Ku lihat kelembutanmu,
berdiri di antara rimbunan kegersangan,
menelisik perjalanan,
membuncah menengadahkan tangan, berbisik,
tentang kerinduan,
tentang keramahan,
tentang kedamaian.
Ku berlari menelusuri puncak tebing,
mengakhiri suara lelahku yang memanggil :
“ternyata hanya samar bayangan…
kau hanyalah fatamorgana …
samar dan hilang
bertirai awan…”.
Duh,
Jemputlah aku yang menyerah kalah,
Rengkuhlah aku yang hampir kalap
berkalang tanah,
pada kelembutan hatimu ku titipkan cinta,
agar kau tau inilah suara hatiku dari sisa perjalanan,
Yang mencintaimu hingga akhir hayat.
===========================
Komentar
Posting Komentar