1. Akhlak adalah software jiwa, ketika seseorang memiliki jiwa yang baik seperti sabar, ikhlas, tawadhu', qona'ah, menghargai orang lain dan karakter2 jiwa yang baik lainnya maka orang itu memiliki akhlak yang baik, begitu sebaliknya ketika jiwa seseorang itu buruk dengan karakter2 moral yang buruk maka orang tersebut memiliki akhlak yang buruk, jadi akhlak adalah moral.. 2. Adab adalah refleksi dari akhlak, artinya adab adalah pengejawantahan dari moral, misalnya ketika seseorang memiliki akhlak yang baik lalu dia mempraktekannya sehingga terjadi kegiatan yang baik, maka kegiatan yang baik ini namanya adab. Misalnya seorang murid yang bertemu gurunya, lalu murid tersebut mencium tangan guru itu, maka tindakan mencium tangan guru ini namanya adab, sedangkan keinginan untuk mencium tangan guru yang timbul dari hati karena ihtirom guru ini namanya akhlak, Sedangkan etika itu bahasa indonesia dari adab.. Adab ini sifatnya berkembang, terbentuk dari faktor agama dan adat masyaraka
Forum Muslim - Suatu siang di tahun 1921 Kyai Ahmad Dahlan memukul kentongan mengundang penduduk Kauman Jogjakarta ke rumahnya. Penduduk Kauman berduyun-duyun ke rumahnya. Setelah banyak orang berkumpul di rumahnya ..
KHA Dahlan pidato yg isinya menyatakan bhw kas Muhammadiyah kosong. Sementara guru2 Muhammadiyah belum digaji. Muhammadiyah memerlukan uang kira2 500 gulden untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolah Muhammadiyah. Krn itu KHA Dahlan menyatakan melelang seluruh barang2 yg ada di rumahnya.
Pakaian, almari, meja kursi, tempat2 tidur, jam dinding, jam berdiri, lampu2 DLL. Ringkasnya KHA Dahlan melelang semua barang2 miliknya itu dan uang hasil lelang itu seluruhnya akan dipakai
untuk membiayai sekolah Muhammadiyah, khususnya untuk menggaji guru dan karyawan.
Para penduduk Kauman itu terbengong2 setelah mendengar penjelasan KHA Dahlan. Murid2 KHA Dahlan yang ikut pada pengajian Thaharatul Qulub sama terharu melihat semangat pengorbanan KHA Dahlan, dan mereka saling berpandangan satu sama lain, berbisik2 satu sama lain.
Singkat cerita, penduduk Kauman itu khususnya para juragan yg menjadi anggota kelompok pengajian Tharatul Qulub itu, kemudian berebut membeli barang-barang KHA Dahlan.
Ada yg membeli jasnya, ada yg membeli sarungnya, ada yg membeli jamnya, almari, meja kursi dsb.
Dalam waktu singkat semua barang milik KHA Dahlan itu habis terlelang dan terkumpul uang lebih dari 4.000 gulden. Anehnya setelah selesai lelangan itu tidak ada seorang pun yang membawa barang-barang KHA Dahlan. Mereka lalu sama pamit mau pulang. Tentu saja KHA Dahlan heran,...
mengapa mereka tidak mau membawa barang-barang yang sudah dilelang. KHA Dahlan berseru, ”Saudara-saudara, silahkan barang-barang yg sudah sampeyan lelang itu saudara bawa pulang. Atau nanti saya antar?” Jawab mereka,“Tidak usah Kiai Brg2 itu biar disini, kami kembalikan pd kiai".
Lalu uang yang terkumpul ini bagaimana?
“ tanya KHA Dahlan. “Ya untuk Muhammadiyah. Kan Kiai tadi mengatakan Muhammadiyah perlu dana untuk menggaji guru, karyawan dan membiayai sekolahnya?” Kata salah seorang dari mereka,“Ya, tapi kebutuhan Muhammadiyah hanya sekitar 500 gulden". ini dana yang terkumpul lebih dari 4000 gulden. Lalu sisanya bagaimana?” tanya KHA Dahlan. Jawab orang itu, “Ya biar dimasukkan saja ke kas Muhammadiyah.” Peristiwa ini terjadi sekitar thn 1921.
Penulis: Sukriyanto AR
Dimuat Suara Muhammadiyah, No. 13/98/1-15 Juni 2013.
Komentar
Posting Komentar