Langsung ke konten utama

Tafsir Al Qur'an Surat Al Hijr Ayat 94-99


Tafsir Al Qur'an Surat Al Hijr Ayat 94-99
Tafsir Al Qur'an Surat Al Hijr Ayat 94-99

Al-Hijr, ayat 94-99

{فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ (94) إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ (95) الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (96) وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (97) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ (98) وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (99) }

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (salat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, memerintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan risalah yang dia diutus untuk menyampaikannya, dan melaksanakannya serta mempermaklumatkannya secara terang-terangan di hadapan orang-orang musyrik, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan (kepadamu). (Al-Hijr: 94) Maksudnya, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu secara terang-terangan.

Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.

Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah membaca Al-Qur'an dengan suara keras dalam salat.

Abu Ubaidah telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam masih tetap sembunyi-sembunyi dalam menjalankan ibadahnya, hingga turun firman-Nya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu). (Al-Hijr: 94) Maka barulah beliau Shalallahu'alaihi Wasallam keluar bersama para sahabatnya menyerukan agama Islam secara terang-terangan.

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ}

dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al-Hijr: 94-95)

Artinya, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu hiraukan orang-orang musyrik yang hendak menghalang-halangimu dari mengamalkan ayat-ayat Allah.

{وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ}

Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (Al-Qalam: 9)

Janganlah kamu takut terhadap mereka, karena sesungguhnya Allah melindungimu dari mereka dan memelihara dirimu dari kejahatan mereka.

Makna ayat ini semisal dengan apa yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ}

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya Allah meme­lihara kamu dari (gangguan) manusia. (Al-Maidah: 67)

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Muhammad ibnus Sakan, telah menceritakan kepada kami lshaq ibnu Idris, telah menceritakan kepada kami Aun ibnu Kahmas, dari Yazid ibnu Dirham, dari Anas. Yazid ibnu Dirham mengatakan bahwa ia pernah mendengar sahabat Anas membacakan firman-Nya: Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah. (Al-Hijr: 95-96) Lalu sahabat Anas mengatakan, "Di saat Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam lewat, ada seba­gian dari mereka (orang-orang musyrik) mengerdipkan matanya (yakni memperolok-olok Nabi Shalallahu'alaihi Wasallam). Maka datanglah Malaikat Jibril." Menurut Yazid ibnu Dirham, sahabat Anas mengatakan, "Lalu Malaikat Jibril balas mengerdipkan matanya terhadap mereka. Maka tubuh mereka dikenai sesuatu yang akibatnya seperti bekas tusukan, sehingga matilah mereka."

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, Yazid ibnu Ruman telah menceritakan kepadaku tentang pemimpin orapg-orang yang memperolok-olokkan Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam; dari Urwah ibnuz Zubair, bahwa jumlah mereka ada lima orang, semuanya adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh dan kedudukan di kalangan kaumnya masing-masing. Mereka adalah: Dari kalangan Bani Asad ibnu Abdul Uzza ibnu Qusay ialah Al-Aswad ibnul Muttalib yang dijuluki dengan panggilan Abu Zam'ah. Menurut berita yang sampai kepadaku, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah mendoakan kebinasaan untuknya setelah ia menyakiti dan memperolok-olok Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam di luar batas. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berkata dalam do'anya:

اللَّهُمَّ، أَعْمِ بَصَرَهُ، وَأَثْكِلْهُ وَلَدَهُ.

Ya Allah, butakanlah matanya dan tumpaslah anaknya.

Dari kalangan Bani Zahrah ialah Al-Aswad ibnu Abdu Yagus ibnu Wahb ibnu Abdu Manaf ibnu Zahrah. Dari kalangan Bani Makhzum ialah Al-Walid ibnul Mugirah ibnu Abdullah ibnu Amr ibnu Makhzum. Dari kalangan Bani Sahm ibnu Umar ibnu Hasis ibnu Ka'b ibnu Lu-ay ialah Al-As ibnu Wa-il ibnu Hisyam ibnu Sa'id ibnu Sa'd. Dari kalangan Bani Khuza'ah ialah Al-Haris ibnut Talatilah ibnu Amr ibnul Haris ibnu Abdu ibnu Amr ibnu Mulkan. Setelah perbuatan jahat mereka kelewat batas dan sangat gencar dalam memperolok-olok Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, maka Allah menurunkan firman-Nya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al-Hijr: 94-95) Sampai dengan firman-Nya: maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). (Al-Hijr: 96)

Ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Ruman,. dari Urwah ibnuz Zubair atau lainnya dari kalangan ulama terdahulu, bahwa Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam yang saat itu sedang tawaf di Baitullah. Malaikat Jibril berdiri, dan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berdiri pula di sampingnya. Maka Malaikat Jibril membawa Rasulullah kepada Al-Aswad ibnu Abdu Yagus, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah perut Al-Aswad, maka dengan serta merta perut Al-Aswad kembung dan mati karenanya.

Malaikat Jibril membawa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam kepada Al-Walid ibnul Mugirah, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah luka yang ada di bagian bawah mata kaki Al-Walid. Luka itu telah dideritanya sejak dua tahun silam, karena itu Al-Walid selalu menjulurkan kainnya (untuk menutupi lukanya itu). Asal mula lukanya itu adalah melalui seorang lelaki dari kalangan Bani Khuza'ah yang sedang memberikan bulu penyeimbang pada anak panahnya, lalu salah satu anak panahnya terkait pada kain Al-Walid dan melukai kakinya itu. Pada mulanya lukanya itu tidaklah begitu parah, tetapi setelah ditunjuk oleh Malaikat Jibril, maka lukanya menjadi parah dan menyebabkannya mati.

Malaikat Jibril membawa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam kepada Al-As ibnu Wa-il, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah telapak kakinya. Setelah itu Al-As keluar dengan mengendarai keledainya menuju Taif, lalu keledainya ditambatkan di suatu tempat yang banyak belingnya, dan kakinya tertusuk oleh beling hingga matilah ia.

Malaikat Jibril membawa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam kepada Al-Haris ibnut-Talatilah, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah kepalanya, maka Al-Haris mengeluar­kan ingus nanah, dan matilah ia karenanya.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari seorang lelaki, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa pemimpin mereka adalah Al-Walid ibnul Mugirah, dialah yang menghimpunkan mereka.

Hal yang sama telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair dan Ikrimah semisal dengan lafaz yang diketengahkan oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Yazid, dari Urwah secara panjang lebar. Hanya Sa'id mengatakan bahwa salah seorang dari mereka adalah Al-Haris ibnu Gaitalah, sedangkan Ikrimah menyebutnya Al-Haris ibnu Qais. Az-Zuhri mengatakan bahwa keduanya benar, nama aslinya ialah Al-Haris ibnu Qais, sedangkan ibunya bernama Gaitalah.

Hal yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid dan Miqsam serta Qatadah dan lain-lainnya, bahwa mereka berjumlah lima orang. Asy-Sya'bi mengatakan, jumlah mereka ada tujuh orang. Tetapi pendapat yang terkenal mengatakan lima orang.

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ}

(Yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). (Al-Hijr: 96)

Ayat ini mengandung ancaman yang keras dan janji yang pasti kepada orang yang menjadikan sembahan lain di samping Allah.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ}

Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dadamu men­jadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbih­lah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (salat). (Al-Hijr: 97-98)

Yakni sesungguhnya Kami, hai Muhammad, benar-benar mengetahui bahwa dadamu merasa sempit disebabkan gangguan yang mereka lancarkan terhadap dirimu, maka janganlah hal itu mengendurkan semangatmu, jangan pula memalingkanmu dari menyampaikan risalah Allah; dan bertawakallah kamu kepada-Nya, sesungguhnya Dialah yang memberimu kecukupan dan menolongmu dalam menghadapi mereka. Maka sibukkanlah dirimu dengan berzikir mengingat Allah, memuji-Nya, dan bertasbih kepada-Nya serta menyembah-Nya, yaitu dengan menger­jakan salat. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Maka  bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud. (Al-Hijr: 98)

Seperti yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِي، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ، عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّة، عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّار أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ: "قَالَ اللَّهُ: يَا ابْنَ آدَمَ، لَا تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكفِكَ آخِرَهُ..

