Menanti kehadiranmu yang tak pasti,
Tak seharusnya aku dalam kebimbangan setiap hari,
Karena kegagalan yang berulang kali terjadi.
Aku hampir saja menyerah kalah,
Membiarkan diriku dihina dan dicampakan,
Membiarkan pilar-pilar kokoh runtuh dihancurkan,
Tapi aku mencoba bangkit,
Berdiri dan berjalan tertatih-tatih,
Meninggalkan puing-puing kehancuran,
Menuruti langkah kaki,
Dengan daya yang masih tersisa.
Tak seharusnya aku di sini,
Duduk termenung dan mengumpat apa-apa yang terjadi,
Kau biarlah menjadi dirimu sendiri,
Seperti aku biarlah menjadi diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar