Langsung ke konten utama

Ini Haram Itu Haram




Cincin dan setempel dalam bahasa Arab sama-sama disebut dengan khatam. Padahal keduanya berbeda jauh. Cincin itu melingkari jari, sedangkan stempel itu untuk mengesahkan surat resmi suatu institusi.

Lucunya, di masa lalu sudah menjadi kebiasaan para raja untuk punya stempel yang wujudnya berupa cincin. Jadi cincin di jari sang raja itu ada bagian yang bertuliskan nama sang raja, yang nanti bisa ditekan sehingga menjadi cap resmi pada surat dari sang raja. 

Dan ketika Nabi Muhammad SAW ingin berkirim surat kepada para raja dunia, Beliau pun mengecap atau menstampel surat-suratnya itu dengan stempel yang wujudnya berupa cincin yang melingkari jari Beliau SAW.

Konon cincin atau stempel itu bertuliskan : "Muhammad Rasul Allah".

Di masa sekarang, stempel tentu saja tidak lagi berupa cincin yang melingkari jari. Stempel itu dimasukkan laci meja kerja. Masing-masing adalah dua benda yang berbeda fungsi, beda wujud, beda tujuan, beda manfaat dan dalam bahasa kita juga beda sebutan.

Namun dalam bahasa Arab, khususnya di dalam teks hadits, cincin dan stempel itu sama-sama disebut dengan khatam. 

oOo

Maka dalam memahami teks hadits, kita perlu sedikit lebih cermat, mengingat banyak istilah yang maknanya berubah seiring dengan perubahan zaman. 

Salah satunya 'emas dan perak'. Kedua benda ini banyak sekali disebutkan di dalam Al-Quran, apalagi hadits-hadits nabawi. Namun seringkali kita terkecoh dan kebingungan sendiri ketika harus menarik kesimpulan hukum atas kedua logam mulia itu.

Terkait dengan hadits-hadits (dan juga ayat Al-Quran) yang mewajibkan zakat atas emas dan perak, banyak kalangan yang berbeda pendapat bagaimana memahaminya. 

Apakah yang dimaksud emas sebagai emas perhiasan ataukah emas sebagai alat pembayaran. Sebab di masa itu, emas itu berfungsi sebagai perhiasan sekaligus juga sebagai coin alat pembayaran. Sama-sama emas dan peraknya. 

Sebutlah misalnya ayat berikut ini :

وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (QS. At-Taubah : 34)

Meski ayat ini menyebut emas dan perak, tetapi oleh para ulama ahli fiqih khususnya mengatakan bahwa maksudnya bukan emas atau perak perhiasan, melainkan fungsinya sebagai alat tukar atau alat pembayaran. 

Bentuk fisiknya bukanlah perhiasan seperti cincin, kalung, giwang, gelang, anting, tapi bentuknya uang coin emas (dirham) dan coin perak (dirham). 

Emas perak yang wujudnya berupa perhiasan oleh para fuqaha tidak termasuk yang kena kewajiban zakat. 

Oleh karena itulah di masa sekarang ini banyak kalangan yang mewajibkan zakat uang, meski wujudnya bukan berupa emas atau perak. Uang sebagai alat pembayaran di masa sekarang tidak ada lagi yang berwujud emas atau perak, tetapi wujudnya kertas yang diprint, bahkan bentuknya hanya catatan data digital. 

Maka muncul perbedaan pendapat di masa modern ini : apakah uang kita bisa mewakili emas? Atau dengan kata lain, bisakah uang kertas ini diqiyaskan ke emas, karena sama-sama berfungsi sebagai alat pembayaran?

Syeikh Ali Jum'ah dalam hal ini agaknya punya pandangan yang cukup unik. Beliau melihat bahwa pada awalnya uang kertas bisa diqiyaskan dengan emas, namun keadaan berubah dan kemudian sudah tidak bisa lagi diqiyaskan.

Bagaimana ceritanya?

Kalau kita telaah sejarah uang kertas, di awalnya memang benar-benar representasi dari emas. Tidak lah uang kertas itu dicetak, kecuali 'mewakili' emas tertentu. 

Maka di masa itu, kalau kita punya uang kertas, sama saja kita punya emas dengan nilai tertentu. Maka wajiblah kita membayar zakat uang kertas, karena pada hakikatnya kita memiliki emas. 

Namun Syeikh Ali Jum'at menegaskan bahwa terjadi peristiwa teramat penting sehingga mengubah segala hal terkait dengan status uang kertas. 

Singkatnya di tahun 1970, Presiden Amerika Ricahrd Nixon mengumumkan secara resmi bahwa uang kertas dolar mereka sama sekali tidak ada lagi kaitannya dengan cadangan emas. Artinya mulai saat itu, Amerika mencetak kertas dolar begitu saja, sama sekali bukan representasi dari emas tertentu. 

Istilahnya uang kertas yang tadinya jadi bayang-bayang emas, mulai saat itu berdiri sendiri, bukan emas dan tidak mewakili emas manapun.

Apa yang dilakukan oleh Nixon ini kemudian diamini oleh seluruh negara di dunia, yaitu memisahkan antara uang kertas dan emas. Uang kertas adalah uang kertas dan emas adalah emas, dua benda yang tidak ada kaitannya. 

Ijtihad kontemporer Syeikh Ali Jum'at bahwa mulai saat itu kalau kita punya uang kertas, sama sekali tidak terkena kewajiban zakat emas atau perak. Sebab benang merah antara keduanya sudah putus. 