 

telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Abuz Zahiriyyah, dari Kasir ibnu Murrah, dari Na'im ibnu Ammar yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Hai anak Adam, janganlah kamu segan mengerjakan (salat sunat) empat rakaat di permulaan siang hari, tentulah Aku akan memberikan kecukupan kepadamu di akhir siang harinya.”

Imam Abu Daud dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Mak-hul, dari Kasir ibnu Murrah dengan lafaz yang semisal. Karena itulah bilamana Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam mengalami suatu musibah, maka beliau salat (sebagai penawarnya).

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Al-Hijr: 99)

Menurut Imam Bukhari, Salim mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ajal atau maut. Yang dimaksud dengan Salim ialah Salim ibnu Abdullah ibnu Umar.

Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jarir, bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id, dari Sufyan, telah menceritakan kepada kami Tariq ibnu Abdur Rahman, dari Salim ibnu Abdullah sehubungan dengan makna firman-Nya: dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Al-Hijr: 99) Menurutnya, yang dimaksud dengan hal yang diyakini ialah maut atau ajal.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, serta lain-lainnya.

Sebagai dalilnya ialah firman Ailah Swt. dalam ayat lain ketika menceritakan perihal ahli neraka. Disebutkan bahwa mereka mengatakan:

{لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ}

Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian. (Al-Muddatstsir: 43-47)

Di dalam hadis sahih melalui hadis Az-Zuhri, dari Kharijah ibnu Zaid ibnu Sabit, dari Ummul Ala (seorang wanita dari kalangan Ansar) disebutkan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا دَخَلَ عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ -وَقَدْ مَاتَ -قُلْتُ: رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْكَ أَبَا السَّائِبِ، فَشَهَادَتِي عَلَيْكَ لَقَدْ أَكْرَمَكَ اللَّهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "وَمَا يُدْرِيكِ أَنَّ الله أكرمه؟ " فَقُلْتُ: بِأَبِي وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَمَنْ؟ فَقَالَ: "أَمَّا هُوَ فَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ، وَإِنِّي لَأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ"

bahwa ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam masuk ke tempat Usman ibnu Maz'un yang telah mati, lalu Ummul Ala berkata, "Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepadamu, hai Abus Sa'ib (nama julukan Usman ibnu Maz'un). Kesaksianku terhadapmu menyatakan bahwa sesungguhnya Allah telah memuliakanmu." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, "Apakah yang membuatmu mengetahui bahwa Allah telah memuliakannya?" Ummul Ala berkata, "Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, wahai Rasulullah. Maka siapa lagikah yang mau memberikan kesaksian (untuknya)?" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Adapun dia, sesungguhnya dia telah kedatangan hal yang meyakinkan (yakni kematian), dan sesungguhnya saya benar-benar memohon kebaikan (untuknya).

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Al-Hijr: 99)

Dari makna ayat ini disimpulkan bahwa ibadah seperti salat dan lain-lainnya diwajibkan kepada manusia selagi akalnya sehat dan normal, maka ia mengerjakan salatnya sesuai dengan kondisinya, seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Sahih Bukhari, dari Imran ibnu Husain Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

"صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْب"

Salatlah sambil berdiri; dan jika kamu tidak mampu (berdiri), maka (salatlah) dengan duduk. Dan jika kamu tidak mampu (duduk), maka (salatlah) dengan berbaring pada lambung.

Keterangan ini dapat dijadikan dalil yang menyalahkan pendapat sebagian orang-orang ateis yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud dengan al-yaqin dalam ayat ini ialah makrifat. Untuk itu, mereka mengatakan bahwa bilamana seseorang dari mereka telah sampai kepada tingkatan makrifat, maka gugurlah taklif atau kewajiban mengerjakan ibadah. Hal ini jelas merupakan kekufuran, kesesatan, dan kebodohan; karena sesung­guhnya para nabi dan para sahabatnya adalah orang yang paling makrifat kepada Allah dan paling mengetahui tentang hak-hak Allah serta sifat-sifat-Nya dan pengagungan yang berhak diperoleh-Nya. Akan tetapi, sekalipun demikian mereka adalah orang yang paling banyak mengerjakan ibadah dan paling mengekalkan perbuatan-perbuatan kebaikan sampai ajal menjemput mereka.

