Bagi sebagian masyarakat awam mungkin akan merasa sulit untuk membedakan antara habib asli dan palsu karena masih melihat dari sisi fisik, tampilan luar seperti penggunaan jubah, gamis, imamah serta memiliki tampang Timur Tengah.
“Cara paling tepat atau valid untuk cek kebenaran habib asli atau palsu adalah dengan mendatangi Rabithah Alawiyah yaitu organisasi yang menghimpun WNI yang memiliki keturunan langsung dengan Rasulullah SAW,” kata Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bekasi itu.
Kiai Usamah menceritakan, belum lama ini di Cibitung, Bekasi, ada orang yang mengaku dirinya sebagai habib namun ketika dicek oleh para habib ternyata mereka tidak ada yang mengenalinya. Padahal, biasanya seorang habib saling mengenal satu sama lain karena mereka masih punya pertalian nasab.
Kedua, habib asli tapi tidak alim, yaitu habib yang kurang memahami ilmu agama karena tidak pernah mengenyam pendidikan baik di sekolah maupun pesantren. Kepada habib golongan kedua ini, kita harus tetap takzim dan menghormatinya.
“Terhadap orang yang mengaku habib tetap harus husnudhan meskipun ahlaknya tidak bagus dan masyarakat tidak perlu tunduk terhadap perintahnya apalagi kalau mengajak maksiat, jangan diikuti," ajak Kiai Usamah yang juga menjabat sebagai pengurus pusat Rijalul Ansor.
Ketiga, habib palsu. Kiai Usamah menilai orang yang sekadar mengaku dirinya habib, ahlaknya tidak baik dan setelah dicek kebenarannya ternyata bukan habib asli, maka tinggalkan saja tanpa perlu menghina, membully karena dia tetaplah manusia yang harus dihormati.
Komentar
Posting Komentar