pelayaan 24 jam, dan suasananya bulan madu. Dan kita boleh qashar shalat.
2. Masyaqqah Tanpa Masafah
Sebaliknya, bila jaraknya belum mencapai 4 bard (88,704 km), maka tidak boleh melakukan qashar. Walaupun selama perjalanan kita ditempa dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Contohnya naik gunung Merapi di Jogja Jawa Tengah. Kegiatan naik gunung itu penuh masyaqqah.
Tidak ada air, ada ancaman hewan buas, suhu naik turun, ancaman terkena lava atau wedhus gembel. Bahkan resiko jatuh masuk kawah dan seterusnya.
Tapi kalau diukur secara jarak, ternyata tinggi gunung itu hanya 2.900-an meter alias kurang dari 3 km. Jarak dari kota Jogja paling jauh hanya 30-an km saja kalau lewat jalur Kaliurang.
Kalau pun berputar lewat jalur pendakian Selo, jaraknya belum sampai jarak dibolehkannya qashar.
Maka belum dibenarkan untuk qashar shalat. Karena terakhir pensyayariatannya berhenti pada masafah dan bukan pada masyaqqah.
NOTE
Qashar shalat itu karena jarak (masafah), bukan karena tingkat kesulitan (masyaqqah).

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )