Langsung ke konten utama

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 12-13


Gambar hanya Ilustrasi - File Forummuslim.org
Gambar hanya Ilustrasi - File Forummuslim.org

Ali Imran, ayat 12-13

{قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا سَتُغْلَبُونَ وَتُحْشَرُونَ إِلَى جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمِهَادُ (12) قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَى كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لأولِي الأبْصَارِ (13) }

Katakanlah kepada orang-orang yang kafir, "Kalian pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya." Sesungguhnya telah ada tanda bagi kalian pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslim dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.

Allah berfirman:

قُلْ

Katakanlah. (Ali Imran: 12)

Yakni kepada orang-orang kafir itu, hai Muhammad.

سَتُغْلَبُونَ

kalian pasti akan dikalahkan. (Ali Imran: 12)

Yaitu di dunia ini.

وَتُحْشَرُونَ

dan akan digiring. (Ali Imran: 12)

Maksudnya, kalian kelak akan digiring pada hari kiamat.

إِلى جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمِهادُ

ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya. (Ali Imran: 12)

Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar meriwayatkan dari Asim ibnu Amr ibnu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam setelah memperoleh kemenangan dalam Perang Badar dengan kemenangan yang gemilang, lalu beliau kembali ke Madinah. Maka orang-orang Yahudi melakukan perkumpulan di pasar Bani Qainuqa', lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

" يَا مَعْشَرَ يَهُودَ، أَسْلِمُوا قَبْلَ أَنْ يُصِيبَكُمُ اللَّهُ مَا أَصَابَ قُرَيْشًا"

Hai orang-orang Yahudi, masuk islamlah sebelum Allah menimpakan atas kalian apa yang telah menimpa orang-orang Quraisy.

Mereka menjawab, "Hai Muhammad, janganlah engkau berbangga diri karena engkau telah mengalahkan segolongan kaum Quraisy; mereka adalah orang-orang yang tolol, tidak mengerti berperang. Sesungguhnya kamu, demi Allah, sekiranya kamu memerangi kami, niscaya kamu akan mengetahui bahwa kami adalah orang-orang yang ahli dalam berperang, dan kamu pasti belum pernah menjumpai lawan seperti kami."

Maka   sehubungan   dengan   ucapan   mereka   itu   Allah   Swt. menurunkan firman-Nya: Katakanlah kepada orang-orang kafir, "Kalian pasti akan dikalahkan dan akan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya.” (Ali Imran: 12) sampai dengan firman-Nya: terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (Ali Imran: 13)

Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkannya pula melalui Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Sa'id dan Ikrimah, dari Ibnu Abbas dengan lafaz yang semisal. Karena itulah disebutkan di dalam firman-Nya:

قَدْ كانَ لَكُمْ آيَةٌ

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kalian. (Ali Imran: 13)

Yakni telah ada bagi kalian, hai orang-orang Yahudi yang berkata demikian, suatu tanda yang menunjukkan bahwa Allah pasti akan memenangkan agama-Nya, menolong Rasul-Nya, dan menonjolkan kalimat-Nya serta meninggikan perintah-Nya.

فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتا  فِئَةٌ تُقاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرى كافِرَةٌ

pada dua golongan yang telah bertemu (berperang). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir. (Ali Imran: 13)

Mereka adalah kaum musyrik Quraisy dalam Perang Badar.

*******************

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ

dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslim dua kali jumlah mereka. (Ali Imran: 13)

Salah seorang ulama mengatakan berdasarkan kepada apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, bahwa orang-orang musyrik dalam Perang Badar melihat pasukan kaum muslim berjumlah dua kali lipat pasukan mereka menurut pandangan mata mereka. Dengan kata lain, Allah-lah yang menjadikan demikian, sehingga tampak di mata mereka jumlah pasukan kaum muslim dua kali lipat jumlah pasukan kaum musyrik. Hal inilah yang menjadi penyebab bagi kemenangan pasukan kaum muslim atas mereka.

Hal ini tidaklah aneh bila dipandang dari segi kenyataan. Kaum musyrik sebelum terjadi perang mengirimkan Umar ibnu Sa'id untuk memata-matai pasukan kaum muslim. Lalu Umar ibnu Sa'id kembali kepada mereka membawa berita bahwa jumlah pasukan kaum muslim terdiri atas kurang lebih tiga ratus orang; dan memang demikianlah kenyataannya, mereka berjumlah tiga ratus lebih belasan orang. Kemudian ketika perang terjadi, Allah membantu kaum muslim dengan seribu malaikat yang terdiri atas para penghulu dan pemimpin malaikat.

Pendapat yang kedua mengatakan bahwa makna yang terkandung di dalam firman-Nya: yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) pasukan kaum musyrik dua kali jumlah mereka. (Ali Imran: 13) Yakni pasukan kaum muslim melihat jumlah pasukan kaum musyrik dua kali lipat jumlah mereka. Tetapi sekalipun demikian, Allah memenangkan pasukan kaum muslim atas pasukan kaum musyrik yang jumlahnya dua kali lipat itu.

Pengertian ini pun tidak aneh bila dipandang dari apa yang telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, bahwa kaum mukmin dalam Perang Badar berjumlah tiga ratus tiga belas orang, sedangkan pasukan kaum musyrik terdiri atas enam ratus dua puluh enam orang. Seakan-akan pendapat ini disimpulkan dari makna lahiriah ayat. Tetapi pendapat ini bertentangan dengan pendapat yang terkenal di kalangan ahli tarikh dan ahli sejarah, serta bertentangan dengan pendapat yang dikenal di kalangan jumhur ulama yang mengatakan bahwa kaum musyrik terdiri atas antara sembilan ratus sampai seribu orang, seperti yang diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Ishaq dari Yazid ibnu Rauman, dari Urwah ibnuz Zubair:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم، لما سَأَلَ ذَلِكَ الْعَبْدَ  الْأَسْوَدَ لِبَنِي الْحَجَّاجِ عَنْ عدة قريش قال: كَثِيرٌ، قَالَ «كَمْ يَنْحَرُونَ كُلَّ يَوْمٍ» ؟ قَالَ: يَوْمًا تِسْعًا وَيَوْمًا عَشْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «الْقَوْمُ مَا بَيْنَ التِّسْعِمِائَةِ إِلَى الْأَلْفِ»

Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam ketika menanyakan kepada seorang budak hitam milik Banil Hajaj tentang bilangan pasukan Quraisy, maka budak itu menjawab bahwa jumlah mereka banyak. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bertanya, "Berapa ekor untakah yang mereka sembelih setiap harinya?" Budak itu menjawab, "Terkadang sembilan dan terkadang sepuluh ekor tiap harinya." Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, "(Kalau demikian jumlah) kaum antara sembilan ratus sampai seribu orang personel."

Abu Ishaq As-Subai'i meriwayatkan dari seorang budak wanita, dari Ali Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa jumlah mereka seribu orang. Hal yang sama dikatakan oleh Ibnu Mas'ud.

Menurut pendapat yang terkenal, jumlah pasukan kaum Quraisy adalah antara sembilan ratus sampai seribu orang. Pada garis besarnya jumlah pasukan kaum Quraisy tiga kali lipat jumlah pasukan kaum muslim. Atas dasar ini, maka pendapat mengenai masalah ini cukup sulit untuk dicerna. Akan tetapi, Ibnu Jarir menguatkan pendapat ini (yang mengatakan seribu orang) dan menganggapnya sebagai pendapat yang sahih. Alasannya ialah seperti dikatakan, "Aku mempunyai seribu dinar dan aku memerlukan dua kali lipat." Dengan demikian, berarti ia memerlukan tiga ribu dinar. Demikianlah menurut alasan yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir; dan berdasarkan pengertian ini, maka mengenai masalah ini tidak ada kesulitan lagi.

Akan tetapi, masih ada satu pertanyaan lagi yang jawabannya ada dua pendapat. Yaitu bagaimanakah cara menggabungkan pengertian yang terkandung di dalam ayat ini dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala sehubungan dengan Perang Badar, yaitu:

 

  وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلًا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْراً كانَ مَفْعُولًا

Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian, ketika kalian berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan mata kalian dan kalian ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. (Al-Anfal: 44), hingga akhir ayat.

Sebagai jawabannya dapat dikatakan bahwa hal yang disebutkan dalam ayat ini mengisahkan suatu keadaan, sedangkan yang ada di dalam ayat di atas menceritakan keadaan yang lain. Seperti apa yang dikatakan oleh As-Saddi, dari At-Tayyib, dari Ibnu Mas'ud sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya telah ada tanda bagi kalian pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). (Ali Imran: 13), hingga akhir ayat. Ini adalah dalam Perang Badar.

Abdullah ibnu Mas'ud mengatakan, "Kami pandang pasukan kaum musyrik dan ternyata kami lihat jumlah mereka berkali-kali lipat jumlah pasukan kami. Kemudian dalam kesempatan yang lain kami pandang mereka, maka ternyata kami melihat mereka tidak lebih banyak dari pasukan kami, sekalipun hanya seorang." Yang demikian itulah yang disebutkan di dalam firman-Nya:

{وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا}

Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian, ketika kalian berjumpa dengan mereka   berjumlah sedikit pada penglihatan mata kalian dan kalian ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mereka. (Al-Anfal: 44), hingga akhir ayat.

Abu Ishaq meriwayatkan dari Abu Abdah, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan, "Sesungguhnya mereka ditampakkan di mata kami berjumlah sedikit, sehingga aku berkata kepada seorang lelaki yang ada di sebelahku, 'Kamu lihat jumlah mereka ada tujuh puluh orang bukan?' Ia menjawab, 'Menurutku jumlah mereka ada seratus orang'."

Ibnu Mas'ud melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia menawan seseorang dari mereka, ketika ia menanyakan kepadanya, "Berapakah jumlah kalian?" Orang yang ditawan itu menjawabnya, "Seribu orang."

Ketika masing-masing pihak berhadap-hadapan, maka pasukan kaum muslim melihat jumlah pasukan kaum musyrik dua kali lipat jumlah mereka. Dijadikan demikian oleh Allah agar kaum muslim bertawakal, berserah diri, dan meminta pertolongan kepada Tuhan-nya. Sedangkan pasukan kaum musyrik melihat pasukan kaum muslim demikian pula, agar timbul rasa takut dan hati yang kecut di kalangan mereka, dan mental mereka beserta semangat tempurnya jatuh.

Setelah kedua pasukan terlibat di dalam pertempuran, maka Allah membuat pasukan kaum muslim memandang sedikit jumlah pasukan kaum musyrik. Begitu pula sebaliknya, pasukan kaum musyrik memandang sedikit jumlah pasukan kaum muslim, agar masing-masing pihak maju dengan penuh semangat untuk menghancurkan pihak lainnya. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya: karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. (Al-Anfal: 44)

Yakni untuk membedakan antara yang hak dan yang batil, lalu menanglah kalimat iman atas kalimat kekufuran dan kezaliman. Allah memenangkan pasukan kaum muslim dan mengalahkan pasukan kaum kafir, seperti yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ

Sungguh Allah telah menolong kalian dalam peperangan Badar, padahal kalian adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. (Ali Imran: 123)

Sedangkan dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan melalui firman-Nya:

وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشاءُ إِنَّ فِي ذلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصارِ

Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (Ali Imran: 13)

Yakni sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terkandung pelajaran bagi orang yang mempunyai mata hati dan pemahaman, lalu hal ini ia jadikan sebagai petunjuk yang memperlihatkan kepadanya akan ketetapan Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya serta takdir-Nya yang berlangsung ketika Dia menolong hamba-hamba-Nya yang beriman dalam kehidupan di dunia ini, juga pada hari di saat itu semua saksi bangkit mempersaksikan. (Androidkit/FM)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.