Yang Allah SWT wajibkan zakat dalam Al-Quran atau hadits adalah zakat emas, bukan zakat atas kepemilikan kertas meskipun uang kertas itu dalam tempat terbatas dan waktu yang terbatas bisa berfungsi sebagai alat tukar.

Uang Kertas vs Emas 

Tentu banyak kalangan yang tidak sependapat dengan apa yang digagas oleh Syeikh Ali Jum'ah. Banyak yang masih keukeuh mengatakan bahwa zakat uang kertas tetap berlaku, karena masih dianggap seperti emas atau perak di dalam Al-Quran. 

Sementara Syeikh Ali Jum'at memandang bahwa uang kertas itu memang termasuk harta, namun kewajiban zakat sebagaimana yang disebutkan dalam nash-nash syariah itu tidak sembarang harta. Hanya harta yang wujudnya tertentu saja yang wajib dizakatkan.

Sapi, kambing, dan unta itu kena zakat seusai dengan nash syariah. Tapi ternak ayam, ikan, bebek dan seterusnya, sama sekali tidak ada nashnya. Dan ketetapan ini tidak bisa main qiyas seenaknya seperti yang banyak dilakukan oleh kalangan pegiat zakat. 

Maka dalam hal ini menarik juga mencermati kesimpulan hukum Syeikh Ali Jum'ah dalam masalah ruang lingkup riba. Beliau menuturkan bahwa keharaman riba itu sebagaimana disebutkan dalam banyak nash syariah, hanya terbatas pada jenis benda tertentu saja, di antara emas dan perak.

Tidak boleh kita membungakan emas atau perak. Meminjamkan emas 100 gram dan kembalinya harus jadi 120 gram. Itu haram dan itu riba. 

Tapi kalau kita meminjamkan sepeda motor dengan syarat dikembalikan dalam keadaan tanki bensinnya penuh, jelas bukan riba. Sebab sepeda motor itu bukan benda 'ribawi'. 

Haramnya pembungaan itu hanya berlaku pada jenis benda tertentu sebagaimana yang disebutkan dalam nash syariah. Ketika suatu benda tidak termasuk yang diharamkan untuk di-riba-kan, maka meski ada 'pembungaan' atau ziyadah, kasusnya tidak bisa disebut riba. 

Pinjam atau sewa mobil (rent a car) itu halal, meski pun waktu mengembalikan harus ada 'kelebihan' atau ziyadah. Bukan termasuk riba dan ini merupakan praktek non ribawi yang semua orang sepakat atas kebolehannya. Padahal pinjam mobil ini jelas-jelas mengharuskan adanya 'tambahan' dalam pengembaliannya.

Kenapa jadi halal?

Karena mobil bukan benda ribawi. Yang haram itu kalau pinjam emas atau perak 100 gram, lalu harus dikembalikan dengan nilai 120 gram. Itu baru riba.

Misalnya kalau uang kertas 1 juta dipinjamkan, meski ada syarat harus ada kelebihan sewaktu mengembalikannya jadi 1,2 juta, menurut Syeikh, praktek seperti ini tidak termasuk riba yang terlarang. 

KESIMPULAN

Awanya saya rada syok juga mendengar penjelasan Syeikh Ali Jum'at dan para ulama di Al-Azhar dan Darul Ifta' Mesir. Sebab sejak kecil saya sudah dicekokin bahwa semua itu riba, semua itu haram, semua itu neraka. 

Ternyata masalahnya tidak sesederhana itu, kawan. Ternyata ini masalah yang amat rumit dan njelimet juga. Terkait dengan banyak hal yang kita tidak paham. Ada qiyas, ada ilmu ekonomi, ada ilmu moneter, ada bla bla bla. 

Kesimpulan saya, tidak terlalu mudah untuk langsung main hajar ini haram itu haram. Mungkin kalau cuma buat mencekoki anak-anak abg, masih mempan. Tapi masalah semacam ini rada pelik juga kalau sudah di tangan para ekpert dan ahlinya. 

Dukun itu kelihatannya pinter banget, pasien belum duduk pun sudah langsung 'ditebak' penyakitnya, bahkan dukun sudah bisa menyebutkan siapa yang kirim penyakitnya.

Beda dengan dokter spesialis. Kerjanya pakai ilmu dan tidak gegabah, juga tidak perlu bikin aksi-aksi heroik biar dibilang pinter atau jago. 

Dokter spesialis biasanya malah meminta kita cek di laboratorium dulu. Sebab suatu gejala penyakit tidak bisa langsung disikat semaunya dan bilang obatnya ini dan itu. Tidak begitu cara kerjanya.

Kalau cuma begitu, Ponari pun bisa main celupkan batu dalam air. 

Para ekspert itu terbiasa kerja pakai prosedur, pakai ilmu, pakai literatur, pakai rujukan, cermat, teliti, dan pastinya sangat hati-hati. 

Maka kita sering tanya ke dokter,"Jadi saya ini sakit apa, Dok?". Dan dokter spesialis itu bilang,"Masih kita teliti dulu, dan untuk itu mari kita cek ini cek itu, periksa di lab, dan bla bla bla". 

Ciri ulama yang kayak dokter spesialis itu juga sama, mereka itu  adalah cermat, teliti, hati-hati, tidak waton suloyo, asal jeplak : ini haram itu haram. 

Saya sendiri ketika melihat fenomena ini, jadi lebih hati-hati, tidak lagi kayak dulu, ini haram, itu haram, semua haram. 

Makin pinter kita makin hati-hati. . . .

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.