Langsung ke konten utama

Tafsir Surat Al An'am Ayat 95-97



Al-An'am, ayat 95-97

إِنَّ اللَّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ذَلِكُمُ اللَّهُ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (95) فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (96) وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (97)

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kalian masih berpaling? Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagi kalian, agar kalian menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.

Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan bahwa Dialah Yang membelah biji-bijian dan semua bibit tanaman, yakni Dia membelahnya di dalam tanah, lalu menumbuhkan dari biji-bijian berbagai macam tanaman, sedangkan dari bibit tanaman Dia keluarkan berbagai macam pohon yang menghasilkan buah-buahan yang berbeda-beda warna, bentuk, dan rasanya. Karena itulah firman-Nya berikut ini:

{فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى}

menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. (Al-An'am: 95)

ditafsirkan oleh firman selanjutnya yang mengatakan:          

{يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ}

Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati. (Al-An'am: 95)

Artinya, Dia mengeluarkan tumbuh-tumbuhan yang hidup dari biji dan bibit tanaman yang merupakan benda mati. Perihalnya sama dengan yang disebutkan oleh firman-Nya:

: {وَآيَةٌ لَهُمُ الأرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ }

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan. (Yasin: 33)

sampai dengan firman-Nya:

وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (Yasin: 36)

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ}

Dan Dia mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Al-An'am: 95)

di-ataf-kan kepada firman-Nya:

{فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى}

menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. (Al-An'am: 95)

Kemudian ditafsirkan (dijelaskan), selanjutnya di-'ataf-kan kepadanya firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ}

Dan Dia mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Al-An'am: 95)

Mereka memberikan contoh mengenai makna ayat ini dengan berbagai ungkapan yang seluruhnya berdekatan lagi mengenai maknanya. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa ayam dikeluarkan dari telur, dan sebaliknya. Di antaranya ada pula yang mengatakan bahwa anak yang saleh dilahirkan dari orang yang fajir (durhaka), dan sebaliknya. Masih banyak contoh lainnya yang pengertiannya terkandung di dalam ayat ini.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{ذَلِكُمُ اللَّهُ}

(Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah. (Al-An'am: 95)

Maksudnya, yang mampu melakukan hal tersebut hanyalah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.

{فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ}

maka mengapa kalian masih berpaling? (Al-An'am: 95)

Yakni mengapa kalian berpaling dari kebenaran dan menyimpang darinya menuju kepada kebatilan, lalu kalian menyembah Dia bersama yang lain.

****

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{فَالِقُ الإصْبَاحِ وَجَاعِلُ اللَّيْلِ سَكَنًا}

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk ber­istirahat. (Al-An'am: 96)

Artinya, Dialah yang menciptakan cahaya dan kegelapan, seperti yang disebutkan di awal surat:

{وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ}

dan mengadakan gelap dan terang. (Al-An'am: 1)

Yaitu Dia Yang Mahasuci menyingsingkan gelapnya malam hari pada pagi hari, sehingga alam menjadi terang, dan cakrawala tampak terang-benderang. Gelapnya malam hari hilang berangsur-angsur dan pergi membawa kegelapannya, lalu datanglah siang hari dengan sinarnya yang terang. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya yang lain:

{يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا}

Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Al-A'raf: 54)

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan kekuasaan-Nya dalam menciptakan berbagai macam hal yang bertentangan lagi berbeda-beda, semuanya itu menunjukkan kesempurnaan kebesaran yang dimiliki-Nya dan kebesaran kekuasaan-Nya. Untuk itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan: Dia menyingsingkan pagi. (Al-An'am: 96) Dan yang bertentangan dengan itu disebutkan oleh firman-Nya: dan menjadikan malam untuk beristirahat. (Al-An'am: 96)

Yakni sunyi lagi gelap agar segala sesuatu dapat beristirahat padanya, seperti yang disebutkan di dalam firman-firman yang lain:

{وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى}

Demi waktu matahari sepenggalan naik, dan demi malam apabila telah sunyi. (Adh-Dhuha: 1-2)

{وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى * وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى}

Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang-benderang. (Al-Lail: 1-2)

{وَالنَّهَارِ إِذَا جَلاهَا * وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا}

dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila me­nutupinya. (Asy-Syams: 3-4)

Suhaib Ar-Rumi berkata kepada istrinya yang baru saja mencelanya karena banyak begadang di malam hari, "Sesungguhnya Allah menjadikan malam hari untuk beristirahat, kecuali bagi Suhaib. Sesungguh­nya Suhaib apabila ingat akan surga, maka rasa rindunya memanjang; dan apabila ingat akan neraka, maka terusirlah rasa kantuknya."

Demi­kianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.

****

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا}

dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. (Al-An'am: 96)

Yakni keduanya beredar menurut perhitungan yang pasti rapi, tidak berubah dan tidak kacau, melainkan masing-masing dari keduanya mempunyai garis edar yang ditempuh oleh masing-masing dalam musim panas dan musim dinginnya. Sebagai akibat dari hal tersebut, maka berbeda-bedalah panjang dan pendek malam dan siang hari. Perihalnya sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

{هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ }

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (garis-garis edar) bagi perjalanan bulan itu. (Yunus: 5), hingga akhir ayat.

{لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ}

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Yasin: 40)

{وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ}

dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang; (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. (Al-A'raf: 54)

*****

Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ}

Itulah ketentuan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. (Al-An'am: 96)

Artinya, semuanya beredar berdasarkan pengaturan dari Tuhan Yang Mahaperkasa, tanpa membangkang dan tanpa menentang, lagi Maha Mengetahui segala sesuatu. Maka tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pengetahuan-Nya barang sebesar zarrah pun, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Dalam Al-Qur'an —apabila Allah menyebutkan tentang penciptaan malam, siang, matahari, dan bulan— sering kali diakhiri dengan penyebutan sifat perkasa dan sifat mengetahui, seperti yang terdapat dalam ayat ini (Al-An'am: 96), juga ayat lain, yaitu:

{وَآيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُونَ * وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ}

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu. maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. (Yasin: 37-38)

Demikian pula ketika Dia menyebutkan perihal penciptaan langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada pada keduanya, yaitu pada permulaan surat Hamim Sajdah:

{وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ}

Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. (Fushshilat: 12)

****

Sehubungan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berikut ini:

{وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ}

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagi kalian, agar kalian menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. (Al-An'am: 97)

Sebagian ulama Salaf mengatakan, "Barang siapa yang mempunyai keyakinan terhadap bintang-bintang tersebut selain dari ketiga fungsi yang akan disebutkan, berarti dia keliru dan dusta terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala Yaitu Allah menjadikannya sebagai hiasan langit dan sebagai perajam untuk setan-setan serta sebagai petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut."

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ}

Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami). (Al-An'am: 97)

Artinya, Kami jelaskan dan Kami terangkan tanda-tanda kebesaran Kami itu.

{لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ}

kepada orang-orang yang mengetahui (Al-An'am: 97)

Yakni kepada orang-orang yang berakal dan mengetahui kebenaran serta menjauhi kebatilan. (Androidkit/FM)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas