Langsung ke konten utama

Keutamaan Surat Al Baqarah dan Ali Imran



Keutamaan Surat Al-Baqarah dan Ali Imran

(ذِكْرُ مَا وَرَدَ فِي فَضْلِهَا مَعَ آلِ عِمْرَانَ)

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا بَشِيرُ بْنُ مُهَاجِرٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: " تَعَلَّمُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ، وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ، وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ ". قَالَ: ثُمَّ سَكَتَ سَاعَةً، ثُمَّ قَالَ: " تَعَلَّمُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَآلَ عِمْرَانَ، فَإِنَّهُمَا الزَّهْرَاوَانِ، يُظلان صَاحِبَهُمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ غَيَايَتَانِ، أَوْ فرْقان مِنْ طَيْرٍ صَوافّ، وَإِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ، فَيَقُولُ لَهُ: هَلْ تَعْرِفُنِي؟ فَيَقُولُ: مَا أَعْرِفُكَ. فَيَقُولُ: أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ، وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ، وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ، وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ. فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ، لَا يَقُومُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا، فَيَقُولَانِ: بِمَ كُسِينَا هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ، ثُمَّ يُقَالُ: اقْرَأْ وَاصْعَدْ فِي دَرَج الْجَنَّةِ وَغُرَفِهَا، فَهُوَ فِي صُعُودٍ مَا دَامَ يَقْرَأُ هَذًّا كَانَ أَوْ تَرْتِيلًا ".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, yaitu Bisyr ibnu Muhajir; telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya yang menceritakan: Ketika ia berada di hadapan Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, ia mendengar Nabi bersabda: Pelajarilah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambil surat Al-Baqarah membawa berkah, dan meninggalkannya mengakibatkan penyesalan, dan sihir tidak dapat mengenai pemiliknya. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam diam sesaat, kemudian bersabda lagi, "Pelajarilah surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran, sesungguhnya kedua surat tersebut adalah zahrawani (dua surat yang bercahaya) menaungi pemiliknya kelak di hari kiamat, seakan-akan seperti dua gumpalan awan atau dua buah naungan atau dua kelompok besar burung-burung yang terbang berbaris (menaunginya). Sesungguhnya Al-Qur'an bakal menemui pemiliknya di hari kiamat di saat kuburan terbelah mengeluarkannya. Al-Qur'an menjelma sebagai seorang lelaki, lalu berkata kepada pemiliknya, " Apakah engkau mengenalku?" Ia menjawab, "Aku tidak mengenalmu." Al-Qur'an berkata, "Aku adalah temanmu yang membuatmu haus di siang hari dan membuatmu begadang di malam harinya. Sesungguhnya setiap pedagang itu memperoleh keuntungan di balik perdagangannya, dan sesungguhnya kamu sekarang memperoleh keuntungan dari semua perdagangan." Kemudian ia diberi kerajaan dari sebelah kanannya dan diberi kekekalan di sebelah kirinya, dipakaikan pada kepalanya sebuah mahkota keagungan, dan kedua orang tuanya diberi pakaian perhiasan yang jauh lebih berharga daripada apa yang ada di dunia. Lalu kedua orang tuanya bertanya, "Mengapa kami berdua diberi pakaian ini?" lalu dijawab, "Karena anakmu hafal Al-Qur'an." Kemudian dikatakan, "Bacalah dan naiklah ke tangga surga serta kenalilah!" Dia masih terus dalam keadaan menaikinya selama membacakannya atau men-tartil-kannya.

Ibnu Majah meriwayatkan melalui hadis Bisyr ibnul Muhajir sebagian dari hadis di atas. Sanad hadis ini berpredikat hasan dengan syarat Imam Muslim, mengingat Bisyr yang ini hadisnya diketengahkan pula oleh Imam Muslim dan dinilai siqah oleh Ibnu Mu'in. Imam Nasai mengatakan bahwa hadis Bisyr dapat dipakai sebagai dalil (hujah).

Akan tetapi Imam Ahmad mengatakan, bahwa hadis yang diriwayatkan Bisyr berpredikat munkar.”Pada mulanya aku memakai hadis-hadisnya, tetapi ternyata hadis-hadisnya itu mendatangkan hal-hal yang mengherankan." Imam Bukhari mengatakan pada sebagian hadis bahwa Bisyr ibnul Muhajir memang berbeda. Imam Abu Hatim mengatakan bahwa hadis Bisyr dapat dicatat (diterima), tetapi tidak dapat dijadikan sebagai hujah. Ibnu Addi mengatakan, Bisyr meriwayatkan hadis-hadis yang tidak dapat diikuti. Imam Daruqutni mengatakan Bisyr orangnya tidak kuat.

Akan tetapi, menurut kami sebagian hadits diatas mempunyai syawahid (saksi penguat), antara lain ialah hadis Abu Umamah Al-Bahili;

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَّامٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يقول: " اقرؤوا القرآن فإنه شافع لأهله يوم القيامة، اقرؤوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ، فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كأنهما فِرْقان من طير صواف يحاجان عن أهلهما "ثم قال: " اقرؤوا البقرة فإن أخذها بركة ، وتركها حسرة، ولا تستطيعها الْبَطَلَةُ "

Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik Ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya Ibnu Abi Katsir, dari Abu Salam, dari Abu Umamah yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an memberi syafaat kepada pembacanya kelak di hari kiamat. Bacalah surat zahrawani —yaitu Al-Baqarah dan Ali Imran— karena sesungguhnya keduanya akan datang di hari kiamat bagaikan dua awan atau dua naungan atau dua kelompok besar burung yang terbang berbaris; keduanya akan datang membela para pembacanya. Bacalah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya akan membawa berkah, dan meninggalkannya akan mengakibatkan kekecewaan, para tukang sihir tidak akan mampu menghafalnya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Muslim di dalam Kitab Salat melalui hadis Mu'awiyah ibnu Salam, dari saudara lelakinya (Zaid ibnu Salam), dari kakeknya (Abu Salam Mamtur Al-Habsyi), dari Abu Umamah Suda ibnu Ajlan Al-Bahili dengan lafaz yang sama.

Az-zahrawani, keduanya bercahaya.

Al-gayayah. sesuatu yang menaungimu dari atasmu.

Al-farq, sekumpulan dari sesuatu.

As-sawaf, berbaris dengan rapat.

Al-batalah, tukang-tukang sihir.

La tastati'uha, para ahli sihir tidak akan mampu menghafalnya. Menurut pendapat lain, ulah tukang sihir tidak akan mampu menembus pembacanya.

Bukti lainnya ialah hadis An-Nawwas ibnu Sam'an;

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ رَبِّهِ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُهَاجِرٍ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الجُرَشي، عَنْ جُبَير بْنِ نُفَير، قَالَ: سَمِعْتُ النَّوَّاسَ بْنَ سَمْعَانَ الْكِلَابِيَّ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلُهُ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ، تَقْدُمُهُمْ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ ". وَضَرَبَ لَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَمْثَالٍ مَا نَسِيتُهُنَّ بَعْدُ، قَالَ: " كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ ظُلَّتَانِ سَوْدَاوَانِ بَيْنَهُمَا شَرْق، أَوْ كَأَنَّهُمَا فرْقَان مِنْ طَيْرٍ صَوَاف يُحَاجَّان عَنْ صَاحِبِهِمَا "

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Abdul Rabihi, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, dari Muhammad ibnu Muhajir, dari Al-Walid ibnu Abdur Rahman Al-Jarasyi, dari Jabir ibnu Nafir; ia pernah mendengar An-Nawwas ibnu Sam'an Al-Kilabi mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Kelak di hari kiamat didatangkan Al-Qur'an bersama dengan ahlinya yang mengamalkannya, yang berada di depan mereka adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam membuat tiga buah perumpamaan yang tidak pernah ia lupakan sesudahnya. Beliau Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda: Seakan-akan kedua surat itu bagaikan dua awan atau dua naungan yang hitam, di antara keduanya terdapat cahaya, atau keduanya seperti dua kelompok burung yang bersaf keduanya membela pemiliknya.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui Ishaq ibnu Mansur, dari Yazid ibnu Abdu Rabbihi dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Al-Walid ibnu Abdur Rahman Al-Jarasyi dengan lafaz yang sama. Ia mengatakan bahwa predikat hadis ini hasan garib.

Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj, dari Hammad ibnu Salamah, dari Abdul Malik ibnu Umair yang mengatakan bahwa Hammad menduga hadis ini dari Abu Munib, dari pamannya; ada seorang lelaki membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Irnran setelah ia selesai dari salat Maka Ka'b bertanya, "Apakah engkau membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran?" Lelaki itu menjawab.”Ya." Ka'b berkata, "Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya di dalam kedua surat itu terdapat asma Allah; bila disebutkan dalam suatu doa, niscaya akan diperkenankan. Abu Munib mengatakan, "Beri tahukanlah isim itu kepadaku! Pamannya menjawab, Tidak, demi Allah, aku tidak akan menceritakannya kepadamu. Seandainya aku menceritakannya kepadamu niscaya dalam waktu dekat kamu akan menyebutnya dalam doa untuk keluargamu yang di dalamnya terlibat aku dan kamu."

Abu Ubaid mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, dari Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Salim ibnu Amir. bahwa ia pernah mendengar Abu Umamah mengatakan, "Sesungguhnya ada seorang dari saudara kalian bermimpi dalam tidurnya melihat sejumlah manusia menempuh jalan lereng suatu bukit yang terjal lagi panjang, sedangkan di atas puncak bukit itu terdapat dua buah pohon yang kedua-duanya tampak hijau (subur). Kedua pohon ku bersuara dan mengatakan. 'Apakah di antara kalian terdapat orang yang dapat membaca surat Al-Baqarah? Apakah di antara kalian ada orang yang dapat membaca surat Ali Imran'?" Abu Umamah melanjutkan kisahnya, "Apabila ada seorang menjawab, 'Ya,' maka kedua pohon itu menjulurkan ranting-rantingnya mendekat ke arah lelaki tersebut hingga lelaki itu dapat bergantungan padanya, lalu membawanya naik ke atas puncak bukit."

Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, dari Mu'awiyah ibnu Saleh. dari Abu Imran; ia pernah mendengar Ummu Darda menceritakan kisah berikut, "Seorang lelaki dari kalangan orang-orang yang hafal Al-Qur'an menyerang seorang tetangganya dan membunuhnya, kemudian ia terkena qisas dan dihukum mati. Maka Al-Qur'an keluar meninggalkannya satu surat demi satu surat secara terus-menerus, hingga yang tertinggal hanya surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran selama satu Jumat. Kemudian surat Ali Imran pergi pula meninggalkannya, dan surat Al-Baqarah tinggal selama satu Jumat. Kemudian dikatakan kepadanya:

مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَما أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku. (Qaf: 29)

Lalu surat Al-Baqarah keluar, wujudnya seperti gumpalan awan yang besar. Abu Ubaidah mengatakan bahwa dia memimpikan kedua surat tersebut menemani lelaki itu di dalam kuburnya. membelanya. dan menghiburnya. Kedua surat itu merupakan bagian dari Al-Qur'an yang tetap bersamanya.

Abu Ubaid mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Misar Al-Gassani, dari Sa'id ibnu Abdul Aziz At-Tanukhi, bahwa Yazid ibnul Aswad Al-Jarasyi pernah menceritakan, "Barang siapa yang membaca surat Al-Baqarah dan Ali Imran di siang hari, maka dia bebas dari nifaq (sifat munafik) sampai petang harinya. Dan barang siapa yang membacanya di malam hari. maka dia bebas dari nifaq hingga pagi harinya." Perawi mengatakan bahwa Yazid ibnul Aswad Al-Jarasyi selalu membaca kedua surat tersebut setiap siang dan malam hari selain dari satu juz wiridnya.

Telah menceritakan kepada kami Yazid, dari Warqa ibnu Iyas, dari Sa'id ibnu Jabir yang mengatakan bahwa Khalifah Umar ibnul Khattab Radhiyallahu Anhu pernah mengatakan, "Barang siapa membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran di malam hari, dia dicatat termasuk orang-orang yang beribadah." Di dalam asar ini terdapat inqita (sanad yang terputus), tetapi telah ditetapkan di dalam kitab Sahihain bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam membaca kedua surat ini dalam satu rakaat. (Androidkit/FM)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.