Sesungguhnya makna yang dimaksud dengan istilah al-yaqin dalam ayat ini ialah kematian, seperti yang telah dijelaskan di atas. Akhirnya kami panjatkan puja dan puji kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas hidayah yang telah diberikan-Nya, dan hanya kepada-Nyalah memohon pertolongan dan bertawakal. Dialah yang berhak mewafatkan kita dalam keadaan yang paling baik dan paling sempurna, dan sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia.

Demikianlah akhir tafsir surat Al-Hijr, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Androidkit/FM)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KENAPA SUAMI BISA SELINGKUH??

Ilustrasi Keluarga Oleh :  Mufrodah Odah Pernah menonton drama Korea berjudul LOVE, MARRIAGE AND DIVORCE? Drama ini mengisahkan tiga perempuan yang diselingkuhi oleh suami mereka. Jadi, aku rasa drama ini cukup menjawab, kenapa seorang suami bisa berselingkuh.  Kita bahas satu persatu ya. 🫰 PEREMPUAN PERTAMA: Boo Hye Ryung, 30 th. Penyiar radio Cantik, muda, modis, karir cemerlang. Itulah Boo Hye Ryung. Namun, sang suami yang bekerja sebagai pengacara, tetap berselingkuh dengan seorang janda yang usianya jauh lebih tua hingga janda itu hamil.  Suami Boo Hye Rung bilang jika dia selingkuh karena istrinya tidak pandai dalam urusan rumah tangga (tidak menyiapkan dan memasakkan makanan), juga karena istrinya tidak ingin segera punya anak alias ingin fokus di karir dulu. Juga, karena kadang istrinya lebih mendominasi.  Kata kunci: cantik, modis, muda, karir cemerlang, tapi tidak pandai mengurus urusan rumah tangga. 🫰 PEREMPUAN KEDUA: Lee Si Eun, 50 th.  Penulis program radio Ibu dari dua

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 155

وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ مُبٰرَكٌ فَاتَّبِعُوْهُ وَاتَّقُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۙ  ( الانعام : ١٥٥)   Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. ( QS. Al-An'am ayat 155 ). Ayat ini menjelaskan peranan Al-Qur'an bagi manusia. Dan ini adalah Kitab Al-Qur'an yang Kami turunkan melalui Malaikat Jibril dengan penuh berkah, yakni segala macam kebaikan, baik lahir maupun batin, yang sangat berguna bagi kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Ikutilah apa yang ada di dalamnya, amalkanlah isinya, dan bertakwalah, jagalah dirimu dari api neraka, waspadalah, dan taatilah ketentuan yang ada di dalam kitab itu. Itu semua agar kamu mendapat rahmat kasih sayang dari Allah. Orang yang diberi kasih sayang dari Allah akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Ayat ini kembali menerangkan sifat-sifat dan kedudukan Al-Qur'an yang mencakup segala macam petunjuk dan hukum syariat yang di

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Kenapa Mimbar Rasulullah SAW Berada Di Kiri Arsyi ?

Rasulullah Saw bersabda, "Ketahuilah bahwa mimbarnya Nabi Ibrahim AS berada disebelah kanan Arsy dan mimbarku disebelah kiri Arsy-Nya Allah Swt". Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, engkau lebih utama dari Nabi Ibrahim. Kenapa engkau ditempatkan disebelah kiri Arsy, sedangkan Nabi Ibrahim disebelah kanannya Arsy?". Rasulullah menjawab, "Jalan ke Surga berada disebelah kanan Arsy, sedangkan jalan menuju Neraka disebelah kiri Arsy. Aku berada disebelah kiri, supaya aku dapat melihat umatku yang akan dimasukkan ke Neraka dan kemudian aku berikan syafa'at kepadanya". Ketika aku berada dimimbarku, aku mendengar jeritan umatku, berteriak-teriak seraya berkata,"Pahalaku sedikit dan dosaku banyak!". Rasulullah Saw berkata kepada Malaikat,"Jangan masukkan dia ke Neraka". Malaikat menjawab, "Aku adalah Malaikat yang melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah Swt kepadaku". Maka Rasulullah turun dari mimba